5 Mamalia Endemik Kawasan Tanduk Afrika, Ada Spesies Zebra Terbesar!

- Grivet merupakan primata berukuran sedang dengan preferensi makanan yang variatif.
- Babi gembol gurun adalah hewan herbivora yang bisa beradaptasi dengan kondisi kering seperti gurun.
- Oryx beisa adalah penghuni ekosistem savanna, stepa, dan semi-desert yang bisa beradaptasi terhadap cuaca panas ekstrem.
Tanduk Afrika atau Horn of Africa adalah suatu kawasan yang terletak di ujung timur Afrika. Somalia, Ethiopia, Eritrea, Djibouti, serta sebagian Kenya dan Sudan, merupakan negara-negara yang terletak di wilayah Tanduk Afrika ini.
Meski hanya mencakup beberapa negara, Tanduk Afrika memiliki bentang alam yang sangat bervariasi. Di kawasan ini, kita bisa menjumpai Dataran Tinggi Etiopia, gurun Ogaden, serta area pesisir Somalia dan Eritrea.
Karena itu, tak heran jika Tanduk Afrika menyediakan habitat bagi berbagai spesies hewan. Artikel ini akan membahas beberapa mamalia endemik dari kawasan Tanduk Afrika. Simak uraian lengkapnya berikut ini.
1. Grivet

Grivet (Chlorocebus aethiops) merupakan primata berukuran sedang dengan kulit wajah berwarna hitam serta rambut-rambut putih yang keluar dari dagunya. Rangka tubuh serta tungkainya yang pendek, membuat grivet lebih unggul dalam berlari dibandingkan bergelantungan di atas pohon.
Savanna, padang semak, dan hutan dengan area terbuka merupakan habitat utama grivet. Biasanya, populasi grivet ditemukan tak jauh dari lokasi sumber air.
Dikutip dari New England Primate Conservancy, grivet memiliki preferensi makanan yang sangat variatif meliputi rerumputan, buah, bunga, serangga, burung kecil, hingga hewan pengerat kecil. Karena tingkat adaptabilitasnya yang tinggi terhadap ketersediaan makanan, grivet menjadi salah satu primata afrika dengan pertumbuhan populasi yang stabil.
2. Babi gembol gurun

Babi gembol gurun (Phacochoerus aethiopicus) banyak ditemukan di sebagian wilayah Somalia, Ethiopia dan Kenya. Meskipun terdapat nama "gurun", habitat utama babi gembol gurun sebenarnya adalah savanna. Hanya saja, dibandingkan babi gembol biasa, spesies mamalia ini memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan kondisi yang lebih kering seperti gurun.
Sebagai hewan herbivora, makanan utama babi gembol gurun adalah akar dan rerumputan, walaupun mereka juga suka berburu umbi-umbian. Ketika ketersediaan tumbuhan tengah menipis, babi gembol gurun akan mengganti sumber makanannya dengan serangga kecil ataupun sisa-sisa bangkai hewan.
Untuk melindunginya dari serangan predator seperti singa dan hyena, babi gembol gurun punya kebiasaan membuat liang atau mencurinya dari spesies lain. Babi gembol gurun merupakan hewan sosial dan membentuk kelompok yang terdiri dari para betina dengan anak-anaknya, dikutip dari Animal Diversity.
3. Oryx beisa

Oryx beisa (Oryx beisa beisa) merupakan satu dari dua subspesies oryx afrika timur. Hewan ini memiliki rambut berwarna abu-abu di bagian punggung serta tanduk ramping dan panjang yang ditemukan di kedua jenis kelamin.
Oryx beisa adalah penghuni ekosistem savanna, stepa, dan semi-desert yang tersebar di Ethiopia dan Kenya. Menurut Animalia, hewan ini bisa beradaptasi terhadap cuaca panas ekstrem dengan cara menaikkan temperatur tubuhnya untuk mengurangi risiko kehilangan air melalui keringat.
Rerumputan, dedaunan dan buah-buahan merupakan makanan utama dari oryx beisa. Oryx beisa juga memiliki kebiasaan hidup secara berkelompok dan berburu makanan bersama-sama.
4. Keledai liar somalia
Keledai liar somalia (Equus asinus somalicus) merupakan salah satu subspesies dari keledai liar afrika. Menariknya, kaki keledai liar somalia memiliki corak garis-garis yang menyerupai zebra.
Gurun berbatu di kawasan Tanduk Afrika menjadi habitat favorit keledai liar somalia. Dibandingkan jenis keledai lainnya, keledai liar somalia memiliki ujung telapak kaki yang kecil dan sempit untuk memudahkannya berjalan di permukaan berbatu.
Walaupun rerumputan adalah makanan utamanya, keledai liar somalia juga bisa memakan bagian kulit gabus pohon ataupun tumbuhan gurun. Keledai liar somalia kerap mencari makanan di pagi dan sore hari untuk menghindari cuaca yang terlalu panas, dikutip dari San Diego Zoo Wildlife Alliance.
5. Zebra grevy

Zebra grevy (Equus grevyi) dikenal sebagai spesies zebra terbesar, bahkan lebih besar di antara banyak spesies kuda dan keledai liar. Dibandingkan spesies zebra lainnya, zebra grevy dapat dikenali dari struktur lehernya yang besar dan kokoh.
Zebra grevy sangat menyukai jenis habitat padang rumput kering dan savanna yang didominasi pohon akasia. Walaupun lebih tahan kondisi kering dibandingkan spesies zebra lainnya, zebra grevy tetap memilih teritori yang dekat dengan sumber air.
Rumput mengisi hampir keseluruhan komposisi makanan zebra grevy. Ketika cuaca kering melanda, zebra grevy biasa melengkapi makanannya dengan dedaunan dan bisa puasa minum sampai lima hari, dikutip dari Animal Diversity.
Tiga dari lima mamalia endemik di atas, yaitu keledai liar somalia, oryx beisa dan zebra grevy, kini ditetapkan sebagai hewan terancam punah. Perburuan liar dan kompetisi sumber makanan dengan hewan-hewan ternak, membuat populasi ketiga hewan tersebut semakin langka.