Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hewan yang Sering Dikira Berbahaya, Sering Ditemukan di Pemukiman!

Kalajengking hutan asia, salah satu hewan yang dianggap berbahaya (inaturalist.org/dhfischer)
Intinya sih...
  • Banyak hewan tidak berbahaya disalahpahami
  • Ular pucuk, kalajengking hutan asia, ketungging, ular kawat, dan katak pohon bergaris sering disamakan dengan hewan berbahaya
  • Hewan-hewan tersebut sebenarnya tidak berbahaya dan tidak perlu ditakuti

Biasanya masyarakat umum atau orang awa, mereka hanya tahu satu atau dua hal tentang hewan, informasi tersebut juga kadang hanya didapat dari mulut ke mulut. Karena hal ini banyak hewan tidak berbahaya yang sering disamakan atau dianggap sebagai hewan yang berbahaya.

Beberapa di antaranya adalah ular pucuk, kalajengking hutan asia, ketungging, ular kawat, dan katak pohon bergaris. Ada beberapa hal yang membuat hewan-hewan tersebut disalahpahami, seperti kemiripannya dengan hewan lain, adanya mitos atau rumor yang tidak benar, perawakannya yang menyeramkan, dan sifat hewan-hewan tersebut yang cukup agresif. Karena itu artikel ini ditulis untuk menjelaskan kalau hewan-hewan tersebut merupakan hewan yang tidak berbahaya dan tidak perlu ditakuti!

1. Ular pucuk

Ular pucuk (inaturalist.org/bobzakaria)

Tubuhnya yang berwarna hijau dan sifatnya yang cukup agresif saat merasa terancam membuat orang-orang percaya kalau ular pucuk merupakan ular yang berbahaya. Tak hanya itu, ular ini juga sering dikira sebagai viper hijau ekor merah. Padahal keduanya sangat berbeda, lho. Ular pucuk agresif, sementara viper cenderung pasif. Kepala ular pucuk lancip sementara viper segitiga. Terakhir, viper punya ekor berwarna merah sementara ular pucuk tidak.

Sebenarnya ular dengan nama ilmiah Ahaetulla prasina ini juga berbisa namun bisanya tergolong ringan dan tidak berbahaya bagi manusia, terang A-Z Animals. Bisa tersebut hanya berefek pada hewan kecil seperti kadal, katak, atau burung. Jika ular ini menggigit manusia efek terburuknya hanya gatal atau bengkak kecil. Ular berwarna hijau ini juga mudah ditemukan entah di hutan, kebun, sawah, taman, sampai area pemukiman.

2. Ketungging

Ketungging (inaturalist.org/buzzard)

Arthropoda yang berasal dari ordo Uropygi ini cukup ditakuti karena sering dikira sebagai kalajengking. Padahal hewan berwarna gelap ini sama sekali tidak berbisa dan tidak berbahaya, lho. Namun ketika terancam ketungging bisa menyemprotkan cairan menyerupai cuka dari tubuhnya untuk mengisir predator, jelas WebMD. Cairan tersebut tidak berbahaya dan jika terkena semprotannya kamu cukup mencucinya dengan air mengalir.

Tak cuma tidak berbahaya, justru hewan kecil ini cukup membantu karena membasmi hama serangga di rumah. Namun kalau kamu takut atau jijik dengan ketungging kamu bisa mengusirnya secara halus dengan sapu atau kayu dan tidak perlu membunuhnya. Ketungging juga punya banyak spesies yang ukurannya berkisar antara 2,5 sampai 8,5 cm. Penyebarannya juga luas karena bisa ditemukan di Eropa, Afrika, Asia, sampai Australia.

3. Kalajengking hutan asia

Kalajengking hutan asia (inaturalist.org/haochen-tang)

Kalajengking memang jadi momok yang menakutkan bagi banyak orang karena ia punya bisa di ekornya. Tapi nyatanya tidak semua kalajengking berbahaya, salah satu yang tidak berbahaya adalah kalajengking hutan asia yang berasal dari genus Heterometrus. Ia mudah dikenali dari ukurannya yang besar, tubuhnya yang berwarna hitam, dan capitnya yang besar. Ia kerap ditemukan di sawah, hutan, kebun, di dalam lubang, sela-sela batu, dan tak jarang masuk ke rumah.

Dilansir Orkin, sengatan kalajengking ini tidak berbahaya bagi manusia dan efeknya serupa dengan sengatan lebah atau tawon. Efek yang umum terjadi adalah rasa sakit, gatal, atau pembengakakan. Namun pada beberapa orang yang punya alergi sengatan hewan ini bisa menimbulkan komplikasi lain walau tidak akan menyebabkan kematian. Karena ukurannya yang besar capitannya juga cukup menyakitkan dan bisa menimbulkan luka di kulit.

4. Ular kawat

Ular kawat (inaturalist.org/reptileguy13)

Sebagai ular yang berukuran kecil dan hidup di tanah, ular kawat sering dikira berbahaya. Biasanya masyarakat Indonesia menganggap kalau semua ular yang hidup di tanah merupakan ular berbisa, dan dengan ukurannya yang kecil ular kawat bisa masuk ke telinga. Padahal keduanya merupakan mitos yang tidak berdasar. Ular kawat sendiri memang hidup di tanah namun ia tidak berbisa, ia juga tak bisa masuk ke telinga manusia, bahkan keluar dari tanah saja sangat jarang.

Ular tanah yang berbahaya sendiri merupakan jenis ular viper dan punya nama ilmiah Calloselasma rhodostoma dan perawakannya sangat berbeda dengan ular kawat. Dilansir iNaturalist, ular kawat cenderung punya tubuh kecil dan berbentuk silinder. Gigi dan rahangnya juga terbilang lemah dan ia hanya memakan semut, larva rayap, atau telur serangga. Ular ini juga punya banyak spesies dan tersebar luas di hutan, kebun, dan sawah-sawah di Indonesia.

5. Katak pohon bergaris

Katak pohon bergaris (inaturalist.org/randomwild)

Tak cuma reptil dan serangga, beberapa spesies amfibi seperti Polypedates leucomystax atau katak pohon bergaris juga dikira membahayakan. Masyarakat percaya kalau air kencing katak ini mengandung racun yang mampu membutakan mata. Nyatanya air kencing katak ini sama sekali tidak beracun. Namun tentunya air kencing yang berisi kotoran memang mengandung bakteri, hal tersebut juga berlaku bagi air kencing manusia dan hewan lain.

Kamu juga tak perlu khawatir, jika terkena air kencing katak ini kamu cukup membasuhnya dengan air mengalir dan semuanya akan aman. Dilansir Ecologyasia katak ini dapat ditemukan di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Ia juga cukup berjasa bagi manusia karena membantu mengusir serangga pengganggu seperti belalang dan kecoa. Katak ini juga mudah dikenali dari pola garis di tubuhnya, bentuk tubuhnya yang ramping, dan warna cokelat atau kekuningan di sekujur tubuhnya.

Jika kamu mendengar rumor atau isu mengenai hewan berbahaya kamu tak boleh langsung mempercayainya. Lebih bijak kalau kamu mencari kebenaran dan informasinya terlebih dahulu, bisa dari orang yang terpercaya atau mencari sendiri lewat internet. Karena pada kenyataannya banyak hewan yang dianggap berbahaya ternyata sama sekali tidak berbahaya. Hal ini dapat terlihat di ular pucuk, ular kawat, kalajengking hutan asia, katak pohon bergaris, dan ketungging.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us