Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Katak Hijau yang Ada di Indonesia, Sering Ditemukan di Daerah Lembab

Kongkang racun, salah satu katak hijau di Indonesia (commons.wikimedia.org/Rushen)
Intinya sih...
  • Katak hijau tersebar di Indonesia, dengan berbagai spesies seperti Odorrana hosii, Hylarana erythraea, Rhacophorus reinwardtii, dan Chalcorana parvaccola.
  • Katak hijau memiliki keunikan warna dan adaptasi, seperti kemampuan berkamuflase dengan lingkungan sekitarnya.
  • Beberapa spesies katak hijau memiliki racun di kulitnya dan memiliki habitat yang khas di hutan, pepohonan, sungai, dan daerah lembab.

Seperti yang kita tahu Indonesia merupakan negara tropis dengan keanekaragaman satwa yang sangat berlimpah. Ada banyak hewan unik yang bisa ditemukan dan mereka tersebar dimanapun mulai dari Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, sampai Bali. Satwa yang dapat ditemukan di Indonesia juga beragam dan salah satu yang paling sering ditemukan adalah katak.

Biasanya katak jadi hewan yang tidak terlalu diperhatikan karena tidak berguna bagi manusia. Namun walau begitu sebenarnya keberagaman spesies katak tidak bisa diremehkan, lho. Katak sendiri hadir dalam berbagai warna dan salah satu yang paling umum adalah warna hijau. Warna hijau sangat berguna bagi katak, salah satunya untuk berkamuflase di lumut, daun, pepohonan, dan rerumputan. Spesies katak berwarna hijau juga terhitung banyak dan kali ini kita akan membahas beberapa katak berwarna hijau yang dapat ditemukan di Indonesia.

1. Kongkang racun

Kongkang racun (commons.wikimedia.org/Rushenb)

Seperti namanya, Odorrana hosii atau kongkang racun merupakan spesies katak beracun dan racun yang ia miliki ada di kulitnya. Laman Chien C Lee Wildlife Photography menjelaskan kalau racun tersebut berbentuk zat atau cairan yang keluar dari kulit. Cairan tersebut membuat katak ini tidak bisa dimakan oleh predator dan cukup berbahaya jika berkontak dengan kulit katak lain. Namun efeknya pada manusia belum terlalu diteliti, tapi kamu harus tetap berhati-hati dan jangan sembarangan menyentuhnya.

Warna hijau yang dimiliki katak ini bisa terlihat di selutuh tubuh, mulai dari kaki, kepala, punggung, sampai bagian bawah tubuh. Panjang maksimalnya hanya sekitar 10 cm dan ia sangat suka menghuni pepohonan, hutan, dan daerah lembab di Thailand, Malaysia, Sumatra, dan Jawa. Kemampuan adaptasi amfibi ini juga cukup baik sehingga ia bisa bertahan hidup di hutan sekunder, kebun, atau area yang padat akan aktivitas manusia.

2. Katak punggung hijau

Katak punggung hijau (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Nama katak punggung hijau sangat cocok dengan hewan ini karena sangat menggambarkan penampilannya. Layaknya namanya, warna hijau pada hewan ini hanya terlihat di bagian atas tubuh, seperti kepala dan punggung. Sementara itu bagian bawah tubuhnya berwarna putih dan kaki-kakinya cenderung berwarna cokelat. Beberapa garis cokelat dan bercak hitam juga terlihat di punggung. Perpaduan warna ini adalah perpaduan yang sempurna karena membuat katak ini mampu berkamuflase dengan baik.

Laman MyBis menjelaskan kalau katak dengan nama ilmiah Hylarana erythraea ini merupakan spesies endemik Asia Tenggara. Ia mendiami beberapa negara, seperti Malaysia, Indonesia, Laos, Singapura, Thailand, Filipina, Kamboja, Vietnam, dan Myanmar. Untuk menemukan katak ini juga tidak sulit karena kamu bisa mencarinya di kebun, hutan sekunder, sungai, atau sawah. Di sana hewan kecil ini sering bertengger di pepohonan, di bebatuan, atau di pinggir air.

