Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Kucing Sering Menyembunyikan Cakarnya? 

ilustrasi kucing (pexels.com/SAULO LEITE)

Ada banyak perilaku unik yang ditunjukkan oleh kucing, salah satunya adalah kebiasaan menyembunyikan cakar. Ya, kucing dikenal sebagai hewan yang memiliki cakar tajam. Namun, di sebagian besar waktu, mereka cenderung menyembunyikan cakarnya dan hanya akan mengeluarkannya pada momen-momen tertentu.

Bagi sebagian orang, ini mungkin tampak seperti hal yang sepele, tetapi sebenarnya memiliki makna dan alasan tersendiri. Cakar kucing merupakan alat yang sangat penting bagi mereka, baik untuk bertahan, berburu, memanjat, hingga beradaptasi dengan lingkungan pemiliknya. Untuk memahami lebih jauh, kita perlu mengetahui alasan-alasan biologis dan perilaku yang mendasarinya.

1. Untuk menjaga ketajaman

ilustrasi kucing (pexels.com/Cats Coming)

Kucing mengandalkan cakar mereka untuk menangkap dan memegang mangsa. Saat cakar terus menerus terkena dengan tanah, mereka bisa menjadi tumpul sehingga. Cakar pun sulit digunakan untuk mencengkeram dan mencabik mangsanya. Jadi, sering kali kucing menyembunyikan cakarnya untuk mempertahankan ketajaman senjatanya tersebut. 

2. Memanjat

ilustrasi kucing oren (unsplash.com/Oscar Fickel)

Memanjat adalah alasan penting lainnya untuk cakar yang dapat ditarik. Kucing menggunakan cakarnya yang tajam untuk mendapatkan traksi di pohon dan permukaan lainnya, yang membantu mereka melarikan diri dari predator atau mencapai titik pandang yang tinggi. Kemampuan untuk menarik kembali cakarnya mencegah mereka terjebak saat menjelajahi berbagai medan.

3. Mekanisme retraksi

ilustrasi kucing (pexels.com/Hanna)

Mekanisme di balik cakar kucing yang dapat ditarik sangat menarik. Tidak seperti kuku manusia yang tumbuh ke luar, cakar kucing dirancang untuk dapat dilipat kembali ke dalam telapak kaki. Hal ini difasilitasi oleh tendon yang berkontraksi untuk memperpanjang cakar saat dibutuhkan. Saat kucing berjalan, cakarnya tetap terangkat dari tanah, mengurangi keausan dan memungkinkan gerakan yang lebih tenang, yang merupakan sebuah keuntungan saat mengintai mangsa.

4. Aspek perilaku

ilustrasi kucing (pexels.com/Erwin Salas)

Perilaku naluriah kucing juga berperan dalam penarikan cakar. Saat sedang santai atau tenang, mereka menyembunyikan cakarnya. Misalnya saja, saat bermain dengan manusia, kucing akan melipat cakarnya agar tidak melukai manusia. Namun, dalam situasi stres atau bahaya, secara naluriah mereka akan mengeluarkan cakarnya untuk pertahanan atau melarikan diri. Dualitas ini memungkinkan kucing mahir berburu secara sembunyi-sembunyi dan membela diri.

5. Pertahanan diri

ilustrasi kucing abu-abu (unsplash.com/Milada Vigerova)

Kucing juga menggunakan cakarnya sebagai alat pertahanan diri terhadap ancaman yang lebih besar, seperti anjing liar, rakun, atau coyote. Saat tidak menghadapi ancaman, kucing akan melipat cakarnya untuk mencegah cedera yang tidak disengaja, baik pada diri mereka sendiri maupun pada hewan lain.

Menyembunyikan cakar juga membantu mereka menjaga ketajamannya agar selalu siap saat dibutuhkan untuk melindungi diri. Selain itu, menarik cakar dapat memudahkan mereka bergerak lebih tenang tanpa mengeluarkan suara yang menarik perhatian predator. Ini menunjukkan betapa pentingnya kemampuan kucing dalam mengendalikan cakarnya untuk bertahan hidup.

Singkatnya, kucing menyembunyikan cakarnya sebagai adaptasi evolusi yang meningkatkan keterampilan bertahan hidup mereka. Memahami aspek-aspek ini dapat memperdalam apresiasi kita terhadap makhluk menggemaskan ini dan adaptasi mereka yang unik dalam kerajaan hewan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eka Ami
EditorEka Ami
Follow Us