5 Fakta Striped Skunk, Hewan yang Bisa Mengeluarkan Banyak Suara!

Striped skunk termasuk mamalia berpenampilan unik. Mereka masih berkerabat dengan musang. Hewan yang populer dengan nama ilmiah mephitis mephitis ini dikenal sangat gemar gonta-ganti pasangan ketika memasuki musim kawin.
Di samping itu, striped skunk memiliki cara unik agar bisa terlepas dari serangan hewan predator buas. Mampu berkembang biak dengan cepat, berikut ini beberapa fakta menarik seputar striped skunk. Simak nih ulasannya!
1. Habitat asli striped skunk

Populasi striped skunk hanya terdapat di tiga negara di benua Amerika yaitu Meksiko Kanada, dan Amerika Serikat. Dilansir dari laman Animalia, mereka lebih suka tinggal di daerah terbuka seperti area padang rumput dan semak belukar. Namun, ada juga yang mendiami hutan dan lahan pertanian milik warga.
Striped skunk merupakan hewan omnivora. Mereka bertahan hidup dengan mengonsumsi buah-buahan, kacang-kacangan, ikan, serangga, dan mamalia berukuran kecil. Jika makanan sulit didapat, striped skunk akan memakan bangkai hewan.
2. Kebiasaan hidup di alam liar

Striped skunk lebih memilih hidup menyendiri ketimbang berkelompok. Mereka aktif beraktivitas di malam hari seperti mencari makanan dan berkembang biak. Sedangkan di siang hari, striped skunk akan beristirahat di sarangnya yang terdapat di lubang kayu dan bawah bangunan.
Mamalia ini dikenal akan sistem pertahanan dirinya yang unik. Ketika merasa terancam, mereka akan menyemprotkan aroma bau busuk yang berasal dari kelenjar yang terletak pada pangkal ekornya. Lebih menariknya, striped mampu mengeluarkan berbagai macam bunyi suara mulai dari mendesis, berkicau, menggeram, dan lain-lain.
3. Ciri khas fisik

Striped skunk merupakan mamalia berukuran sedang yang memiliki panjang tubuh di kisaran 48 hingga 81 sentimeter termasuk ekor. Dilansir laman Animaldiversity, badan mereka ditutupi oleh bulu berwarna hitam dan putih. Selain itu, kepala striped skunk berbentuk segitiga.
Sedangkan kakinya memiliki lima jari serta cakar yang panjang dan tajam yang berguna untuk menggali. Untuk membedakan jenis kelamin, ukuran betina sedikit lebih kecil jika dibandingkan jantan. Pada musim dingin, striped skunk akan kehilangan hampir setengah berat badannya karena melakukan ritual hibernasi.
4. Sistem reproduksi

Striped skunk menerapkan sistem perkawinan poligini saat berkembang biak. Sang jantan bisa kawin dengan beberapa betina dalam satu kali musim kawin. Sedangkan musim kawin mamalia ini berlangsung mulai dari bulan Februari hingga April.
Masa kehamilan betina memakan waktu sekitar 55 hingga 77 hari dan mampu melahirkan maksimal 10 ekor bayi. Mata mereka baru dapat terbuka saat menginjak usia tiga minggu. Hanya sang betina yang bertanggung jawab membesarkan anak.
5. Populasi yang masih terjaga

Populasi striped skunk sempat menurun drastis pada abad ke-20. Ini lantaran mereka diburu secara-besaran untuk diambil bulunya sebagai bahan untuk membuat pakaian. Namun, saat ini populasi striped skunk telah kembali stabil.
Striped skunk memiliki banyak ancaman di habitat aslinya. Mereka sering dimangsa oleh hewan predator seperti anjing liar, elang, serigala, dan lain-lain. Striped skunk juga rentan terkena berbagai macam penyakit. Mamalia ini mampu bertahan hidup hingga usia maksimal 10 tahun.
Daya tarik dari striped skunk memang teletak pada sistem pertahanan dirinya yang unik. Selain itu, mereka juga memiliki panampilan yang menawan terutama pada corak bulunya.