Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Pseudopregnancy pada Anjing, Fenomena Hamil Palsu

ilustrasi hewan anjing (pexels.com/Simona Kidrič)
ilustrasi hewan anjing (pexels.com/Simona Kidrič)

Kebuntingan adalah peristiwa yang umum terjadi apabila seekor anjing betina yang sedang mengalami masa birahi dikawinkan dengan anjing jantan. Namun, terkadang muncul permasalahan reproduksi pada anjing betina, salah satunya adalah pseudopregnancy.

Pseudopregnancy sangat menyerupai kebuntingan asli. Namun, dilansir VCA Hospitals, pseudopregnancy dapat terjadi pada anjing betina usia berapapun dan tidak selalu pasca birahi.

Supaya dog owner lebih paham tentang deretan fakta pseudopregnancy pada anjing, fenomena hamil palsu, simak fakta-faktanya di bawah ini!

1.Apa yang dimaksud dengan pseudopregnancy?

ilustrasi hewan anjing (unsplash.com/Ashleigh Robertson)
ilustrasi hewan anjing (unsplash.com/Ashleigh Robertson)

Pseudopregnancy atau disebut juga dengan pseudocyesis adalah istilah yang digunakan untuk kebuntingan palsu atau anjing yang menunjukkan tanda kebuntingan tetapi tidak memiliki fetus. VCA Hospitals melansir, kejadian ini banyak dijumpai pada anjing dan dapat terjadi pada anjing yang sudah dikawinkan maupun belum.

Gejala pseudopregnancy biasanya muncul sekitar empat hingga sembilan minggu pasca anjing mengalami birahi. Dog owner bisa tertipu dengan kondisi ini karena memang sangat mirip dengan kebuntingan yang sesungguhnya.

2.Ketidakseimbangan hormon diduga jadi penyebab pseudopregnancy

ilustrasi anjing yang sedang diperiksa oleh dokter hewan (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi anjing yang sedang diperiksa oleh dokter hewan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Anjing yang mengalami pseudopregnancy menunjukkan gejala seolah-olah sedang mengalami kebuntingan. Dilaporkan oleh MSD Vet Manual, kejadian pseudopregnancy diduga berkaitan dengan penurunan hormon progesterone dan peningkatan hormon prolactin yang terjadi pada akhir masa birahi.

Dog owner yang anjingnya tidak pernah dikawinkan sebelumnya atau status perkawinan anjing tidak diketahui bisa curiga ke arah pseudopregnancy. Namun, diagnosa yang lebih akurat hanya berhak dilakukan oleh dokter hewan.

3.Gejala mirip dengan kebuntingan yang sesungguhnya

ilustrasi anjing yang sedang tidur (unsplash.com/Josh Hild)
ilustrasi anjing yang sedang tidur (unsplash.com/Josh Hild)

Gejala-gejala yang ditimbulkan akibat pseudopregnancy menyerupai kebuntingan asli. PetMD melansir, anjing dengan pseudopregnancy dapat menunjukkan perubahan perilaku layaknya induk yang sedang bunting, seperti membuat sarang.

Pembesaran perut, kelenjar susu berkembang, gelisah, nafsu makan turun, muntah, dan produksi cairan kecokelatan dari kelenjar susu juga akan muncul. Jika dog owner menemukan tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera membawa anjingnya ke dokter hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

4. Gejala bisa hilang dalam satu hingga tiga minggu

ilustrasi induk anjing dan anaknya (unsplash.com/Divya Agrawal)
ilustrasi induk anjing dan anaknya (unsplash.com/Divya Agrawal)

Jika anjing mengalami pseudopregnancy, dog owner tidak perlu terlalu khawatir. MSD Vet Manual melansir, gejala pseudopregnancy dapat hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu satu hingga tiga minggu.

Jika anjing menunjukkan gejala tidak nyaman akibat pembesaran kelenjar susu, dog owner bisa membantu meringankan gejala dengan mengaplikasikan kompres dingin dan hangat secara bergantian. Pemberian pembalut khusus yang bersifat elastis pada bagian perut juga dapat meringankan gejala.

5.Dog owner tidak boleh mengeluarkan cairan dari kelenjar susu

ilustrasi hewan anjing (unsplash.com/Alvan Nee)
ilustrasi hewan anjing (unsplash.com/Alvan Nee)

Perlu diperhatikan oleh dog owner, jangan pernah mengeluarkan cairan dari kelenjar susu. Dilansir MSD Vet Manual, tindakan tersebut justru akan memicu terjadinya lactogenesis atau produksi susu, sehingga gejala tidak segera berhenti.

Lactogenesis juga dapat dipicu oleh tindakan anjing yang menjilati kelenjar susu. Oleh sebab itu, dog owner bisa memasangkan Elizabethan collar untuk mencegah anjing menjilati area kelenjar susu.

6.Steril menjadi pilihan upaya pencegahan

ilustrasi prosedur operasi (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi prosedur operasi (pexels.com/Anna Shvets)

Guna mencegah terjadinya pseudopregnancy di masa depan, dog owner bisa memertimbangkan pilihan steril atau ovariohysterectomy. Pilihan ini terutama dapat diambil jika dog owner tidak memiliki rencana untuk mengawinkan anjing betinanya.

Anjing yang sudah telanjur mengalami pseudopregnancy juga dapat disteril jika gejala sudah hilang total. Jika steril dilakukan sewaktu pseudopregnancy masih berlangsung, maka gejala tidak kunjung hilang.

Kejadian pseudopregnancy pada anjing betina dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi dog owner dapat meringankan rasa tidak nyaman akibat pembesaran kelenjar susu dengan memberikan kompres air dingin dan hangat secara bergantian. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi pada dokter hewan agar kondisi pseudopregnancy dapat dipantau dengan baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us