Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Keshogunan Kamakura, Fondasi Kekuasaan Jepang yang Bertahan Lama 

Emblem Keshogunan Kamakura (commons.wikimedia.org)
Emblem Keshogunan Kamakura (commons.wikimedia.org)

Pada akhir abad ke-12, Jepang berada dalam masa transisi yang signifikan. Era Heian yang telah berlangsung selama berabad-abad telah menyaksikan berbagai konflik internal, dan kekuasaan sentral semakin melemah. Dalam konteks kekacauan politik ini, munculah sebuah rezim yang akan membawa perubahan besar dalam sejarah Jepang: Keshogunan Kamakura.

2. Konteks Sejarah

Taira no Munemori (commons.wikimedia.org)
Taira no Munemori (commons.wikimedia.org)

Sebelum kita menjelajahi peran dan pengaruh Keshogunan Kamakura, penting untuk memahami latar belakang sejarah yang membentuk fondasi bagi pemerintahan tersebut. Abad ke-12 menyaksikan penurunan otoritas Kekaisaran Jepang, dengan klan-klan samurai yang semakin menguat di tingkat lokal. Sebuah konflik antara dua klan kuat, Taira dan Minamoto, meletus dan berujung pada perang yang dikenal sebagai Perang Genpei (1180-1185).

Namun, baru pada tahun 1192 Kaisar Jepang mengangkat Minamoto no Yoritomo sebagai shogun pertama Jepang. Ia memiliki gelar lengkap “Seii Taishogun” atau “jenderal besar yang menaklukkan kaum barbar timur”.

Minamoto Yoritomo memerintah dari tahun 1192 hingga 1199 dari kursi keluarganya di Kamakura, sekitar 48 km selatan Tokyo. Pemerintahannya menandai awal dari sistem bakufu di mana kaisar di Kyoto hanyalah boneka dan para shogun memerintah Jepang. Sejak inilah periode atau era baru benar-benar muncul.

3. Pendirian Keshogunan Kamakura

Minamoto no Yoritomo (commons.wikimedia.org)
Minamoto no Yoritomo (commons.wikimedia.org)

Setelah kemenangan telak klan Minamoto dalam Perang Genpei, Minamoto no Yoritomo mendirikan Keshogunan Kamakura pada tahun 1192. Yoritomo diangkat menjadi shogun oleh Kaisar Go-Toba, dan ini menandai awal dari era baru dalam sejarah Jepang. Keshogunan Kamakura adalah sebuah pemerintahan yang dijalankan oleh shogun, yang memiliki kekuasaan militer yang kuat, sementara kaisar tetap memegang peran simbolis.

4. Struktur Pemerintahan

Patung Minamoto no Yoritomo (commons.wikimedia.org)
Patung Minamoto no Yoritomo (commons.wikimedia.org)

Pemerintahan Keshogunan Kamakura didasarkan pada sistem feodal yang kompleks. Shogun membagi Jepang menjadi wilayah-wilayah yang dikuasai oleh daimyo, atau kepala daerah, yang mengendalikan wilayah tersebut dengan bantuan anak buah mereka. Daimyo memberikan setia kepada shogun, dan dalam pertukaran mereka diberi kekuasaan lokal yang luas.

5. Peningkatan Kekuatan Militer

Para Samurai di Era Keshogunan Kamakura (www.japannakama.co.uk)
Para Samurai di Era Keshogunan Kamakura (www.japannakama.co.uk)

Salah satu aspek yang paling menonjol dari Keshogunan Kamakura adalah peningkatan kekuatan militer Jepang. Shogun dan daimyo membangun pasukan samurai yang kuat, yang menjadi tulang punggung dari kekuatan militernya. Mereka menggunakan teknik-teknik perang yang canggih, seperti penggunaan pedang katana dan busur panah, untuk mengamankan kekuasaan mereka di seluruh negeri.

6. Pengaruh Budaya

Benkei dan Yoshitsune (www.artelino.com)
Benkei dan Yoshitsune (www.artelino.com)

Selain aspek politik dan militer, Keshogunan Kamakura juga memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan budaya Jepang. Era Kamakura menyaksikan peningkatan dalam seni bela diri, sastra, dan seni rupa. Salah satu karya sastra terkenal dari periode ini adalah "The Tale of the Heike", yang mencatat Perang Genpei dan memperjuangkan nilai-nilai bushido, kode etik samurai.

7. Krisis dan Keruntuhan

Shogun Ashikaga Takauji (samurai-archives.com)
Shogun Ashikaga Takauji (samurai-archives.com)

Meskipun awalnya kuat, Keshogunan Kamakura mengalami krisis pada abad ke-14. Faktor-faktor seperti kelaparan, bencana alam, dan konflik internal melemahkan pemerintahannya. Pada tahun 1333, Keshogunan Kamakura dijatuhkan oleh klan Ashikaga dalam suatu pemberontakan yang berhasil. Inilah yang menandai akhir dari era Kamakura.

8. Warisan Keshogunan Kamakura

Ashikaga Takauji (markussesko.com)
Ashikaga Takauji (markussesko.com)

Meskipun telah berakhir, Keshogunan Kamakura meninggalkan warisan yang abadi dalam sejarah Jepang. Sistem feodal yang mereka ciptakan tetap menjadi ciri khas politik Jepang selama berabad-abad. Selain itu, nilai-nilai bushido yang mereka anut masih terus diperjuangkan oleh samurai dan dihormati oleh masyarakat Jepang secara luas.

Dengan demikian, Keshogunan Kamakura tidak hanya merupakan periode penting dalam sejarah Jepang, tetapi juga merupakan fondasi bagi banyak aspek budaya, politik, dan militer Jepang yang akan datang. Meskipun telah lama berlalu, warisan mereka tetap hidup dalam hati dan pikiran bangsa Jepang hingga hari ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Primus Sanctus
EditorPrimus Sanctus
Follow Us