5 Hewan yang Sanggup Memburu Kanguru, Ukurannya Beragam!

Kalau bicara soal hewan ikonik dari Australia, jawaban teratas yang langsung muncul dalam benak kita pasti adalah kanguru dan walabi (famili Macropodidae). Keluarga marsupial ini memang sangat mudah diidentifikasi berkat sepasang kaki dan tangan panjang, ekor besar, telinga panjang, serta cara bergerak mereka yang melompat-lompat dengan cepat. Kalau ditotal, ada 54 spesies kanguru dan walabi yang tersebar di wilayah Australia dan Papua dengan ukuran yang sangat beragam.
Kanguru terbesar adalah kanguru merah (Macropus rufus) dengan panjang tubuh sekitar 0,8—1.6 meter, ekor 0,6—1,2 meter, dan bobot hingga 90 kg. Sementara itu, kanguru terkecil adalah walabi kerdil dengan panjang sekitar 46 cm dan bobot 1,6 kg saja. Meski masing-masing spesies memiliki ukuran yang variatif, sebenarnya tak banyak hewan yang sanggup menjadi predator alami bagi keluarga kanguru. Faktor utama dari hal ini adalah kebanyakan predator di Australia memiliki ukuran relatif kecil ataupun tidak sanggup mengejar kanguru saat mulai melompat-lompat.
Kalaupun ada predator yang masuk dalam kualifikasi tersebut, jawabannya pasti akan mengerucut pada lima hewan berikut ini. Nah, makin penasaran siapa saja predator alami si pelompat andal itu, kan? Yuk, segera cari tahu jawabannya di bawah ini!
1. Biawak perentie

Biawak perentie (Varanus giganteus) merupakan spesies kadal terbesar yang ada di Australia. Reptil dengan corak kulit unik ini tumbuh dengan panjang 1,7—2,5 meter dengan bobot 15—20 kg. Di Australia, biawak ini tersebar di wilayah barat, selatan, utara, dan tengah dengan habitat pilihan berupa gurun berbatu dengan iklim yang kering.
Pilihan makanan kadal ini sangat bervariasi, tergantung dengan ukuran. Biasanya, biawak perentie kecil lebih sering memburu serangga, ikan, burung, telur hewan, ataupun pengerat kecil. Akan tetapi, individu yang berukuran besar ternyata mampu memburu hewan-hewan berukuran besar, termasuk kanguru. Lantas, bagaimana cara biawak yang satu ini mengimbangi kecepatan lompatan kanguru saat sedang berusaha memburu mereka?
Dilansir Fact Animal, biawak perentie rupanya jadi jenis reptil paling cepat di dunia dengan kecepatan lari yang pernah tercatat bisa menyentuh angka 40 km per jam. Angka ini cukup identik dengan kecepatan beberapa spesies kanguru berukuran sedang dan kecil yang menjadi target sehingga biawak perentie masih mampu mengejar mereka. Gigi biawak perentie didesain supaya bisa mengunci tubuh target jika sudah berhasil digigit. Ditambah lagi, saliva yang dikeluarkan pada tiap gigitan biawak ini diduga memiliki racun yang bisa melumpuhkan kanguru.
2. Dingo

Dingo (Canis lupus dingo) sebenarnya keturunan dari anjing domestik yang diperkenalkan ke Australia sekitar 4.000 tahun yang lalu. Anjing liar berwarna cokelat muda ini bisa ditemukan di seluruh wilayah Australia. Dingo dapat tinggal di hutan hujan, padang rumput, pegunungan, gurun pasir, hingga sekitaran pemukiman manusia yang menandakan kalau mereka mampu beradaptasi dengan baik pada segala jenis habitat.
Setelah kepunahan harimau tasmania (Thylacinus cynocephalus) dari dataran utama Australia sekitar 3 ribu tahun yang lalu, dingo otomatis menjadi predator darat utama yang ada di sana. Sebenarnya, anjing liar ini tergolong sebagai omnivor karena mereka beberapa kali kedapatan mengonsumsi buah dan kacang. Sedangkan untuk makanan yang diperoleh dari berburu, dingo dapat mengonsumsi berbagai jenis hewan berukuran kecil hingga sedang. Bahkan, mereka menjadikan beberapa spesies kanguru sebagai mangsa utama.
Dilansir Animal Diversity, untuk memburu seekor kanguru, dingo biasanya akan memanfaatkan strategi berburu secara berkelompok. Kelompok anjing liar ini biasanya beranggotakan sekitar 3—12 individu. Masing-masing anggota memiliki peran masing-masing, mulai dari tim yang bertugas mengejar kanguru, menghalau kanguru di titik tertentu, dan bersama-sama merobohkan kanguru yang terpojok hingga bisa dikonsumsi. Cara berburu dingo ini terbilang mirip seperti cara kelompok serigala berburu hewan besar.
3. Rajawali ekor baji

