Kenapa Ular Sawah Umumya Tidak Berbisa? Ini Alasannya

- Apa itu ular sawah? Ular sawah merujuk pada berbagai spesies ular yang hidup di sawah tanpa ciri khusus yang membedakannya dari ular lain.
- Spesies ular sawah yang sering dijumpai. Ada banyak spesies ular sawah, seperti sanca kembang, ular koros, dan ular jali dengan habitat dan perawakan yang berbeda-beda.
- Peran ular sawah bagi manusia. Ular sawah merupakan pembasmi hama alami yang harus dijaga dan dilestarikan untuk mencegah kerusakan tanaman padi.
Jika tempat tinggalmu dekat dengan sawah mungkin kamu sudah tak asing dengan ular sawah. Orang-orang sering mengatakan kalau ular sawah merupakan ular yang sering terlihat di sawah, kerap bersembunyi di dalam lubang, dan sangat suka memakan tikus. Uniknya, orang-orang juga tahu kalau ular sawah merupakan ular yang umumnya tidak berbisa dan tidak berbahaya.
Tentunya, hal tersebut sangat unik karena biasanya ular identik sebagai hewan yang berbisa dan berbahaya. Nah, apa kamu tahu kenapa ular sawah tidak berbisa? Jika belum, maka kamu harus menyimak artikel ini dengan seksama. Sebab, kita akan membahas semua hal tentang ular sawah secara rinci dan mendalam!
1. Apa itu ular sawah?

Berbagai sumber menjelaskan kalau penyebutan ular sawah tidak merujuk ke satu spesies. Sebaliknya, nama ular sawah merujuk ke banyak spesies ular yang beraktivitas di sawah. Jadi, jika ada orang yang menyebut nama ular sawah, ia bisa merujuk pada spesies apapun. Maka dari itu, bisa disimpulkan kalau semua ular yang hidup, makan, berkembang biak, dan beraktivitas di sekitar sawah bisa disebut sebagai ular sawah. Alhasil, ular sawah tidak memiliki satu ciri khusus yang membedakannya dengan ular lain seperti ular air atau ular pohon.
2. Spesies ular sawah yang sering dijumpai

Seperti yang sudah dijelaskan, sebenarnya ada banyak spesies ular sawah. Lebih lanjut, Malayopython reticulatus (sanca kembang), Ptyas korros (ular koros), dan Ptyas mucosa (ular jali) merupakan beberapa spesies ular sawah yang paling sering dijumpai. Dilansir Thai National Parks, habitat mereka mencakup beberapa tempat, seperti daerah lembap, semak-semak, lubang di tanah, hingga pepohonan.
Tergantung spesiesnya, tiap ular sawah juga memiliki perawakan yang berbeda. Sebagai contoh, sanca kembang merupakan ular berukuran besar dengan panjang mencapai 8 meter. Di sisi lain, ular koros dan ular jali merupakan ular berukuran sedang dengan panjang maksimal 3 meter. Gak cuma itu, mereka juga pandai berenang, memanjat, sangat lincah, dan gerakannya cepat.
3. Peran ular sawah bagi manusia

Laman Animalia menjelaskan kalau semua spesies ular sawah merupakan karnivor atau pemakan daging. Makanan mereka sangat beragam, mulai dari ikan, tikus, burung, ular lain, katak, kodok, kadal, babi hutan, hingga rusa. Nah, jika ditelaah, hewan yang menjadi mangsa ular sawah adalah hewan hama yang merugikan dan bisa perusak padi.
Karenanya, ular sawah merupakan pembasmi hama alami yang harus dijaga dan dilestarikan. Jika ular sawah musnah, maka hama seperti tikus dan burung akan merajalela dan menyebabkan gagal panen. Daripada mengganggu dan mengusik ular sawah, kita harus belajar untuk hidup berdampingan dengan mereka.
4. Bisa bukan jadi senjata

Secara umum, ular sawah merupakan ular tidak berbisa. Bisa bukan jadi senjata saat berburu mangsa. Jadi, mereka tak bisa melumpuhkan mangsa hanya dengan menggigit. Dilansir iNaturalist, ular sawah mengandalkan empat senjata saat berburu, yaitu giginya yang tajam, kemampuan kamuflasenya yang luar biasa, serangan yang cepat, dan lilitan yang kuat.
Pertama, mereka akan berkamuflase dan bersembunyi di semak-semak, sela-sela padi, atau di rerumputan kering. Nah, mereka akan menunggu sampai ada mangsa yang mendekat. Setelah mangsa mendekat, ular sawah akan menerkam mangsa dengan cepat dan giginya mampu mencengkeram mangsa dengan kuat. Terakhir, mangsa akan dililit hingga mati dan akhirnya dimakan.
5. Tingkat bahaya ular sawah

Ada beberapa hal yang membuat ular sawah tidak berbisa. Pertama, laman ScienceDirect menjelaskan kalau ular sawah tidak memiliki kantung bisa atau venom gland. Kemudian, mereka tidak memiliki taring bisa, sangat berbeda dengan ular kobra atau weling. Daripada taring bisa, ular sawah memiliki gigi yang tajam.
Dalam hal ini, ular sawah seperti ular sanca dan ular jali punya tipe gigi aglypha. Artinya, mereka punya gigi yang besar, panjang, tajam, dan berbentuk pengait. Jika digigit ular berukuran kecil efeknya tak akan fatal. Nah, jika kamu digigit ular dengan panjang lebih dari 2 meter maka kamu bisa mendapat luka yang cukup parah. Jadi, jangan macam-macam dengan ular sawah.
Setelah dibahas secara mendalam, maka bisa disimpulkan kalau ular sawah merupakan ular-ular tidak berbisa yang hidup di sawah. Mereka tak punya kantung bisa, taring bisa, dan secara umum tidak berbahaya. Sebaliknya, kita harus menjaga mereka agar sawah aman dari hama. Jadi, pertanyaan, "Kenapa ular sawah tidak berbisa?" sudah terjawab tuntas!