7 Fakta Trenggiling Sunda, Banyak Diperdagangkan di Dunia

Trenggiling sunda juga dikenal sebagai trenggiling Jawa atau Malaya. Mereka berada dalam famili Manidae dan memiliki nama ilmiah Manis javanica. Panjang tubuhnya mencapai 40-65 cm dengan berat 10 kg. Tubuhnya ditutupi oleh sisik keratin dan mempunyai moncong panjang.
Bulu di bagian perut dan wajahnya berwarna putih hingga cokelat pucat. Trenggiling sunda memiliki penglihatan yang buruk, tapi mereka diberkahi dengan kemampuan penciuman yang sangat baik. Mereka juga bisa berenang, lho. Berikut fakta hewan unik ini!
1. Wilayah penyebaran trenggiling sunda

Trenggiling sunda menyebar di seluruh Asia Tenggara, termasuk Brunei, Kamboja, Jawa, Sumatera, Kalimantan dan pulau sunda kecil. Mereka juga berada di Malaysia, Singapura, Thailand, Myanmar dan Vietnam. Animalia menginformasikan bahwa trenggiling sunda bisa kamu temui di area budidaya seperti taman, kebun sawit dan karet, juga area pemukiman warga.
2. Trenggiling sunda hidup menyendiri

Trenggiling sunda adalah penyendiri, tapi terkadang kamu bisa menemuinya berpasangan. Itu bisa saja terjadi saat musim kawin. Mereka menghabiskan banyak waktunya di atas pepohonan dan cenderung lebih aktif saat malam hari.
3. Bagaimana cara berkomunikasi trenggiling sunda?

Tidak banyak informasi mengenai cara berkomunikasi trenggiling sunda satu sama lain. Tapi, mereka dianggap berkomunikasi menlui aroma atau penandaan aroma. Trenggiling sunda juga menggunakan suara dan bahasa tubuh, khususnya saat bersama anak-anak, pasangan dan musuhnya, dilansir Kidadl.
4. Trenggiling sunda banyak memakan serangga menggunakan lidah panjangnya

Trenggiling sunda terlihat sangat mencolok dengan moncong dan lidahnya yang panjang. Sama seperti anteater, mereka menggunakan cakar depannya yang kuat untuk mengoyak sarang rayap dan semut, jelas National Geographic. Setelahnya, trenggiling sunda mendekatkan hidungnya ke dalam dan menghisap serangga dengan lidahnya yang super panjang dan lengket.
5. Sistem perkawinan trenggiling sunda

Trenggiling sunda dianggap memiliki sistem perkawinan poligini, di mana jantan kawin dengan beberapa betina. Musim kawinnya biasa terjadi di musim gugur. Betina melahirkan 1-2 anak saat musim dingin di liangnya. Masa kehamilannya berlangsung selama 130 hari.
Betina merawat anaknya selama tiga bulan, mereka sangat protektif pada periode tersebut. Betina dan anak-anaknya kerap menjelajah dan mencari makan bersama. Menariknya, anak trenggiling sunda berada di atas ekor induknya.
6. Bagaimana cara trenggiling sunda mempertahankan diri?

Tubuh trenggiling sunda kebanyakan ditutupi oleh sisik tebal yang terbuat dari keratin, itu adalah material yang sama dalam kuku manusia. Itu bisa melindungi tubuhnya dengan cara menggulung menjadi bola, menyembunyikan perutnya dan bagian yang tidak ditutupi oleh sisik. Walaupun begitu, pertahanan diri tersebut memudahkan manusia untuk mengambilnya.
Tidak hanya itu, trenggiling sunda juga memanfaatkan ekornya yang bisa menggenggam untuk membantunya memanjat pohon. Mereka juga bisa berenang!
7. Keberadaan trenggiling sunda sangat terancam

Keberadaan trenggiling sunda sangat terancam pundah. Sama seperti spesies lain di Asia dan Afrika, mereka banyak diburu untuk diambil daging dan sisiknya. Itu biasanya digunakan dalam pengobatan tradisional china. Trenggiling sunda bahkan dianggap sebagai mamalia paling banyak diperjual belikan di dunia!
Trenggiling sunda terlihat kuat dengan sisik tebal yang dimilikinya. Itu mungkin bisa menghalau pemangsa untuk memangsanya, tapi sayangnya tidak bisa menghalau manusia untuk mengambilnya. Karenanya, mereka berakhir diperdagangkan secara internasional.
Sekarang kamu juga tahu bahwa trenggiling sunda cenderung hidup menyendiri. Walaupun begitu, betina masih sangat protektif pada periode perawatan anaknya. Pemandangan anak trenggiling sunda di ekor ibunya bisa kamu saksikan jika beruntung. Apakah kamu pernah melihat trenggiling sunda?