Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kucing 101: Seberapa Cerdas Kucingmu?

unsplash.com/Michael Sum
unsplash.com/Michael Sum

Kucing dianggap berbeda dari anjing meski kedua binatang ini lama hidup bersama manusia. Dilansir Purina.co.uk, anjing dinilai lebih bisa beradaptasi secara sosial dibandingkan kucing. Misalnya, pemilik anjing terbiasa berkomunikasi dengan peliharannya ketika memanggil namanya atau menyuruhnya duduk.

Sebaliknya, kucing disebut anti-sosial dan lebih suka melakukan apa saja sesuai kehendaknya. Namun, menurut ScienceMag, ini bukan berarti kucing tidak mampu jadi binatang yang cerdas secara sosial. Ada beberapa cara untuk menguji apakah kucing kesayanganmu punya kemampuan ini.

1. Kamu memberi kucingmu nama, tapi apakah dia peduli? Atau apakah dia tahu namanya?

unsplash.com/Kristina Yadykin
unsplash.com/Kristina Yadykin

Sebagai pemilik kucing, tentu kamu akan memberikan nama peliharaanmu. Akan tetapi, bagaimana kamu bisa tahu bahwa kucingmu mengerti nama itu adalah untuknya? Cara mudah untuk menjawab kemungkinan ini adalah dengan mengucapkan empat kata dengan suku kata dan aksen sama dengan nama kucingmu.

Lakukan ketika si kucing sedang tenang. Setelah menunggu 15 detik, ucapkan nama kucingmu. Jika dia tak terlalu bereaksi saat mendengar empat kata acak itu, tapi merespons dengan menolehkan kepala, memutar telinga atau menggerakkan ekornya saat namanya keluar dari mulutmu, besar kemungkinan dia tahu itu memang namanya.

2. Apakah kamu bisa berbagi perasaan dengan kucingmu?

unsplash.com/Michael Sum
unsplash.com/Michael Sum

Kemampuan sosial lainnya adalah apakah kucing bisa menangkap emosimu. Coba bawa dia ke suatu ruangan di mana ada suatu benda yang berpotensi membuatnya takut. Biasanya benda tersebut belum pernah dilihatnya dan berukuran lebih besar.

Duduklah di samping benda itu dan sentuhlah permukaannya sambil menggumamkan kalimat pujian seperti "manis sekali" atau "bagus sekali". Jika kucingmu yang awalnya takut, kemudian bersikap tenang, apalagi ikut mendekati benda itu, maka potensinya untuk merasakan apa yang kamu rasakan lebih besar.

3. Apakah kucingmu tergolong cuek? Jika iya, seberapa cuek kah dia?

unsplash.com/Kim Simon
unsplash.com/Kim Simon

Tes berikutnya adalah soal seberapa cuek kucing kesayanganmu. Cara mengetahuinya adalah dengan duduk di sebuah ruangan dengannya. Cobalah bersikap tidak acuh dengan duduk diam atau fokuskan pandangan ke suatu obyek tertentu. Lakukan ini selama kurang lebih dua menit.

Lalu, mulailah berinteraksi dengan kucingmu. Ucapkan namanya dan panggil ke arahmu. Jika dia menurut, elus badannya dan ajak bicara. Ini adalah tanda kucingmu punya kemampuan sosial tinggi. Seandainya dia melakukan sebaliknya yaitu dengan diam saja, maka dia tergolong cuek.

4. Mana yang lebih dipilih oleh kucingmu, makanan atau kamu?

unsplash.com/Tom Rumble
unsplash.com/Tom Rumble

Rasanya tentu menyenangkan ketika hewan peliharaanmu mau dekat denganmu. Namun, dengan kucing, kecenderungannya lebih langka. Jika kamu penasaran manakah yang akan lebih dipilihnya, kamu atau suatu benda, maka coba cara mudah untuk mengetahuinya.

Pilihlah beberapa barang yang mungkin kucingmu suka, misalnya makanan atau mainan, lalu letakkan di lantai. Duduklah di dekat benda-benda itu dan perhatikan di mana kucingmu mendekat.

Saat ia suka sesuatu, ia akan menghabiskan lebih banyak waktu di sekitarnya. Jika yang dipilih bukan kamu, jangan khawatir, barangkali dia hanya lapar. Untuk lebih memastikan, lakukan eksperimen ini beberapa kali dalam situasi berbeda.

5. Perbanyak usaha untuk berkomunikasi dengan kucingmu

unsplash.com/Greeshma Gangadharan
unsplash.com/Greeshma Gangadharan

Menurut sains, bukan hal mustahil bagi kucing untuk menyamai tingkat kecerdasan sosial yang dimiliki anjing. Kuncinya adalah kamu sebagai pemilik harus menambah upaya untuk berinteraksi dengannya. Dilansir dari Psychology Today, seperti manusia, kucing berpotensi lebih bersahabat saat pemilik melakukan usaha ekstra.

Jika kucingmu ternyata sudah cerdas secara sosial, maka kemungkinan besar perasaanmu juga memengaruhinya. Seperti anjing dan pemiliknya. Nah, seandainya ia tetap bersikap cuek setelah kamu mencoba berbagai cara di atas, maka tidak ada jalan lain, sayangilah dia apa adanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us