7 Hewan Ini Bisa Kamu Temukan di Antartika, Ada yang Menggemaskan!

Meskipun mempunyai iklim yang sangat dingin, angin yang sangat kencang, dan dataran yang sangat kering, Antartika masih memiliki ekosistem yang cukup beragam di dalamnya. Mulai dari ikan kecil, jamur, unggas, hingga mamalia, semua dapat kalian temukan di benua Antartika.
Tidak terkecuali hewan-hewan berikut ini yang mempunyai keunikan pada masing-masing spesiesnya. Penasaran kan? Yuk simak ulasan berikut ini.
1. Orca

Orcinus orca atau orca adalah hewan dengan nama yang membingungkan. Bagaimana tidak? Hewan yang dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai 'paus pembunuh' ini bukanlah seekor paus. Pada umumnya, orca bukanlah hewan yang agresif sehingga titel 'pembunuh' juga tidak begitu cocok.
Orca termasuk ke dalam keluarga lumba-lumba dan merupakan spesies lumba-lumba terbesar. Meskipun tidak agresif, bukan berarti orca tidak perlu ditakuti. Orca adalah seekor karnivora yang memakan semua jenis hewan laut seperti ikan, pinguin, anjing laut, bahkan paus biru, hewan terbesar di dunia.
Meskipun habitat orca tersebar hampir di seluruh lautan di dunia, mayoritas dari orca tersebut bertempat tinggal di lautan antartika.
2. Paus Biru

Paus biru merupakan mamalia terbesar di dunia. Konon, lidahnya saja sama beratnya dengan seekor gajah dan jantungnya sama beratnya dengan sebuah mobil kecil! Selain mamalia terbesar, paus biru juga dinobatkan sebagai hewan dengan suara paling keras. Peneliti mengatakan suara paus biru dapat didengar hingga 1.600 km jauhnya.
Pada abad ke-20 kemarin, paus biru mencapai angka populasi terendah dengan jumlah populasi hanya berada di angka ratusan saja karena perburuan yang membabi-buta. Saat ini, meskipun masih termasuk ke dalam hewan yang terancam punah, jumlah populasi paus biru sudah mencapai angka ribuan dan diharapkan akan terus bertambah karena usaha konservasi yang dilakukan oleh banyak organisasi di dunia.
Biasanya hewan ini dapat ditemukan di Antartika pada saat musim panas, dan akan bermigrasi ke samudera lain saat musim dingin datang.
3. Burung Albatross

Albatross adalah salah satu burung yang dapat ditemui di langit Antartika. Hewan yang biasa memakan ikan hingga pinguin ini merupakan salah satu burung terbesar di dunia. Diomedea exulans, atau burung albatross pengembara, merupakan spesies terbesar dengan lebar sayap yang mencapai tiga meter lebih.
Sayangnya, saat ini jumlah populasi burung albatross terus menurun. Banyak nelayan yang secara tidak sengaja membunuh albatross karena albatross memakan ikan yang tersangkut di kail nelayan tersebut. Proses perkembangbiakannya yang memakan waktu bertahun-tahun juga menjadi faktor mengapa jumlah albatross di alam terus menurun.
4. Pinguin Kaisar

Pinguin kaisar atau Aptenodytes forsteri adalah spesies pinguin terbesar di dunia. Pinguin yang dapat menyelam hingga kedalaman 200 meter tersebut memiliki tinggi rata-rata satu meter dengan berat mencapai 45 kg. Pada umumnya, pinguin kaisar memakan ikan, cumi-cumi, dan udang kecil untuk bertahan hidup.
Seekor pinguin kaisar dapat bertahan hidup di kedinginan hingga temperatur -50°C dengan cara bergerombol bersama pinguin lain untuk menghangatkan tubuh mereka.
5. Pinguin Adelie

Jika pinguin kaisar bisa mencapai berat 45 kg dengan tinggi lebih dari satu meter, pinguin adélie atau Pysgoscelis adeliae hanya memiliki berat sekitar 3-6 kg dengan tinggi tidak mencapai satu meter. Pinguin jenis ini dapat dengan mudah diidentifikasi dengan melihat lingkaran berwarna putih yang berada di sekitar matanya.
Pinguin jenis ini diberi nama pinguin adélie karena pertama kali ditemukan oleh seorang penjelajah yang bernama d'Urville, yang kemudian menamakan daerah tempat ia menemukan pinguin tersebut sebagai Adélie land, untuk menghormati istrinya, Adéle. Dua orang peneliti, Hombron dan Jacquinot, kemudian memberi nama tersebut kepada spesies pinguin kecil itu.
6. Anjing Laut Gajah

Anjing laut gajah, atau Mirounga leonina adalah spesies anjing laut terbesar di dunia. Seekor anjing laut gajah jantan dapat mencapai berat hingga 3000 kg dan seekor betina 'hanya' mencapai berat 900 kg. Namun, hewan ini mendapatkan nama anjing laut gajah bukan karena ukuran tubuhnya, melainkan dari moncongnya yang berbentuk seperti belalai gajah.
Anjing laut ini merupakan penyelam yang ahli. Mereka dapat menyelam hingga kedalaman dua kilometer dan dapat menahan nafasnya hingga berjam-jam.
7. Anjing Laut Berbulu

Jika anjing laut gajah adalah anjing laut terbesar, anjing laut berbulu merupakan spesies anjing laut terkecil. Berat badan anjing laut jantan hanya mencapai angka 200 kg dan anjing laut betina 40 kg. Jika anjing laut lainnya mengandalkan lemak mereka untuk mendapatkan kehangatan, anjing laut berbulu menggunakan bulunya.
Meskipun sempat diburu untuk diambil minyak dan kulitnya pada abad 18 hingga awal abad 20, anjing laut ini sudah berhasil merangkak dari status 'terancam punah' dan populasinya terus bertambah.
Beberapa hewan di atas memang berhasil lepas dari ancaman kepunahan, namun bukan berarti kita sebagai manusia bisa seenaknya saja melakukan eksploitasi kepada hewan-hewan tersebut. Yuk tetap jaga lingkungan dan sebarkan kebaikan!