5 Hewan Pintar di Indonesia, Pernah Ketemu?

Orangutan ditemukan di alam liat pulau Sumatera, Orangutan termasuk hewan yang tercerdas di Indonesia, selain itu hewan yang satu ini terkenal di Indonesia. Orangutan memiliki bulu lebat yang berwarna oranye dan perilaku yang hampir mirip manusia.

Orangutan dapat melakukan interaksi sosial layaknya manusia melalui kemampuan komunikasi sesama Orangutan dengan beragam vokal yang unik. Namun, sayangnya hewan ini harus menghadapi ancaman keberlangsungan hidup, karena hilangnya tempat tinggal mereka akibat pembalakan liar, dan kebakaran hutan. Orangutan Sumatera juga mengalami penurunan populasi, karena perburuan dan perdagangan satwa liar ilegal.

Di hutan Kalimantan, terdapat orangutan yang menjadikan pulau ini sebagai rumah mereka, yaitu orangutan Kalimantan. Dengan penampilannya yang mencolok dan kecerdasannya yang luar biasa, kera besar ini memiliki rambut panjang dan berwarna merah gelap kecoklatan, sayangnya satwa ini nyaris punah. 

Satwa ini juga terkenal akan sifatnya yang lembut, dan juga tercerdas serta perilakunya yang mirip dengan orangutan Sumatera. Mereka memiliki sikap yang dapat menarik perhatian siapa pun yang cukup beruntung untuk menyaksikan kehadiran mereka.

Komodo, dikenal secara ilmiah sebagai Varanus komodoensis, adalah reptil besar yang memegang gelar sebagai kadal terbesar di dunia. Komodo dapat ditemukan di Taman Nasional Komodo yang terletak di Nusa Tenggara Timur. Komodo adalah hewan asli dari beberapa pulau di Indonesia, termasuk Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Padar

Komodo adalah predator karnivora dengan nafsu makan yang besar. Makanan mereka terdiri dari rusa, babi hutan, reptil yang lebih kecil seperti tikus, burung dan lainnya. Komodo juga memiliki adaptasi yang unik untuk kelangsungan hidupnya, yaitu Komodo memiliki indra penciuman yang tajam.

Indra penciuman yang tajam  yang dapat mendeteksi bangkai dari jarak bermil-mil jauhnya, tidak hanya itu saja Komodo juga memiliki kemampuan yang baik untuk merasakan atau menemukan mangsa dan potensi ancaman bagi mereka. Ekornya yang panjang dan berotot berfungsi sebagai senjata ampuh, yang mampu memberikan pukulan dahsyat kepada musuhnya.

Burung Maleo adalah burung yang indah, yang berasal dari pulau Sulawesi. Burung ini dikenal memiliki bulu yang berwarna hitam dan kulit kuning cerah yang mengelilingi matanya. 

Salah satu hal unik dan menarik dari burung Maleo adalah tempatnya bersarang menjadi ciri khasnya. Tidak seperti kebanyakan burung yang membangun sarang, Maleo mengandalkan panas alami pasir vulkanik untuk mengerami telur-telurnya. Maleo betina bertelur di lubang yang dalam yang digali di pasir, dan kemudian Maleo jantan mengambil alih tanggung jawab untuk menjaga dan mengerami telur-telur tersebut. Pasir vulkanik bertindak sebagai inkubator alami, memberikan kehangatan yang diperlukan agar telur-telur tersebut menetas. Perilaku bersarang yang unik ini diyakini telah berevolusi sebagai respon terhadap kurangnya tempat bersarang yang cocok di habitat Maleo.

Gajah Kalimantan dikenal kerdil, gajah ini ditemukan di hutan pulau Kalimantan. Mereka hidup dalam kelompok keluarga yang dipimpin oleh seorang indul, biasanya betina tertua dan paling berpengalaman. Tidak jarang mereka membentuk kawanan yang lebih besar selama masa mencari sumber daya yang melimpah. 

Makanan Gajah Kalimantan terdiri dari berbagai jenis tumbuhan, termasuk daun, rumput, buah, dan kulit kayu. Namun, sayangnya gajah Kalimantan menghadapi situasi dimana mereka kehilangan habitat alaminya karena penebangan hutan atau deforestasi. Tragisnya, Gajah Kalimantan dianggap terancam punah, dengan populasi kurang dari 2.000 ekor.

Gajah Kalimantan juga dikenal dengan ukurannya yang lebih kecil dibandingkan dengan gajah Asia lainnya. Rata-rata, tinggi gajah ini sekitar 7 hingga 9 kaki dan beratnya antara 2.000 hingga 5.000 kilogram. Terlepas dari ukurannya, gajah ini memiliki kekuatan dan kecerdasan yang luar biasa, menjadikannya mamalia yang tangguh.

Demikian, beberapa spesies hewan pintar di Indonesia dan hampir punah. Semoga upaya melestarikan habitat asli para hewan terus berkembang.