5 Ikan dengan Ketahanan Tubuh Tinggi, Bisa Hidup di Perairan Kotor!

- Ikan lele bisa hidup di berbagai tipe habitat, bahkan di selokan perkotaan. Mampu berjalan di daratan dan bertahan di perairan dengan kadar oksigen minim.
- Ikan gabus dapat hidup di berbagai tipe habitat, termasuk di daratan selama empat hari. Spesies invasif yang bisa mengatasi musim panas dan kekeringan.
- Ikan sapu-sapu memiliki ketahanan tubuh tinggi, mampu bertahan di sungai yang kering selama berbulan-bulan dan toleran terhadap kualitas air yang buruk.
Ikan merupakan salah satu hewan air yang sangat terkenal dan memiliki populasi melimpah. Habitat ikan juga beragam, mulai dari sungai, danau, rawa, waduk, sawah, hingga perairan payau. Tiap spesies ikan juga unik dan berbeda, bahkan ada beberapa spesies yang memiliki ketahanan tubuh sangat tinggi.
Nah, beberapa ikan yang memiliki ketahanan tubuh tinggi adalah ikan lele, gabus, sapu-sapu, arapaima, dan ikan nila. Gak cuma di alam liar, mereka juga bisa hidup di kolam, perairan yang tercemar, hingga di selokan yang kotor. Jadi, apa kamu penasaran dengan kemampuan, perilaku, dan kebiasaan ikan-ikan tersebut? Jika iya, maka kamu harus menyimak artikel ini dengan seksama!
1. Ikan lele

Seperti yang kita tahu, ikan lele merupakan ikan yang sangat adaptif karena bisa hidup di bebrbagai tipe habitat. Bayangkan saja, ia bisa beradaptasi untuk hidup di sungai, danau, rawa, area dengan vegetasi rapat, kolam, sawah, bahkan di selokan yang ada di perkotaan. Karena memiliki kemampuan adaptasi yang sangat tinggi, alhasil ikan lele juga memiliki penyebaran yang luas.
Gak cuma itu, laman Cool Green Science juga menjelaskan kalau ikan lele mampu berjalan di daratan. Tak tanggung-tanggung, ia bisa berjalan sejauh 1,8 kilometer dan mampu bertahan di daratan selama 18 jam. Biasanya, ikan lele akan berjalan dalam upaya mencari sumber air baru. Di banyak kesempatan, ikan lele juga bisa hidup di perairan dengan kadar oksigen yang minim. Untuk mengatasi kekurangan oksigen, ia bisa menghirup oksigen secara langsung dari udara.
2. Ikan gabus

Ikan gabus atau snakehead fish merujuk pada ikan predator berukuran sedang yang berasal dari genus Channa. Ikan ini sebenarnya berasal dari Asia, namun sekarang ia juga bisa ditemukan di wilayah Amerika. Di Amerika sendiri, ikan gabus berstatus sebagai spesies introduksi dan invasif yang berbahaya bagi ekosistem. Nah, sebagai spesies invasif, tentunya hewan ini memiliki ketahanan tubuh yang gak bisa diremehkan.
Pertama, ikan gabus bisa hidup di berbagai tipe habitat, mulai dari sungai, danau, kolam, rawa, hingga waduk. Kemudian, laman National Zoo juga menerangkan kalau anakan ikan ini bisa bertahan hidup di daratan selama empat hari. Ketika di daratan, ia bisa berjalan dalam upaya mencari sumber air. Jadi, ikan ini bisa mengatasi musim panas dan tak takut akan kekeringan.
3. Ikan sapu-sapu

Ikan sapu-sapu merupakan salah satu ikan dengan ketahanan tubuh yang paling tinggi. Spesifiknya, ketahanan tersebut tercermin dari beberapa faktor, yaitu kebiasaan makannya dan kemampuan adaptasinya. Pertama, ikan sapu-sapu bukan hewan pemilih dan bisa memakan apapun, seperti cacing, moluska, lumut, alga, hingga sisa-sia makanan hewan lain.
Kemudian, ikan ini juga bisa bertahan di kondisi yang sangat ekstrem. Dilansir Times of India, ikan sapu-sapu bisa bertahan di sungai yang kering selama berbulan-bulan. Agar bisa bertahan, ia akan mengubur diri di dalam lumpur. Seperti ikan lain di daftar ini, ia juga bisa bertahan di daratan dalam waktu yang berkisar antara 20 hingga 30 jam. Ikan ini juga sangat toleran terhadap kualitas air, bahkan ia bisa tinggal selokan yang kotor dan terkena polusi.
4. Ikan nila

Oreochromis niloticus atau ikan nila memang merupakan ikan yang populer di Indonesia, namun ternyata ikan sepanjang 20 centimeter ini berasal dari Afrika, lho. Dilansir Animalia, wilayah penyebaran alami ikan nila mencakup daerah Sungai Nil, Cekungan Chad, Danau Tana, Sungai Omo, dan Sungai Awash. Gak cuma di sungai dan danau air tawar, bahkan ikan ini juga bisa bertahan hidup di perairan payau.
Di Indonesia sendiri, ikan nila merupakan spesies introduksi yang berbahaya dan berpotensi menjadi spesies invasif. Ia kerap ditemukan di waduk, danau, sungai, dan rawa. Ketahanannya yang tinggi, toleransi salinitas yang tinggi, dan nafsu makannya yang besar membuat ikan ini mampu bertahan di berbagai tempat. Ikan nila juga bisa menghirup oksigen dari udara sehingga ia sanggup bertahan di perairan kotor yang minim oksigen.
5. Ikan arapaima

Dilansir iNaturalist, araipama merupakan salah satu ikan air tawar terbesar dengan panjang mencapai 4 meter dan bobot maksimal di angka 200 kilogram. Ia merupakan satwa endemik Amerika Selatan dan sering ditemukan di Sungai Amazon. Uniknya, saat ini araipama mulai menyebar ke Asia dan Amerika Utara. Di tempat-tempat tersebut ia menjadi spesies invasif yang bisa memusnahkan populasi satwa lokal.
Ketahanan tubuh ikan ini tercermin dari dua hal, yaitu kemampuan adaptasi dan kekuatan sisiknya. Pertama, araipama bisa beradaptasi untuk hidup di sungai, danau, rawa, bahkan air yang minim oksigen. Ia bisa menghirup oksigen dari udara dan bisa bertahan di daratan selama 24 jam. Kemudian, araipama juga memiliki sisik yang besar dan super kuat. Saking kuatnya, sisik tersebut bisa menahan benturan, gesekan, bahkan tidak bisa dirusak dengan pisau.
Gak kalah dari hewan darat seperti kucing dan kadal, ternyata ada banyak jenis ikan yang kuat dan mampu bertahan di kondisi ekstrem. Mengandalkan ketahanannya tersebut, ikan bisa hidup di berbagai habitat dan bisa berkelana hingga berbagai daerah. Jadi, kamu gak boleh meremehkan ikan hanya karena mereka hidup di air. Sebaliknya, kamu harus menganggap mereka sebagai hewan yang eksotis.