Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Kucing Suka Dipukul Pantatnya? Ini Alasannya!

ilustrasi kucing (Pexels/RDNE Stock Project)
Intinya sih...
  • Kucing suka saat pantatnya ditepuk-tepuk karena memiliki banyak ujung saraf di sekitar pangkal ekornya
  • Menepuk pantat kucing mengaktifkan ujung saraf, melepaskan hormon dopamin dan oksitosin yang membuat kucing merasa bahagia
  • Tepukan ringan pada pantat kucing juga membantu meredakan rasa gatal pada area tubuhnya

Menurut para ahli, kucing pertama kali dipelihara oleh bangsa Mesir kuno pada 3.600 tahun lalu. Namun, kita belum sepenuhnya memahami perilaku kucing. Ada banyak perilaku kucing yang misterius dan membuat kita bertanya-tanya.

Salah satu perilaku kucing yang bikin heran adalah suka saat pantatnya ditepuk-tepuk. Bahkan, ada yang sampai mengangkat pantatnya seperti foto di atas dan meminta kita untuk terus melakukannya. Kenapa kucing suka dipukul pantatnya, ya?

1. Dengan menepuk pantatnya, hormon dopamin dan oksitosin akan dilepaskan

ilustrasi kucing yang seolah seperti tersenyum (Pexels/Mahmoud Yahyaoui)

Tahukah kamu kalau kucing memiliki banyak ujung saraf (nerve endings) di sekitar pangkal ekornya? Ujung saraf didefinisikan sebagai cabang sel saraf yang mengirimkan informasi dari dan menuju otak. Menepuk pantat kucing berarti mengaktifkan ujung sarafnya, yang kemudian akan memberi sinyal ke otak untuk melepaskan hormon dopamin dan oksitosin.

Dopamin atau happy hormone merupakan senyawa kimia yang dapat memengaruhi suasana hati. Dalam kadar tertentu, dopamin bisa menimbulkan perasaan bahagia. Sementara itu, oksitosin atau love hormone dikaitkan dengan ikatan emosional dan rasa percaya.

2. Menikmati perhatian dari manusia

ilustrasi mengelus kucing (Pexels/Amiya Nanda)

Kucing mempunyai banyak cara untuk mendapatkan perhatian manusia, mulai dari mengeong, mencakar, menggigit, duduk di atas pangkuan kita, mengikuti ke mana pun kita pergi, hingga menggesekkan tubuhnya pada kita. Tujuannya mungkin untuk meminta makan, mengajak bermain, atau mendambakan afeksi.

Apabila kucing menginginkan yang terakhir, kita bisa meresponsnya dengan mengelus atau menepuk pelan pantatnya. Jika kucing mengeluarkan suara dengkuran (purring), itu tandanya mereka merasa nyaman, rileks, serta bahagia. Bahkan, sebagian kucing akan protes jika kita berhenti menepuk pantatnya!

3. Area tersebut terasa gatal, tetapi mereka tidak bisa menggaruknya

ilustrasi kucing menggaruk telinganya (Pexels/Drift Shutterbug)

Sama seperti manusia, terkadang kucing juga merasa gatal pada berbagai area tubuhnya. Penyebabnya bermacam-macam, seperti kutu, tungau, infeksi jamur, alergi, gigitan serangga, terpapar bahan kimia, hingga terkena getah pohon. Biasanya, mereka akan menggaruk area yang gatal dengan kaki belakang atau giginya.

Namun, pada kasus tertentu, kucing tidak bisa menggaruknya sendiri. Contohnya, kucing yang kelebihan berat badan atau memiliki radang sendi (yang memengaruhi mobilitasnya). Dengan memberi tepukan ringan, kita membantu meredakan rasa gatal tersebut.

4. Mengingatkan mereka pada induknya

ilustrasi induk kucing menjilati anak-anaknya (Pexels/Claudio Herrera)

Rata-rata induk kucing mengasuh anak-anaknya hingga berusia 4 minggu atau sampai mereka bisa makan makanan padat. Setelah itu, mereka akan mulai hidup mandiri. Saat masih diasuh induknya, mereka tidak hanya disusui, tetapi juga dijilati (untuk membersihkan tubuhnya, menstimulasi buang air, memberikan kenyamanan, serta memperkuat ikatan mereka).

Sebagai informasi, lidah kucing terasa kasar karena terdapat duri-duri kecil yang disebut papila. Tanpa papila, kotoran dan bulu-bulu yang rontok tidak terangkat sempurna. Dengan menepuk pantat kucing, mungkin akan mengingatkan mereka pada jilatan induknya.

Kini, rasa penasaranmu telah terjawab kenapa kucing suka dipukul pantatnya. Share informasi ini agar semua orang tahu, yuk!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us