Rajawali ekor baji (Aquila audax) adalah burung predator terbesar yang bisa ditemukan di Australia. Mereka memiliki panjang sekitar 1—1,2 meter, rentang sayap 1,8—2,5 meter, serta bobot antara 2,5—5,3 kg. Burung yang satu ini ditemukan di seluruh wilayah Australia, bahkan beberapa kantung populasi juga ditemukan di Papua. Mereka bisa bertahan pada berbagai jenis habitat, mulai dari padang rumput, pegunungan, gurun pasir, hutan hujan tropis, hingga pesisir pantai.
Fleksibilitas habitat rajawali ekor baji membuat pilihan mangsa bagi burung ini menjadi begitu beragam. Dilansir Animalia, pada umumnya mereka akan menargetkan pengerat kecil dan kelinci, reptil, burung kecil, dan ikan. Akan tetapi, jika memiliki kesempatan, keluarga burung elang ini akan memburu mamalia berukuran cukup besar, termasuk beberapa spesies kanguru dan walabi.
Sama seperti burung elang lain, rajawali ekor baji akan memanfaatkan kecepatan menukik dari atas dan menghantam target dengan sepasang kaki yang dilengkapi kuku tajam. Animal Diversity melansir bahwa burung ini dapat terbang hingga ketinggian 2 ribu meter sebelum menukik tajam ke arah target. Berkat ukuran tubuh, kecepatan, dan kekuatan dari rajawali ekor baji, kanguru yang berukuran hampir sama dengan tubuh mereka pun tak memiliki kesempatan begitu sudah disambar dari langit.
4. Australian scrub python

Australian scrub python (Simalia kinghorni) merupakan ular terbesar yang bisa ditemukan di Australia. Panjang tubuh reptil ini sekitar 3—8 meter dengan bobot bisa lebih dari 25 kg. Peta persebaran australian scrub python terbilang cukup terbatas karena mereka hanya ditemukan di bagian utara Australia dengan pilihan habitat berupa hutan tropis dan padang rumput.
Pilihan mangsa australian scrub python sangat tergantung pada ukuran tubuh mereka. Individu berukuran kurang dari 3 meter biasanya akan memburu hewan kecil, semisal pengerat, mamalia dan marsupial kecil, burung, kadal, hingga walabi kecil. Akan tetapi, individu berukuran besar ternyata mampu mengonsumsi walabi berukuran besar ataupun kanguru muda yang tak cukup beruntung ketika berjumpa dengan ular sanca ini, dilansir Australia Zoo.
Cara australian scrub python memburu kanguru ini pun identik seperti spesies ular sanca lain. Mereka akan berkamuflase dengan lingkungan sekitar sambil menunggu kanguru lewat dan mendekat. Setelah itu, barulah ular ini akan menyerang dengan cepat, mengunci target dengan gigi besar, tajam, dan bergeriki mereka, dan membelit target hingga mati kehabisan nafas. Kemudian, australian scrub python akan menelan kanguru hasil buruannya itu bulat-bulat.
5. Buaya muara

Tak diragukan lagi kalau buaya muara (Crocodylus porosus) jadi predator utama bagi seluruh spesies kanguru. Mereka merupakan reptil terbesar di dunia dengan panjang sekitar 3—6 meter dengan bobot 100—1.500 kg lebih. Di Australia, buaya muara ditemukan di pesisir utara dan dapat hidup di sungai, rawa, pinggir pantai, hingga sumber air lain di sekitar.
Dari ukuran mereka saja, rasanya tidak ada hewan yang tidak bisa dikonsumsi oleh buaya muara. Berada di air tawar ataupun air asin pun bukan masalah bagi mereka, selama bisa menemukan makanan di sana. Saking menakjubkannya kemampuan berburu reptil ini, bahkan buaya muara berukuran kecil pun bisa memburu hewan berukuran relatif besar, dilansir Discover Wildlife. Kanguru mungkin masih bisa selamat dari ancaman buaya jika terus berada di daratan, tetapi marsupial ini tetap perlu minum air yang ada di sungai dan pada saat itulah mereka rentan untuk jadi santapan buaya muara.
Buaya yang sudah menunggu di dalam air akan mendekat dengan perlahan menuju target. Biasanya, hanya sedikit bagian kepala atas mereka saja yang akan terlihat dari atas. Tak masalah jika target berhasil mengidentifikasi keberadaan buaya muara karena mereka tahu kalau target mau tak mau harus tetap minum ke sungai.
Jika sudah ada dalam jarak serang, buaya muara akan menerkam kanguru dengan cepat, mengunci mereka dengan rahang besar dan kekuatan gigitan terbesar dalam dunia hewan, dan menenggelamkan si kanguru. Setelah kanguru mati, buaya akan menggunakan teknik death roll untuk menghancurkan anggota tubuh kanguru yang hendak dikonsumsi.
Dengan segudang kemampuan kanguru untuk melarikan diri dari predator, ternyata ancaman bagi mereka bisa datang dari mana saja. Mulai dari rumput panjang tempat reptil dan anjing liar berkamuflase, langit cerah yang penuh dengan burung predator, hingga air di sungai yang dipenuhi buaya bisa membunuh marsupial ikonik ini dalam waktu yang relatif cepat. Dari kelima predator di atas, menurutmu mana yang paling menarik?