4 Fenomena Langit Jelang Idul Fitri 2024, Ada Gerhana Matahari Total

Termasuk fenomena langka, gerhana matahari total akan terjadi pada tanggal 8 April 2024. Dilansir NASA, peristiwa ini terjadi ketika Bulan berada tepat di antara Bumi dan Matahari. Mengingat lokasinya yang lebih dekat ke Bumi, bayangan Bulan terlihat lebih besar sehingga menutupi penampakan Matahari selama beberapa menit.

Sayangnya, fenomena gerhana matahari total kali ini hanya bisa dilihat oleh masyarakat yang tinggal di Kanada, Meksiko, Amerika Serikat, dan Amerika Utara. Di Indonesia, fenomena langka ini mustahil terlihat karena saat gerhana terjadi, Matahari sudah terbenam.

Walau begitu, jika kamu ingin tahu seperti apa penampakan gerhana matahari total, kamu bisa menyaksikan live streaming dari berbagai lembaga astronomi. Contohnya dari siaran langsung YouTube NASA, Time and Date, hingga UMaine. Peristiwa ini dimulai sekitar pukul 22.42 WIB dan akan memuncak sekitar 01.17 WIB. Di puncaknya, bayangan Bulan secara sempurna menutupi Matahari. 

Gak hanya gerhana matahari, tanggal 8 April juga menjadi waktu terbaik untuk melihat Komet 12P/Pons-Brooks atau yang juga dikenal dengan nama Komet Setan. Dilansir Live Science, 12P/Pons-Brooks merupakan salah satu komet yang mengitari Matahari kita. Mengingat orbitnya yang sangat lonjong, Komet 12P/Pons-Brooks membutuhkan waktu selama 71 tahun untuk bisa menyelesaikan satu putaran mengelilingi Matahari.

Nah, pada tanggal 8 April 2024, komet ini akan berada dalam jarak yang cukup dekat dengan Matahari sehingga bisa dilihat dengan menggunakan teleskop. Dari Bumi belahan utara, 12P/Pons-Brooks akan muncul di arah barat setelah Matahari terbenam. Komet tersebut akan berada di bawah Bulan dan tepat di sebelah kanan Jupiter. Sayangnya, sama seperti gerhana matahari, komet ini juga gak bisa disaksikan di Indonesia.

Tepat 1 hari setelah gerhana matahari total  dan kemunculan Komet Setan, yaitu pada tanggal 9 April 2024, kamu bisa menyaksikan fenomena supermoon. Dilansir NASA, supermoon terjadi ketika Bulan yang sedang dalam fase purnama. Yang membedakannya dari purnama biasa adalah, saat supermoon, Bulan berada di titik terdekatnya dengan Bumi atau perigee. 

Nah, karena jaraknya lebih dekat, Bulan gak hanya terlihat 14 persen lebih besar dari ukuran biasanya, tapi juga 30 persen lebih terang dibandingkan purnama biasa. Pada tanggal 9 April 2024 nanti, jarak Bumi dan Bulan hanya 359.809 kilometer atau 24.591 kilometer lebih dekat dari jarak biasanya.

Jarak Bumi dan Jupiter boleh jauh, tapi karena ukurannya yang besar, kita masih bisa melihat planet raksasa ini tanpa bantuan teleskop. Di tanggal 10 April 2024 mendatang, kehadiran Jupiter akan terasa semakin istimewa karena planet ini akan terlihat di rasi Aries dan berada cukup dekat dengan Bulan saat senja tiba.

Dilansir NASA, pertemuan dua atau lebih benda langit di cakrawala ini disebut dengan istilah konjungsi. Meski di langit mereka terlihat berdekatan, aslinya jarak planet-planet ini tetap berjauhan.

Pada 10 April 2024 mendatang, kamu gak hanya bisa melihat Jupiter, lho. Diperkirakan, sejumlah satelit alami planet raksasa ini juga akan tampak dengan teleskop. Di antaranya Ganymede, Io, Europa, dan Callisto.

Beberapa hal yang perlu diingat adalah fenomena istimewa ini hanya bisa terlihat saat langit cerah. Beberapa peristiwa seperti gerhana matahari total dan Komet Setan memang gak bisa dilihat dari Indonesia, meski begitu kamu tetap bisa menyaksikan fenomena langit lainnya menjelang Idul Fitri 2024. Mana yang paling menarik bagi kamu?