Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cara Mudah Membedakan Cakaran Harimau dan Beruang Madu di Pohon

ilustrasi harimau dan beruang madu (pexels.com/Richard Verbeek | pexels.com/Mehmet Turgut Kirkgoz)
ilustrasi harimau dan beruang madu (pexels.com/Richard Verbeek | pexels.com/Mehmet Turgut Kirkgoz)

Pernahkah kamu melihat bekas cakaran di batang pohon saat berada di hutan? Jangan buru-buru mengira itu jejak harimau! Nyatanya, selain harimau, ada satu hewan lain yang juga sering meninggalkan bekas cakaran di pohon, yaitu beruang madu. Keduanya memang sama-sama predator hutan tetapi pola cakaran yang mereka tinggalkan memiliki perbedaan yang cukup mencolok. 

Mengetahui perbedaan antara cakaran harimau dan beruang madu bukan hanya penting bagi peneliti atau pencinta alam, tapi juga bagi siapa saja yang sering beraktivitas di alam liar. Dengan memahami ciri khasnya, kamu bisa lebih waspada dan tahu langkah yang harus diambil saat menemukan jejak tersebut. Nah, penasaran bagaimana cara membedakannnya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Alasan harimau dan beruang madu mencakar pohon

ilustrasi harimau mencakar pohon (pexels.com/Flickr)
ilustrasi harimau mencakar pohon (pexels.com/Flickr)

Ada beberapa alasan, kenapa kedua hewan dilindungi ini melakukan aksi cakaran pada batang pohon di hutan. Harimau dan beruang madu merupakan salah satu hewan yang mendiami hutan tropis Indonesia, terutama di Pulau Sumatera. 

Harimau sebagai predator puncak sangat menjaga wilayah kekuasaannya. Salah satu cara mereka menandai area kekuasaan adalah dengan mencakar pohon. Bekas cakaran ini berfungsi sebagai tanda peringatan bagi harimau lain agar tidak memasuki wilayahnya. Selain itu, mencakar pohon juga membantu harimau merawat kuku dan menjaga ketajamannya untuk berburu mangsa. Biasanya, mereka akan memilih pohon dengan batang yang kokoh agar cakaran lebih terlihat jelas dan tahan lama.

Sementara itu, beruang madu memiliki alasan yang berbeda saat mencakar pohon. Hewan ini sering mengandalkan cakarnya yang panjang dan kuat untuk mencari makanan. Mereka mencakar batang pohon untuk mengupas kulitnya dan mencari serangga yang tersembunyi di dalamnya. Selain itu, beruang madu juga dikenal sebagai pemanjat ulung yang gemar mengincar madu di sarang lebah liar. Mencakar pohon membantu mereka merobek kayu agar bisa mencapai sarang lebah dan menikmati madu yang kaya energi.

2. Perbedaan pola cakaran harimau dan beruang madu

ilustrasi cakaran harimau dan beruang madu (commons.wikimedia.org/	U.S. Geological Survey from Reston, VA, USA | commons.wikimedia.org/Vedang Narain)
ilustrasi cakaran harimau dan beruang madu (commons.wikimedia.org/ U.S. Geological Survey from Reston, VA, USA | commons.wikimedia.org/Vedang Narain)

Cakaran harimau lebih rapi, sejajar, dan panjang dibandingkan dengan hewan lain. Bekas cakaran ini sering ditemukan pada pohon yang agak lebih tinggi, karena sebagai salah satu cara komunikasi harimau untuk tanda wilayah. Menariknya, cakaran harimau biasanya tidak merusak kulit pohon sebagai tanda wilayah. 

Berbeda dengan harimau, cakaran beruang madu cenderung lebih acak, kasar dan dalam. Hewan ini menggunakan cakarnya yang kuat untuk merobek kulit pohon, terkadang meninggalkan bekas sobekan besar. Biasanya, jejak cakaran ini ditemukan di pohon yang memiliki sarang lebah atau sumber makanan lain, seperti serangga yang tersembunyi di dalam kayu. Dengan cakaran tersebut, beruang madu bisa mengakses makanan favoritnya, terutama madu.

3. Cara mengidentifikasi di lapangan

ilustrasi pengamatan di lapangan (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)
ilustrasi pengamatan di lapangan (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Cara mengidentifikasi cakaran harimau dan beruang madu di lapangan bisa dilakukan dengan memperhatikan pola dan ketinggiannnya. Cakaran harimau biasanya lebih rapi, sejajar, dan panjang, serta sering ditemukan pada batang pohon yang lebih tinggi. Sementara itu, cakaran beruang madu cenderung acak, kasar, dan lebih dalam, bahkan terkadang meninggalkan sobekan besar pada kulit pohon. Dengan memperhatikan pola ini, kita bisa memperkirakan hewan mana yang meninggalkan jejak tersebut.

Selain pola cakaran, kondisi sekitar juga bisa menjadi petunjuk penting. Jika di sekitar cakaran terdapat sisa madu atau serangga yang berserakan, kemungkinan besar itu adalah jejak beruang madu yang sedang mencari makan. Sebaliknya, jika cakaran ditemukan tanpa tanda-tanda sumber makanan, besar kemungkinan itu adalah cakaran harimau yang digunakan untuk menandai wilayah kekuasaannya. Dengan mengamati lingkungan sekitar, bisa membantu memastikan identifikasi dengan lebih akurat.

Tak hanya itu, mencari jejak tambahan juga bisa memperkuat analisis. Misalnya, jika di sekitar cakaran ditemukan bulu, jejak kaki, atau bahkan bau khas yang ditinggalkan, ini bisa menjadi petunjuk tambahan untuk membedakan apakah cakaran itu milik harimau atau beruang madu. Harimau sering meninggalkan bau khas dari urinnya untuk menandai wilayah, sementara beruang madu mungkin meninggalkan sisa makanan di area cakaran. Dengan menggabungkan berbagai petunjuk ini, identifikasi di lapangan bisa lebih mudah dan akurat. 

Pemahaman cara membedakan cakaran harimau dan beruang madu di pohon, bisa dilakukan dengan memperhatikan pola, ketinggian, serta kondisi sekitar. Cakaran harimau biasanya lebih rapi dibandingkan beruang madu. Dengan memperhatikan detail-detail ini, siapa pun bisa lebih mudah mengidentifikasi jejak hewan di alam liar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us