Keanekaragaman laut memang unik untuk dijelajahi. Berbagai makhluk menarik menghuni lautan, salah satunya adalah ikan yang dijuluki red-lipped batfish satu ini.
Ikan ini memiliki banyak keunikan. Berbeda dengan ikan lain yang hidup di air dengan berenang, mereka justru mempunyai kaki dan bukanlah perenang yang andal. Penasaran seperti apa bentuknya? Dilansir dari berbagai sumber, yuk, simak penjelasannya.
Dalam bahasa Indonesia, nama red-lipped batfish berarti 'ikan kelelawar berbibir merah'. Ikan yang memiliki bentuk mirip seperti kelelawar ini adalah salah satu makhluk air endemik Kepulauan Galapagos.
Charles Darwin yang pernah meneliti satwa penghuni Kepulauan Galapagos juga pernah menyebut ikan ini dalam bukunya. Ikan unik ini memiliki nama ilmiah Ogcocephalus darwini.
Ada dua klasifikasi batfish atau ikan kelelawar, yaitu dari famili Ephippidae dan Ogcocephalidae. Red-lipped batfish masuk ke dalam klasifikasi yang kedua, yaitu famili Ogcocephalidae.
Ikan ini bisa ditemukan di Samudra Pafisik sekitar Kepulauan Galapagos pada kedalaman 3 sampai 76 meter atau di pinggir karang hingga kedalaman 120 meter. Mereka biasanya berada di dasar air dan ditemukan di daerah yang berpasir atau sekitar karang.
Bentuk mereka yang tidak seperti ikan pada umumnya membuat mereka tampak unik. Belakang tubuh mereka berwarna cokelat muda dan agak abu-abu, sedangkan di wilayah perut berwarna putih. Mereka memiliki ukuran tubuh rata-rata 40 cm, dengan tubuh yang lebih lebar daripada panjang.
Ikan ini bukan merupakan perenang yang handal, oleh karena itu mereka lebih suka berjalan dengan menggunakan kaki. Sirip dada telah beradaptasi untuk menyesuaikan diri pada dasar air.
Red-lipped batfish mudah dikenali dengan bibir mereka yang berwarna merah menyala. Dipercaya bahwa bibir yang tampak mencolok ini digunakan untuk menarik lawan jenis pada saat musim kawin berlangsung. Mereka melakukan reproduksi secara seksual.
Red-lipped batfish mempunyai sirip punggung yang juga berfungsi sebagai tulang belakang di atas kepala mereka yang disebut dengan illicium. Fungsi utama dari illicium ini adalah menarik mangsa.
Di atas illicium terdapat esca yang akan mengeluarkan cahaya sehingga mangsa akan tertarik untuk mendekat. Ikan ini tergolong karnivora sehingga mereka dapat memangsa udang, ikan yang lebih kecil, moluska, dan kepiting.
Mereka gampang beradaptasi dengan lingkungan dan tidak gampang terkena efek dari perubahan laut. Walaupun begitu, ikan ini tidak bisa dipelihara di akuarium karena mereka membutuh lingkungan yang gelap.
Tidak ada predator atau ancaman yang langsung bagi ikan ini. Tapi kenaikan temperatur laut, industri perikanan, dan perdagangan mungkin saja bisa menjadi ancaman bagi keberadaan mereka.
Nah, itu tadi beberapa fakta dari si kelelawar berbibir merah. Menarik ya bentuknya!