Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Unik Capung Jarum, Capung dengan Tubuh yang Ramping

Capung jarum (pexels.com/Erik Karits)

Capung jarum atau damselfly merupakan kelompok capung yang termasuk dalam sub-ordo Zygoptera.  Capung ini memiliki ciri-ciri khas tubuh yang ramping, seperti jarum. Capung jarum tersebar luas di seluruh dunia, kecuali di Antartika.

Hewan ini bisa ditemukan di sekitar perairan tawar, seperti kolam, danau, sungai, lahan basah, bahkan hutan. Sama-sama termasuk dalam ordo Odonata, capung jarum berbeda dengan capung (sub-ordo Anisoptera) dan memiliki keunikannya sendiri. Berikut beberapa fakta unik seputar capung jarum yang mungkin belum kamu ketahui.

1. Perbedaan capung jarum dan capung

Capung jarum (pexels.com/Radovan Zierik) | Capung (unsplash.com/Jakayla Toney)

Jika dilihat sekilas, capung jarum mirip dengan capung. Nyatanya, kedua hewan tersebut berbeda, loh. Dikutip dari laman AZ Animals, capung jarum memiliki tubuh yang panjang dan ramping. Sedangkan tubuh capung umumnya relatif lebih besar dan terlihat kokoh.

Capung jarum memiliki sepasang mata majemuk yang terpisah. Sementara itu, capung memiliki mata majemuk besar yang letaknya saling berdekatan. Sayap depan dan belakang capung jarum memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Di sisi lain, capung memiliki sayap belakang yang lebih lebar dibandingkan sayap depannya.

2. Posisi sayap capung jarum saat hinggap

Capung jarum (pexels.com/Phil Mitchell)

Posisi sayap capung jarum saat hinggap juga berbeda dengan capung. Saat istirahat, capung jarum hinggap dengan posisi sayap tertutup dan dilipat di atas tubuhnya. Namun, capung jarum biasanya terbang lebih lemah dibandingkan capung. Sementara itu, capung hinggap dengan sayap terbuka atau terbentang ke samping. Hewan ini lebih cepat, lincah dan kuat saat terbang.

3. Nimfa capung jarum hidup di air

Capung jarum (unsplash.com/Clément Falize)

Metamorfosis capung jarum terdiri dari telur, nimfa dan capung jarum dewasa. Capung jarum betina akan meletakkan telur-telurnya di air. Telur menetas menjadi nimfa dan bernapas di air menggunakan insang. Dilansir Britannica, kebanyakan nimfa capung jarum memiliki tiga insang seperti daun di ujung abdomen.

Mengutip laman Pond Informer, capung jarum menghabiskan waktu antara dua bulan hingga tiga tahun sebagai nimfa, tergantung pada kondisi lingkungan. Nimfa melewati hingga 15 tahap pergantian kulit. Di tahap terakhir, nimfa merayap keluar dari air, lalu menuju tanaman atau batu dan melepaskan kulit lamanya untuk menjadi capung jarum dewasa.

4. Capung jarum terbesar memiliki sayap hampir 20 cm

Megaloprepus caerulatus (commons.m.wikimedia.org/Steven G. Johnson)

Meski tubuhnya relatif kecil, ada pula jenis capung jarum yang berukuran besar. Dilansir Fact Animal, helicopter damselfly bisa tumbuh hingga panjang tubuhnya 13 cm dan lebar sayapnya hampir 20 cm. Megaloprepus caerulatus atau blue-winged helicopter dikenal sebagai spesies capung jarum terbesar di dunia.

5. Capung jarum memiliki warna yang bervariasi

Capung jarum (pixabay.com/Waza_67)

Warna capung jarum juga bervariasi. Beberapa di antaranya memiliki sayap hitam, sementara yang lain memiliki sayap transparan. Capung jarum dewasa memiliki tubuh dengan warna, seperti biru, merah, kuning, hitam dan terkadang bisa terlihat dalam warna yang lebih cerah. Capung jarum jantan memiliki warna yang lebih cerah dibandingkan betina.

6. Capung jarum termasuk karnivora

Capung jarum (unsplash.com/Shyamli Kashyap)

Capung jarum termasuk hewan karnivora. Nimfa capung jarum yang hidup di air memakan jentik nyamuk, cacing kecil, kutu air dan makhluk air kecil lainnya. Saat dewasa, capung jarum bisa memangsa lalat, nyamuk dan serangga kecil lain. Capung jarum dewasa menangkap mangsa saat terbang dengan kakinya. Di samping itu, hewan ini juga rentan dimangsa predator, di antaranya ikan, katak dan burung.

Dengan keunikan yang dimilikinya, masa hidup capung jarum dewasa berlangsung relatif singkat. Bahkan hanya beberapa minggu hingga beberapa bulan. Nah, apakah kamu pernah melihat capung jarum di sekitarmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us