5 Hewan Air sebagai Filter Feeder, Mampu Menjernihkan Air Laut 

Dilansir laman Britannica, spons atau porifera adalah hewan laut yang seringkali terlihat seperti tumbuhan dan termasuk ke dalam salah satu hewan penyaring makanan. Hewan ini menangkap partikel makanan yang tercampur di dalam air dan menangkapnya menggunakan bantuan sel khusus yang disebut dengan koanosit.

Spons memiliki tubuh berpori yang memungkinkan air untuk mengalir masuk dan keluar. Saat air mengalir melalui tubuh spons, partikel makanan seperti plankton dan bakteri akan terperangkap dalam koanosit. Dengan cara ini, spons secara efisien menyaring makanan dari air yang mengalir melalui tubuhnya.

Kerang dan tiram adalah hewan laut yang termasuk dalam kelompok moluska bivalvia dan memiliki salah satu kemampuan adaptasi yang menakjubkan yaitu filter feeder. Dilansir laman BayBackpack, kerang dan tiram memiliki insang yang tidak hanya berfungsi untuk bernapas, tetapi juga untuk menyaring makanan.

Kerang dan tiram akan memompa air melalui cangkangnya menggunakan sifon inhalan, kemudian air melewati insang. Partikel makanan seperti plankton dan alga yang terbawa bersama air akan terjebak oleh lendir yang melapisi insang. Setelah terjebak, partikel-partikel ini dibawa ke mulut untuk dicerna oleh kerang dan tiram.

Seekor tiram dewasa dapat menyaring hingga 5 liter air per jam atau sekitar 120 liter air per hari. Menakjubkan sekali bukan?

Walaupun penampilannya tidak terlihat seperti hewan filter feeder, ubur-ubur ternyata termasuk ke dalam salah satu hewan yang memiliki kemampuan untuk menyaring makanan, lho. Dilansir laman Oxford Reference, banyak spesies ubur-ubur salah satunya Aurelia aurita yang merupakan penyaring makanan atau filter feeder.

Ubur-ubur memiliki tentakel yang digunakan untuk menyengat mangsa besar dan juga menangkap partikel makanan. Ketika ubur-ubur berenang, tentakelnya akan menangkap plankton dan organisme kecil lainnya yang terbawa oleh arus air. Partikel makanan ini kemudian akan dicerna oleh ubur-ubur.

Krill adalah krustasea berukuran kecil yang mirip dengan udang dan termasuk ke dalam hewan filter feeder. Hewan ini memiliki alat penyaring berupa kaki dada yang berbulu halus atau yang biasa disebut dengan torakopoda.

Torakopoda atau kaki dada ini membentuk “keranjang makanan” yang digunakan untuk mengumpulkan organisme kecil seperti plankton dari lautan. Mereka menyaring plankton dan organisme kecil lainnya dari laut dengan gerakan kaki dada yang cepat. Organisme yang tertangkap kemudian dikirim ke mulut krill dan dimakan.

Walaupun memiliki ukuran tubuh yang sangat besar, paus balin menyukai menangkap mangsa berukuran kecil seperti ikan kecil, plankton, dan krill dalam jumlah yang banyak. Dilansir laman Britannica, paus balin memiliki mulut yang sangat besar, yang dapat menampung air dalam jumlah yang banyak sehingga hewan ini termasuk hewan filter feeder.

Ketika mencari makanan, paus balin akan membuka mulut dengan lebar dan berenang dengan kecepatan tinggi untuk mengumpulkan plankton dan hewan kecil lainnya. Air yang masuk ke dalam mulut paus akan dikeluarkan, sedangkan organisme kecil yang tertangkap akan terjebak di lempengan balin. Organisme yang terjebak kemudian akan ditelan dan dicerna oleh paus.

Hewan-hewan penyaring makanan (filter feeder) merupakan hewan yang memiliki peran penting bagi ekosistem khususnya ekosistem laut. Misalnya kerang dan tiram dengan kemampuan filter nya mampu menyaring plankton, alga, dan partikel-partikel lainnya yang mengganggu ekosistem perairan, sehingga dapat membantu menjaga kebersihan air. Sedangkan, hewan lainnya seperti paus balin yang memiliki kemampuan filter untuk menangkap organisme kecil (plankton) dalam jumlah banyak dapat membantu untuk mengontrol populasi plankton sehingga keseimbangan ekosistem laut dapat terjaga.