3. Katak terbang jawa

Replika katak terbang jawa (commons.wikimedia.org/Klaus Rassinger)

Dilansir AmphibiaWeb, Rhacophorus reinwardtii atau katak terbang jawa hanya bisa ditemukan di Indonesia dan Malaysia. Ia termasuk spesies arboreal yang secara penuh hidup di pepohonan bahkan sampai mengembangkan adaptasi khusus. Adaptasi tersebut dapat terlihat dari tubuhnya yang ramping, kakinya yang panjang, dan selaput lebar di jarinya. Selaput tersebut bukan digunakan untuk berenang, melainkan digunakan untuk meluncur dan melompat dari satu pohon ke pohon lain, fungsinya mirip dengan parasut.

Katak ini biasanya hidup di puncak pohon yang tinggi dan karena hal tersebut pengamatan terhadap perilakunya cukup sulit dilakukan. Namun para ahli berspekulasi kalau populasi katak terbang jawa masih cukup banyak. Hewan ini juga punya warna yang memukau dan perawakan yang unik. Pertama, tubuhnya dihiasi warna cerah seperti hijau, biru, jingga, dan putih. Tubuhnya juga besar dan hewan ini memiliki mata bulat bulat, besar, dan pupil horizontal berwarna hitam.

4. Katak pohon bibir putih sumatra

Katak pohon bibir putih sumatra (commons.wikimedia.org/Philipp)

Dilansir Map of Life, katak dengan nama ilmiah Chalcorana parvaccola merupakan hewan endemik Pulau Sumatra dan tidak bisa ditemukan di daerah lain. Tubuhnya ramping, mungil, dan ukurannya tak terlalu besar. Seperti spesies katak lain, katak pohon bibir putih sumatra sering ditemukan di pepohonan, hutan, dan daerah lembab. Oleh karena itu hewan ini mengembangkan adaptasi berupa tubuh berwarna hijau kekuningan supaya bisa berkamuflase dengan baik. Sayangnya tak banyak hal yang diketahui mengenai spesies ini selain warna, bentuk tubuh, dan penyebarannya. Alhasil, penelitian lebih lanjut harus segera dilakukan untuk mengungkap berbagai hal tentang amfibi ini.

5. Katak pohon bibir putih

Katak pohon bibir putih (en.wikipedia.org/Charles J. Sharp)

Jika dibandingkan dengan katak hijau lain, Nyctimystes infrafrenatus atau katak pohon bibir putih jadi salah satu yang paling terkenal. Bagaimana tidak, selain mudah ditemukan dan punya penyebaran yang luas katak ini juga sering dijadikan peliharaan, jelas iNaturalist. Ukurannya yang cukup besar, perawakannya yang tidak biasa, warna hijaunya yang memukau, dan kebiasaannya yang unik membuat banyak pecinta hewan tertarik untuk memelihara hewan sepanjang 14 cm ini.

Secara umum katak pohon bibir putih dapat ditemukan di Indonesia, Papua Nugini, dan Australia. Habitatnya mencakup hutan hujan tropis, area pemukiman, area pertanian, dan daerah pesisir yang ketinggiannya tidak lebih dari 1,200 meter di atas permukaan laut. Makanan utamanya adalah arthropoda seperti belalang, lebah, laba-laba, atau kumbang. Selain itu amfibi ini juga punya umur yang panjang karena bisa hidup hingga usia 10 tahun di alam liar.

Kebanyakan orang memang tidak peduli dengan eksistensi katak hijau, namun walau begitu sebenarnya katak hijau tidak kalah menarik dari hewan lain, lho. Ada katak hijau yang bisa meluncur dari atas pohon. Ada katak pohon yang penyebarannya sangat sempit. Bahkan ada katak hijau yang punya cairan beracun di kulitnya. Keunikan-keunikan tersebut merupakan bentuk adaptasi katak hijau terhadap lingkungannya. Dengan semua adaptasi yang dimiliki amfibi ini dapat hidup tenang dan mampu menghindari ancaman dengan mudah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us