Mengapa Beberapa Spesies Kupu-Kupu Memiliki Pola Mata di Sayapnya?

- Kupu-kupu memiliki eyespot yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap predator
- Eyespot juga memainkan peran penting dalam seleksi seksual kupu-kupu
- Pembentukan eyespot diatur oleh mekanisme genetik yang kompleks dan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
Kupu-kupu merupakan salah satu makhluk paling menawan di dunia hewan, yang terkenal karena sayapnya yang berwarna-warni dan memiliki pola rumit. Kalau kamu memerhatikan, kamu pasti tahu bahwa beberapa kupu-kupu memiliki pola seperti mata di sayapnya atau yang juga dikenal sebagai eyespot. Nah, eyespot di sayap kupu-kupu bukan hanya sekadar hiasan yang menarik perhatian, tetapi memiliki fungsi penting dalam kelangsungan hidup beberapa spesies.
Fitur-fitur ini memiliki peran penting dalam kelangsungan hidup dan reproduksi berbagai spesies kupu-kupu. Memahami alasan di balik evolusi eyespot akan menjelaskan interaksi yang rumit antara estetika dan kelangsungan hidup di alam. Yuk, kita bahas lebih dalam mengapa beberapa spesies kupu-kupu memiliki eyespot di sayapnya.
1. Menghindari predator

Salah satu fungsi utama dari eyespot adalah bertindak sebagai mekanisme pertahanan terhadap predator. Banyak kupu-kupu dimangsa oleh burung, kadal, dan hewan lainnya. Eyespot dapat mengecoh atau mengintimidasi predator, membuat kupu-kupu tampak lebih besar atau lebih mengancam daripada yang sebenarnya. Misalnya, saat kupu-kupu dengan bintik mata yang menonjol membuka sayapnya, hal itu dapat menciptakan ilusi hewan yang lebih besar, sehingga menghalangi calon penyerang.
Spesies kupu-kupu tertentu, seperti kupu-kupu merak atau Aglais io, telah mengembangkan eyespot yang sangat mencolok yang berfungsi secara efektif untuk tujuan ini. Saat terancam, kupu-kupu ini dapat memperlihatkan sayapnya dengan cara yang menonjolkan tanda-tanda ini. Burung cenderung menghindari menyerang mangsa dengan eyespot yang menonjol dibandingkan dengan yang tidak memilikinya. Ini menunjukkan bahwa eyespot dapat meningkatkan peluang kupu-kupu untuk bertahan hidup secara signifikan.
2. Seleksi seksual dan daya tarik pasangan

Selain untuk menghindari predator, eyespot juga memainkan peran penting dalam seleksi seksual. Kupu-kupu betina sering kali lebih menyukai pasangan dengan eyespot yang lebih besar atau lebih terang, menafsirkan sifat-sifat ini sebagai indikator kesehatan genetik. Kupu-kupu jantan dengan eyespot yang lebih menonjol dapat menandakan kesehatan yang lebih baik atau keterampilan bertahan hidup yang lebih unggul, sehingga membuat mereka lebih menarik bagi betina selama ritual kawin.
3. Dasar genetik pembentukan eyespot

Pembentukan eyespot diatur oleh mekanisme genetik yang kompleks. Penelitian telah mengidentifikasi gen-gen tertentu yang bertanggung jawab atas pembentukan dan pola struktur ini. Misalnya, gen Distal-less (Dll) memainkan peran penting dalam perkembangan sayap dan terlibat dalam menentukan di mana dan seberapa besar bintik mata nantinya.
Proses ini dimulai selama perkembangan embrio ketika jalur pensinyalan menentukan pertumbuhan sel-sel sayap. Faktor lingkungan juga dapat memengaruhi ekspresi gen-gen ini, yang menyebabkan variasi dalam ukuran bintik mata dan keunggulan di antara individu-individu dalam suatu spesies. Kemampuan beradaptasi ini memungkinkan kupu-kupu untuk merespons perubahan lingkungan dan tekanan pemangsaan.
4. Mimikri dan penipuan

Eyespot juga dapat berfungsi sebagai mimikri, yang memberikan lapisan perlindungan tambahan terhadap predator. Dengan memiliki eyespot yang menyerupai mata hewan yang lebih besar—seperti burung hantu atau ular—ini dapat menciptakan ilusi yang mencegah predator mendekat. Bentuk mimikri ini sangat efektif karena banyak predator secara naluriah menghindari menyerang makhluk yang tampak berbahaya atau tangguh.
Dalam beberapa kasus, kupu-kupu telah berevolusi untuk meningkatkan pola bintik mata mereka lebih jauh melalui strategi peniruan. Misalnya, spesies tertentu dapat mengembangkan pola yang sangat mirip dengan yang ditemukan pada serangga beracun atau tidak enak dimakan. Ini merupakan strategi yang memperingatkan predator potensial tentang toksisitasnya melalui warna atau pola yang cerah.
5. Pengaruh lingkungan terhadap variasi eyespot

Salah satu faktor signifikan yang memengaruhi keberadaan dan tampilan eyespot adalah kondisi lingkungan. Variabilitas habitat—seperti perubahan kerapatan vegetasi, paparan cahaya, dan tekanan pemangsaan—dapat menyebabkan perbedaan tampilan eyespot pada berbagai populasi.
Misalnya, kupu-kupu yang hidup di dedaunan lebat dapat memperoleh manfaat dari eyespot yang tidak terlalu mencolok yang memberikan kamuflase terhadap predator. Sebaliknya, kupu-kupu yang menghuni area terbuka mungkin mengembangkan eyespot yang lebih besar atau lebih jelas karena dapat mencegah ancaman predator udara, seperti burung, secara lebih efektif. Kemampuan beradaptasi ini menyoroti bagaimana faktor lingkungan membentuk sifat evolusi dan berkontribusi pada strategi bertahan hidup yang digunakan oleh spesies kupu-kupu yang berbeda.
Eyespot pada kupu-kupu adalah contoh luar biasa dari kecerdikan alam dalam menyeimbangkan keindahan dan kelangsungan hidup. Fitur ini tidak hanya memiliki fungsi estetik tapi juga berfungsi penting untuk menghindari predator dan kesuksesan dalam menarik pasangan.
ReferensiEntomological Society of America. Diakses pada Januari 2025. Hidden Eyespot Reveals New Facets of Sexual Selection in Bicyclus Butterflies
Michigan Technological University. Diakses pada Januari 2025. The Eyes Have It: Butterfly Wing Mystery Solved
Natural History Museum. Diakses pada Januari 2025. Why do Some Butterflies and Moths have Eyespots?
Stevens, M. (2005). The role of eyespots as anti‐predator mechanisms, principally demonstrated in the Lepidoptera. Biological Reviews/Biological Reviews of the Cambridge Philosophical Society, 80(4), 573–588. https://doi.org/10.1017/s1464793105006810