6 Fakta Star-nosed Mole, Buru Mangsa Lebih Cepat dari Kedipan Manusia

Tikus tanah asal Amerika Utara yang penampilannya sangat unik adalah star-nosed mole. Sama seperti namanya, hidungnya terdiri dari 22 tentakel kecil yang disebut organ sensorik eimer, membuatnya tampak seperti bintang. Mereka berada dalam famili Talpidae dan memiliki nama ilmiah Condylura cristata. Panjang tubuhnya hanya kisaran 15--20 sentimeter dengan berat 35--75 gram. Walaupun moncongnya sangat ikonik dan membuatnya mudah dikenali, tidak ada salahnya mengetahui ciri khas lain dari hewan ini.
Tubuhnya berwarna hitam dan kaki depannya punya cakar kuat untuk menggali. Berbeda dengan warna bulunya, telapak kakinya berwarna merah muda. Ekornya cukup panjang dan berbulu. Apakah kamu ingin tahu seberapa sensitif hidungnya itu? Yuk, temukan jawabannya melalui penjelasan di bawah ini.
1. Menyukai habitat yang tanahnya lembap

Penyebaran utama dari star-nosed mole berada di timur laut Amerika Serikat dan bagian tenggara Kana. Mereka hawan asli bagian timur Amerika Utara. Karenanya, persebarannya menjangkau timur Samudra Atlantik hingga North Dakota dan barat Manitoba, ke selatan hingga Virginia dan Ohio. Tidak hanya itu, mereka juga bisa kamu temukan di bagian selatan pantai Atlantik hingga Georgia dan Pegunungan Appalachian.
Animalia menginformasikan bahwa star-nosed mole menyukai habitat yang tanahnya lembap. Biasanya berada di hutan konifer dan hutan gugur, padang rumput basah, rawa, lahan gambut serta lahan terbuka. Mereka juga mengunjungi tepian sungai, danau dan kolam, sebab mencari makan di sana. Coba cari sekitar 400 meter dari sumber air untuk menemukan hewan ini di habitat aslinya.
2. Selain di darat, mereka juga mencari makan di perairan

Menu makan utama dari star-nosed mole adalah invertebrata. Mereka memburu cacing tanah yang berada di sekitar liangnya, mengamati dinding tanah dengan seksama. Tapi, mereka lebih suka memburu mangsa yang hidup di air jika memang memiliki akses ke area tersebut. Jika berada di area tersebut, sekitar 50 persen makanannya adalah cacing dan 89 persen cacing yang hidup di air seperti lintah.
Melansir Animal Diversity, sementara serangga air dikonsumsi sekitar 30 persen dari total dietnya. Sebenarnya, star-nosed mole tidak begitu ketat terhadap menu makannya sebab sesekali memburu serangga air, krustasea, moluska dan bahkan ikan kecil yang bisa ditangkapnya.
3. Hidungnya sangat sensitif!

Bagian tubuh dari star-nosed mole yang pertama kali kamu lihat pasti hidung berbentuk uniknya, terdiri dari 22 tentakel kecil. Faktanya, organ tersebut sangat sensitif dan memiliki lebih dari 25.000 reseptor sensorik. Bahkan tangan manusia hanya memiliki 17.000 resptor jika kamu ingin membandingkannya. Karenanya, mereka bisa mengidentifikasi benda yang disentuhnya tujuh kali lebih cepat dari kedipan mata manusia.
Menurut laporan dari Discover Wildlife, star-nosed mole memanfaatkan hidung berbentuk bintangnya sebagai alat berburu. Mereka akan menyapu hidungnya ke depan dan belakang, sama seperti detektor logam yang kamu pernah lihat. Hewan ini hanya butuh waktu seperlima detik untuk berhasil mendeteksi dan memakan mangsanya.
4. Bisa melacak aroma mangsa di dalam perairan

Kemampuan hidung unik dari star-nosed mole ternyata sangat luar biasa. Tidak hanya sensitif, mereka juga bisa menggunakannya untuk mencium aroma mangsa dalam perairan. Bagaimana caranya? Dikutip dari laman Fact Animal, mereka meniup gelembung udara ke arah objek lalu menghirup kembali gelembung tersebut untuk mendeteksi aroma yang menempel di dalamnya. Cara yang unik!
5. Penglihatannya kurang baik

Karena hidungnya yang sangat sensitif, star-nosed mole banyak menggunakannya untuk mempermudah kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan penglihatannya yang mungkin hanya digunakan untuk membedakan gelap dan terang. Tapi, pendengarannya sangat tajam dan penciumannya cukup baik. Star-nosed mole muda bisa mengeluarkan suara bernada tinggi, tapi saat dewasa hanya menghasilkan suara desisan.
6. Pasangan hanya bersama selama satu musim kawin

Sistem perkawinan star-nosed mole adalah serial monogami, artinya hanya bersama selama satu musim kawin. Mereka mulai mencari pasangan pada musim gugur dan tetap bersama hingga musim kawin berakhir. Betina mengandung selama 45 hari sebelum melahirkan 2--7 anak sekali dalam setahun. Butuh waktu 2 minggu sebelum pancaindranya berfungsi dengan baik. Mereka baru bisa hidup mandiri pada usia 30 hari dan berkembang biak pada usia 10 bulan.
Hidung unik yang sangat sensitif, bukan? Tidak hanya bentuknya yang unik, hidung dari star-nosed mole punya banyak fungsi. Gaya hidupnya bisa dikatakan sebagai semi-akuatik karena banyak mencari makan di perairan. Mereka juga pandai menggali dengan memanfaatkan cakarnya. Sejauh ini, star-nosed mole diklasifikasikan sebagai least concern oleh IUCN dan tren populasinya masih stabil.