Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Hewan dengan Mata Majemuk, Bagaimana Cara Kerja Matanya?

ilustrasi capung (pexels.com/Beta Xalfa)
ilustrasi capung (pexels.com/Beta Xalfa)
Intinya sih...
  • Lalat memiliki mata majemuk yang peka terhadap gerakan sekecil apapun di sekitarnya, memungkinkan pemrosesan visual yang cepat namun detail objek mungkin tidak terlihat tajam.
  • Capung memiliki mata majemuk yang besar dan mendominasi hampir seluruh bagian kepalanya, memungkinkan capung menyesuaikan gerakan terbangnya dengan presisi dalam waktu singkat.
  • Lebah menggunakan mata majemuk untuk membantu navigasi, mengenali bunga, dan melihat spektrum UltraViolet untuk mencari makanan dan membantu proses penyerbukan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mata majemuk merupakan salah satu keajaiban evolusi yang banyak ditemukan pada dunia hewan, khususnya untuk kelompok serangga dan arthropoda. Struktur mata ini memungkinkan hewan untuk melihat lingkungan sekitar dengan cara yang berbeda jika dibandingkan dengan manusia.

Berbeda dengan mata tunggal, ternyata mata majemuk pada umumnya terdiri atas banyak unit kecil yang bekerja bersama untuk membentuk adanya persepsi visual. Berikut ini merupakan beberapa hewan yang dikenal memiliki mata majemuk dan cara kerjanya yang menakjubkan.

1. Lalat

ilustrasi lalat (pexels.com/Nixon Johnson)
ilustrasi lalat (pexels.com/Nixon Johnson)

Lalat memiliki mata majemuk yang terdiri dari ribuan unit kecil yang kerap disebut sebagai omatidium, sehingga penglihatannya pun akan sangat peka terhadap gerakan sekecil apa pun yang ada di sekitarnya. Struktur ini juga akan membuat lalat mampu bereaksi cepat terhadap adanya ancaman, bahkan sebelum bahaya tersebut benar-benar mendekat.

Cara kerja dari mata majemuk pada lalat memungkinkan pemrosesan visual yang sangat cepat, meski detail objek mungkin tidak terlihat tajam. Hal ini juga menjelaskan mengapa lalat sulit ditangkap, sebab otaknya segera menerima sinyal gerakan dari berbagai arah sekaligus.

2. Capung

ilustrasi capung (unsplash.com/@dustinhumes_photography)
ilustrasi capung (unsplash.com/@dustinhumes_photography)

Capung dikenal memiliki mata majemuk yang sangat besar, bahkan mendominasi hampir seluruh bagian dari kepalanya, sehingga sudut pandangnya mencapai sekitar 360 derajat. Kondisi inilah yang membuat capung menjadi predator utama yang cukup efektif ketika berburu serangga lainnya.

Mata majemuk yang dimiliki capung bekerja dengan cara menggabungkan ribuan omatidium untuk mendeteksi arah kecepatan hingga jarak mangsa. Kombinasi yang ada seolah membuat capung mampu menyesuaikan gerakan terbangnya dengan presisi dalam waktu yang relatif singkat.

3. Lebah

ilustrasi lebah (unsplash.com/leandro fregoni)
ilustrasi lebah (unsplash.com/leandro fregoni)

Lebah kerap menggunakan mata majemuk untuk membantu adanya navigasi dan mengenali bunga yang kerap menjadi sumber nektar. Bukan hanya mendeteksi cahaya, namun mata majemuk yang dimiliki lebah mampu untuk melihat spektrum UltraViolet yang memang tidak terlihat oleh manusia.

Kemampuan ini juga menunjukkan lebah bisa mengenali pola khusus pada bagian kelopak bunga yang kerap berfungsi sebagai penunjuk arah menuju nektar. Cara kerja yang ada membuat lebah menjadi sangat efisien dalam mencari makanan dan juga membantu proses penyerbukan yang ada.

4. Udang mantis

ilustrasi udang mantis
ilustrasi udang mantis (thearthroblogger.com)

Udang mantis memiliki mata majemuk yang sangat kompleks dan kerap disebut sebagai salah satu sistem visual paling canggih yang ada di alam. Setiap mata ternyata bisa bergerak secara independen dan memiliki kemampuan untuk mendeteksi adanya berbagai jenis cahaya, termasuk polarisasi cara kerja yang dimiliki.

Mata majemuk udang mantis memungkinkan adanya pengenalan objek dan warna dengan kecepatan tinggi. Kemampuan ini juga yang membantu udang mantis untuk berkomunikasi, berburu, hingga mempertahankan wilayahnya dengan sangat efektif.

Keberadaan mata majemuk pada berbagai hewan seolah menunjukkan betapa beragamnya strategi visual yang berkembang di alam liar. Meski memang tidak menghasilkan gambar sejajar dengan mata manusia, namun sistem ini unggul dalam mendeteksi gerakan dan perubahan lingkungan dengan cara yang cepat. Hal ini menjadi bukti bahwa setiap makhluk hidup seolah memiliki keunikan biologis yang luar biasa di ekosistem!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Science

See More

Bagaimana Alkohol Bisa Membunuh Kuman? Cara Kerja dan Kadar Efektif

23 Des 2025, 07:10 WIBScience