Ekor jadi bagian tubuh penting bagi banyak hewan. Fungsinya pun beragam, mulai dari menjaga keseimbangan, membantu navigasi, sampai menjadi alat komunikasi atau pertahanan diri. Karena itu, kita cenderung menganggap semua hewan pasti punya ekor.
Namun, fakta ada juga hewan yang tidak punya ekor dari lahir. Tanpa bagian tubuh ini, hewan-hewan tersebut tetap mampu menjalani hidup dengan cara yang unik. Yuk, kenalan lebih dekat dengan hewan-hewan tanpa ekor ini dalam daftar berikut!
Tidak semua hewan membutuhkan ekor untuk bertahan hidup atau beraktivitas. Beberapa di antaranya justru bisa beradaptasi dengan baik meski tanpa bagian tubuh tersebut. Berikut ini beberapa hewan tanpa ekor yang tetap hidup dengan cara unik.
Katak sering ditemui dan dikenal dengan gerak lompatannya serta suara khas "ribbet". Meskipun saat masih kecil katak memiliki ekor (dalam fase kecebong), tapi saat dewasa bagian tersebut hilang.
Kehilangan ekor ternyata membantunya berenang lebih efisien. Apalagi katak termasuk hewan amfibi dan bisa ditemukan hampir di seluruh dunia, kecuali Antartika. Tak cuma itu, katak juga dikenal sangat tangguh, bahkan ada yang bisa melompat hingga 20 kali panjang tubuhnya, lho.
Koala terlihat seperti boneka beruang, tapi sebenarnya mereka adalah marsupial. Hewan ini hidup di pepohonan dan makan daun eucalyptus.
Kalau diperhatikan, koala memang tidak punya ekor seperti kebanyakan hewan lainnya. Namun, dalam struktur tulang belakangnya masih ada sisa-sisa ekor dari masa evolusi. Mengingat hidupnya lebih banyak di pohon, koala tidak membutuhkan ekor untuk kelangsungan hidupnya. Koala mampu bertahan hidup dengan cakar tajam dan otot kaki yang kuat untuk berpindah antar cabang pohon.
Gurita merupakan hewan laut dengan delapan lengan yang lentur. Hewan ini tidak memiliki ekor karena untuk bergerak di air gurita bisa menggunakan lengan-lengan tersebut.
Selain itu, setiap lengannya punya ratusan alat penghisap yang membantunya menangkap mangsa dan mempertahankan diri dari predator. Para ilmuwan percaya jika gurita punya ekor justru akan mengganggu kelincahannya di air.
Laba-laba memang sering ditakuti, tapi sebenarnya justru sangat membantu dalam mengontrol populasi serangga. Hewan ini memiliki delapan kaki dan bisa membuat jaring untuk menangkap mangsanya.
Menariknya, laba-laba tidak memiliki ekor meskipun dipercaya dulunya punya. Dalam proses evolusi, karena laba-laba lebih mengandalkan taktik "duduk dan tunggu" untuk berburu, ekor jadi tidak berguna dan akhirnya hilang.
Sebagai primata terbesar di dunia, gorila ternyata juga tidak memiliki ekor, lho. Hewan ini sangat mirip dengan manusia, bahkan berbagi sekitar 98 persen DNA dengan kita.
Hilangnya ekor pada gorila diyakini terjadi jutaan tahun lalu akibat evolusi. Dengan tubuh besar dan kekuatan luar biasa, gorila tidak membutuhkan ekor untuk keseimbangan atau mobilitas karena kaki dan tangannya sudah cukup kuat untuk itu.
Ubur-ubur adalah makhluk laut yang sangat unik. Hewan ini tidak punya otak, jantung, tulang belakang, atau ekor.
Sebagai gantinya, ubur-ubur memiliki tentakel yang berfungsi menangkap makanan dan membantu pergerakan di air. Tentakel ini cukup fleksibel sehingga membuatnya bisa melayang-layang dengan mudah di dalam laut tanpa perlu ekor.
Kepiting merupakan hewan kecil yang hidup di berbagai belahan dunia. Meski punya bentuk tubuh keras dan cakar besar, kepiting tidak memiliki ekor seperti hewan lainnya.
Kepiting juga punya cara jalan yang unik, lho. Hewan ini sering kali berjalan menyamping atau bahkan dalam lingkaran. Mengingat struktur tubuh dan cara bergeraknya sudah cukup efisien, keberadaan ekor tidak lagi diperlukan dalam kehidupannya.
Itulah deretan hewan yang tidak punya ekor, tapi tetap mampu beradaptasi dengan cara unik. Menarik banget, kan? Siapa tahu, kamu jadi makin penasaran buat cari tahu lebih banyak soal keunikan dalam dunia hewan.
Referensi
"11 Animals Without Tails To Discover". Exploration Junkie. Diakses Juli 2025.
"21 Animals Without Tails". Moving Giants. Diakses Juli 2025.