Misteri dari Mana Asal-usul Stonehenge Akhirnya Terpecahkan

Dalam sebuah jurnal ilmiah yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS), para sejarawan menemukan bahwa megalit kuno yang tersebar di seluruh penjuru benua Eropa, tidak murni berdiri atas inisiatif sendiri.

Malahan, struktur batu besar tersebut dipengaruhi oleh karya dari kelompok pemburu yang tinggal di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Brittany di Prancis bagian barat laut. Dengan kalimat lain, dari Britanny inilah tradisi membangun struktur batu besar di Eropa seperti Stonehenge berasal.

Namun, yang menjadi pertanyaan besar adalah, bagaimana tradisi membangun struktur megalit itu bisa sampai dari Prancis ke Inggris pada zaman lampau?

Terkait pertanyaan tersebut, para sejarawan menemukan bahwa teknologi penyeberangan laut pada zaman dahulu ternyata berkembang lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal inilah yang menjadi cara utama para pemburu bisa membangun monumen bebatuan di seluruh penjuru Eropa.

"Penyebaran struktur megalitik bisa berlangsung dengan cepat dengan fase-fase yang berbeda ditunjang dengan keterampilan maritim, pengetahuan, dan teknologi dari masyarakat-masyarakat ini pasti jauh lebih berkembang daripada yang diperkirakan sebelumnya," ungkap Bettina Schulz Paulsson dari University of Gothenburg, Swedia.

Menurut Schulz Paulsson, sebelumnya terdapat sebuah gagasan yang menyebut, tradisi membangun megalit tersebut berasal dari Timur Tengah. Namun, setelah studi lebih jauh, rupanya semakin banyak ditemukan situs-situs megalit di seluruh dunia, khususnya Eropa.

Menggunakan teknologi penanggalan radiokarbon dari 2.410 situs prasejarah yang tersebar di seluruh penjuru Eropa, para sejarawan juga mempelajari gaya arsitektur, peralatan dan bukti-bukti adat yang ditemukan di sekitar situs.

Setelah angka-angka statistik untuk mendapatkan garis waktu (timeline) yang akurat diperoleh, sejarawan lantas menemukan bahwa kelahiran dari struktur megalit itu mula-mula terjadi di Prancis bagian barat laut sekitar 4.500 SM. Praktik membangun struktur megalit itu sendiri berlangsung hingga 200-300 tahun lamanya.

Yang menarik, dari serangkaian data yang diperoleh dari teknologi penanggalan radiokarbon, para sejarawan menemukan pula rute penyebaran struktur megalit kuno tersebut.

Mula-mula, struktur megalit kuno berdiri di Brittany, Prancis bagian barat laut. Kemudian, tradisi tersebut menyebar ke sepanjang rute pantai di Prancis selatan. Dari sana, tradisi tersebut menyeberang ke Inggris, Mediterania, Spanyol, Portugal, hingga akhirnya mencapai Skandinavia dan bagian lain Eropa juga.

"Megalit paling awal berasal dari barat laut Prancis dan menyebar di sepanjang rute laut Mediterania dan Atlantik dalam tiga fase utama berturut-turut," urai Bettina Schulz Paulsson.