Kenapa Jam Di Antartika Berputar Lebih Cepat? Ini Kata Ahli

Baru-baru ini, warganet dibuat bingung dengan video viral yang memperlihatkan jarum jam analog berputar cepat di atas kapal layar wilayah Antartika. Video tersebut diunggah oleh beberapa akun media sosial dan menunjukkan perubahan waktu ekstrem saat kapal melintasi zona di dekat Kutub Selatan. Banyak yang bertanya-tanya, apakah ini efek teknis, gangguan sistem, atau ada penjelasan ilmiah di baliknya?
Fenomena ini pun memunculkan pertanyaan besar, kenapa jam di Antartika berputar lebih cepat? Untuk memahami kejadian ini, kita perlu melihat bagaimana sistem waktu bekerja, terutama di wilayah kutub yang memiliki karakteristik geografis unik. Beberapa ahli pun memberikan penjelasan ilmiah yang membantu meluruskan kesalahpahaman di tengah viralnya video tersebut. Yuk, simak penjelasan lengkapnya dari ahlinya!
Kenapa jam di Antartika berputar lebih cepat?
Fenomena jam yang terlihat berputar lebih cepat di Antartika sebenarnya bukan hal aneh jika kita memahami cara kerja sistem waktu berbasis GPS dan posisi geografis kutub. Penjelasan ini diungkapkan oleh Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari BRIN. Ia menyatakan bahwa jam digital atau jam di kapal biasanya mengikuti waktu secara otomatis berdasarkan data dari satelit GPS.
Masalahnya, di wilayah Antartika, terutama mendekati Kutub Selatan, semua garis bujur bertemu dalam satu titik. Artinya, pergerakan kapal atau orang beberapa meter saja bisa dianggap sistem GPS sebagai perpindahan antar zona waktu. Akibatnya, jam yang bergantung pada sistem ini akan terus menyesuaikan waktunya secara cepat, bahkan ekstrem. Alhasil, terlihat seolah-olah jarum jam bergerak lebih cepat dari biasanya.
Fenomena ini bukan karena jamnya rusak. Melainkan karena cara sistem penyesuaian waktu bekerja di wilayah ekstrem seperti kutub. Jadi, kejadian ini justru memperlihatkan betapa kompleksnya sistem waktu global yang digunakan serta bagaimana posisi geografis bisa memengaruhi persepsi terhadap waktu.
Peran garis bujur dalam perubahan waktu di Antartika

Untuk memahami lebih jauh, penting mengetahui bahwa jarak antargaris bujur tidak sama di setiap lintang. Di wilayah ekuator, satu derajat garis bujur berjarak sekitar 110 kilometer. Artinya, untuk mengalami perubahan waktu 1 jam (setara dengan 15 derajat bujur), seseorang harus bergerak lebih dari 1.600 kilometer ke arah timur atau barat. Oleh karena itu, di daerah ekuator, perubahan waktu berlangsung lebih lambat dan stabil.
Namun, di wilayah kutub seperti Antartika, garis-garis bujur makin menyempit dan akhirnya bertemu di satu titik. Jarak antar garis bujur di sini menjadi sangat pendek. Bahkan, pergerakan kapal hanya beberapa kilometer saja sudah bisa melewati beberapa garis bujur sekaligus. Mengingat jam di kapal menyesuaikan waktu secara otomatis berdasarkan bujur yang dilewati, waktu akan berubah dengan sangat cepat. Hal inilah yang membuat jarum jam tampak berputar lebih cepat dari biasanya.
Prof. Thomas menambahkan bahwa penyesuaian ini merupakan hasil dari prinsip waktu universal, bukan semata-mata mengikuti zona waktu administratif yang ditetapkan negara. Zona waktu resmi sering kali ditetapkan dengan mempertimbangkan aspek sosial, politik, dan administratif sehingga tidak selalu sejalan dengan garis bujur murni. Oleh karena itu, fenomena ini mencerminkan bagaimana sistem navigasi modern bekerja secara real-time mengikuti logika waktu global dan posisi geografis ekstrem di kutub.
Kenapa di Antartika tidak ada zona waktu?
Meskipun dunia dibagi ke dalam 24 zona waktu berdasarkan garis bujur, pembagian ini sebenarnya tidak selalu mengikuti garis meridian secara presisi. Zona waktu lebih banyak ditentukan oleh alasan politis dan praktis. Di Kutub Selatan, Antartika, situasinya jauh lebih rumit. Mengingat semua garis bujur bertemu di kutub, secara teknis Antartika mencakup seluruh zona waktu di dunia.
Namun, dalam praktiknya, waktu di Antartika tidak diatur secara baku. Tidak ada penduduk tetap di sana, hanya stasiun riset dari berbagai negara. Akibatnya, tiap stasiun menggunakan zona waktu negara asalnya atau zona waktu paling dekat dari tempat pasokan logistiknya dikirim.
Selain itu, lingkungan ekstrem seperti 24 jam siang di musim panas dan 24 jam malam di musim dingin membuat penyesuaian waktu di sana lebih fleksibel. Fenomena inilah yang membuat “jam terasa lebih cepat” karena siang dan malam tidak berjalan seperti wilayah lain.
Jadi, itulah penjelasan kenapa jam di Antartika berputar lebih cepat. Bukan karena rusak, sistem waktu dan posisi geografislah yang menyebabkan hal itu terjadi. Bahkan, di Antartika tidak ada zona waktu, lho.
Referensi
"No Time Zone Exists in the Poles: Why Are the Arctic and Antarctica Not Affected by Clocks?" The Science Times. Diakses Agustus 2025.
"What Time Is It In Antarctica? Time Zones & Time Travel At The South Pole". Antarctica Cruises. Diakses Agustus 2025.