5 Masalah Kesehatan Gigi yang Bisa Terjadi pada Kucing dan Anjing

Gigi memegang peran yang sangat penting dalam sistem pencernaan, yaitu mulai dari menyobek, mengunyah, hingga untuk menghaluskan makanan. Dengan begitu, proses ini akan meringankan kerja organ pencernaan selanjutnya. Pada hewan, gigi juga berperan untuk mengambil makanan dan sebagai alat untuk grooming.
Sayangnya, kesehatan gigi hewan, khususnya kucing dan anjing, masih belum banyak diperhatikan. Akibatnya, muncul berbagai gangguan dan penyakit yang menyebabkan bau mulut dan kerusakan gigi, sehingga mereka tidak mau makan. Oleh karena itu, sebagai pemilik hewan yang baik, kamu perlu tahu berbagai permasalahan yang bisa muncul pada gigi hewan kesayangan sebagai berikut.
1.Pembentukan plak

Masalah pertama yang sering muncul adalah pembentukan plak. Dilansir PDSA, plak didefinisikan sebagai lapisan kekuningan pada permukaan gigi yang terbentuk akibat adanya interaksi antara saliva atau air liur, sisa makanan, dan bakteri.
Sebagian plak tersebut bisa terkikis oleh lidah atau ketika hewan sedang mengunyah makanannya. Plak yang masih menempel akan semakin tebal dan apabila tidak segera dibersihkan akan mengganggu kesehatan gigi.
2.Pembentukan tartar

Tartar atau calculus adalah plak yang mengeras akibat mengalami proses mineralisasi oleh saliva, seperti dilansir VCA Hospitals. Masalah ini tampak seperti kerak dengan permukaan kasar yang menyelubungi gigi dan berwarna cokelat hingga kehitaman. Bila dibiarkan, ketebalannya akan bertambah akibat penambahan lapisan plak yang semakin banyak.
Pada kasus gigi yang sudah terselubungi oleh tartar, maka harus dilakukan prosedur pembersihan dengan scaling. Struktur ini bisa dihancurkan dan akan tampak gigi asli yang berwarna putih bersih.
3.Radang gusi

Radang gusi disebut juga sebagai gingivitis dalam dunia medis. Ini merupakan suatu kondisi di mana gusi mengalami tanda-tanda peradangan seperti muncul rasa nyeri, bengkak, dan kemerahan.
VCA Hospitals melaporkan, gingivitis ini bisa terjadi ketika plak kontak dengan gusi. Sebagaimana yang telah disebutkan pada poin pertama, plak mengandung bakteri sehingga ketika bersentuhan dengan gusi dapat menyebabkan munculnya radang.
4.Penyakit periodontal

Penyakit periodontal merupakan tahap lanjut dari radang gusi yang tidak segera mendapatkan terapi. Pada kasus ini, gigi dan jaringan yang ada di sekelilingnya sudah mengalami infeksi berat sehingga menyebabkan gigi mudah terlepas dari perlekatannya, seperti dilansir VCA Hospitals. Kondisi ini sifatnya permanen sehingga sulit untuk diperbaiki.
Namun, dampak bahaya penyakit periodontal tidak hanya menyebabkan terlepasnya gigi. Texas A&M Veterinary Medical Teaching Hospital melaporkan, kerusakan gigi dan jaringan penunjangnya tersebut menyebabkan bakteri dan sisa makanan masuk ke pembuluh darah dan mengakibatkan kerusakan berbagai organ.
5. Karies

Kamu tentu tidak asing dengan kasus gigi berlubang pada manusia, terutama anak-anak, akibat sering mengonsumsi makanan manis, bukan? Gigi tersebut mengalami pembusukan, berlubang, dan berubah warna menjadi hitam. Kondisi ini dikenal dengan istilah karies.
MSD Veterinary Manual melansir, saliva anjing dan kucing lebih basa, struktur giginya punya lebih sedikit celah, dan pakan tidak banyak karbohidrat, serta bakteri penyebab karies jarang ditemukan dalam mulut hewan tersebut. Oleh sebab itu, kasus karies ini hampir tidak pernah ditemukan pada kucing, tetapi ada sedikit kasus yang terjadi pada anjing, sehingga pemilik tetap harus berhati-hati.
Untungnya, segala kondisi mengerikan tersebut bisa mudah dicegah dengan membiasakan hewan untuk disikat giginya dan pemeriksaan gigi hewan secara rutin oleh dokter hewan, setidaknya setahun sekali. Jika gigi sehat, hewan akan lebih ceria dan hati pemilik pun tenang.