5 Hewan dengan Nama yang Misleading, Tidak Sesuai Kenyataan

- Semut velvet merupakan tawon dari famili Mutillidae dengan 7,000 spesies dan warna yang berbeda.
- Panda merah bukan beruang panda, melainkan hewan kecil, lincah, dan ramping dari famili Ailuridae.
- Tawon gung sebenarnya adalah lebah madu raksasa yang bisa menyengat dan menghasilkan madu berkualitas.
Nama merupakan suatu hal yang sangat penting bagi hewan. Sebab, nama mencerminkan ciri fisik, perilaku, kebiasaan, hingga darimana hewan itu berasal. Hanya dengan mendengar namanya kamu sudah bisa menebak banyak hal tentang suatu hewan. Namun, ada beberapa spesies yang namanya misleading dan sama sekali tidak mencerminkan hewan tersebut.
Hewan pertama adalah panda merah yang bukan termasuk spesies panda. Di sisi lain, paus pembunuh atau orca merupakan spesies lumba-lumba. Di dunia serangga juga ada tawon gung yang merupakan lebah dan semut velvet yang termasuk spesies tawon. Kali ini mari kita ulik semua hewan tersebut dan ungkap fakta di balik penamaannya!
1. Semut velvet

Penyebutan semut velvet atau velvet ant merujuk pada tawon yang berasal dari famili Mutillidae. Tercatat, terdapat sekitar 7,000 spesies semut velvet di seluruh dunia. Tiap spesies juga memiliki warna yang berbeda, mulai dari merah, cokelat, hitam, putih, hingga biru. Penamaan semut velvet pada hewan ini merujuk pada individu betinanya yang tidak memiliki sayap dan sangat mirip dengan semut.
Di sisi lain, individu jantan semut velvet masih memiliki sayap, sama seperti spesies tawon lain. Laman askifas menjelaskan bahwa semut velvet merupakan hewan parasit. Biasanya ia akan menaruh telur di larva serangga lain seperti semut, lalat, atau rayap. Layaknya tawon lain ia juga bisa menyengat dan sengatannya cukup menyakitkan. Untungnya, hewan ini sama sekali tidak berbahaya bagi manusia.
2. Panda merah

Walau punya kata panda di namanya, Ailurus fulgens atau panda merah tidak berkerabat dekat dengan panda. Dilansir Smithsonian's National Zoo dan Conservation Biology Institute, panda merah berasal dari famili Ailuridae dan merupakan satu-satunya spesies dari famili tersebut. Di sisi lain, panda biasa berasal dari famili Ursidae yang artinya ia merupakan spesies beruang.
Penamaan panda merah merujuk pada warna tubuhnya, kebiasaannya memakan bambu, dan habitatnya yang mirip dengan panda biasa. Uniknya ternyata panda merah merupakan hewan pertama yang menyandang nama panda. Justru nama panda yang dimiliki panda biasa merupakan kesalahan penyebutan. Selain itu panda merah lebih kecil, lincah, dan ramping dari panda biasa.
3. Tawon gung

Di balik nama tawonnya, ternyata hewan dengan nama ilmiah Apis dorsata ini merupakan spesies lebah, lho. Secara spesifik, ia merupakan lebah madu raksasa yang panjangnya bisa mencapai 2 centimeter. Dilansir The Holy Habibee, tawon gung merupakan satwa asli Asia Tenggara. Ia bisa menyengat dan sengatannya sangat berbahaya karena bisa menghilangkan nyawa manusia.
Umumnya tawon gung bisa dijumpai di hutan, area dengan vegetasi rapat, atau pepohonan. Ia hidup berkelompok, punya sarang yang besar, dan bisa menjadi agresif jika diganggu. Uniknya walau berbahaya tawon gung tetap menjadi salah satu spesies lebah yang penting. Sebab, ia bisa menghasilkan madu berkualitas dalam jumlah yang sangat banyak.
4. Paus pembunuh

Dilansir United Parks and Resorts, Orcinus orca atau paus pembunuh masuk ke dalam famili Delphinidae. Artinya ia merupakan spesies lumba-lumba dan bukan paus. Penamaan paus pembunuh sendiri merujuk pada dua hal, yaitu keganasannya saat berburu dan ukurannya yang besar. Tercatat, panjang maksimal paus pembunuh bisa mencapai 10 meter dan bobot maksimalnya ada di angka 9,8 ton.
Seperti namanya paus pembunuh bisa membunuh dan memangsa apapun, mulai dari ikan, lumba-lumba, anjing laut, hingga hiu. Ia hidup di berbagai daerah, entah itu perairan Amerika, Afrika, hingga Asia. Paus pembunuh juga termasuk hewan yang cerdas, bahkan ia bisa berkomunikasi dan mampu berkoordinasi dengan sangat baik. Maka dari itu ia bukan sekadar pembunuh biasa.
5. Ayam gunung

Dari namanya, mungkin kamu mengira bahwa Leptodactylus fallax atau ayam gunung merupakan spesies ayam yang hidup di gunung. Padahal ia merupakan spesies katak berukuran raksasa yang panjangnya mencapai 22 centimeter dan bobotnya ada di angka 1 kilogram. Dilansir iNaturalist, nama ayam gunung disematkan karena hewan ini hidup di gunung dan rasa dagingnya mirip dengan daging ayam.
Ayam gunung hidup di Kepulauan Karibia, Jamaika, hingga Puerto Rico. Secara umum habitat kesukaannya mencakup hutan, area lembap, dan area yang ketinggiannya sekitar 400-430 mdpl. Di alam liar, ayam gunung merupakan predator ganas yang sangat suka memakan invertebrata seperti laba-laba dan serangga. Sayangnya populasi hewan ini terus menurun dan ia termasuk spesies terancam punah.
Punya nama yang misleading, kamu tak akan bisa mengidentifikasi semua hewan tersebut dengan mudah. Jika ingin mengidentifikasi mereka kamu harus cermat dan tahu bagaimana ciri fisiknya. Selain itu pengetahuan mengenai taksonomi hewan juga harus kamu miliki. Pasalnya, penamaan misleading yang mereka miliki sejatinya merupakan kesalahan identifikasi tanpa memperhatikan taksonomi.


















