Ini 7 Museum Tertua yang Ada di Indonesia, Sudah Pernah Ke Sana?

Museum ini berada di Jakarta Barat, tepatnya di kompleks Kota Tua Jakarta. Museum Wayang sudah ada sejak tahun 1640. Namun baru diresmikan sebagai museum pada tahun 1975 oleh Gubernur Jakarta, Ali Sadikin.

Di dalamnya, pengunjung bisa menjumpai berbagai koleksi wayang dan boneka. Tidak hanya berasal dari Indonesia, ada juga koleksi yang berasal dari negara lain seperti Malaysia, Vietnam, India, hingga Prancis. Tidak hanya wayang, museum ini juga memiliki beberapa koleksi lain seperti gamelan, lukisan, dan piring.

Seperti namanya, museum ini menyimpan koleksi yang berhubungan dengan sejarah kelautan Indonesia. Koleksi Museum Bahari sangat lengkap, mulai dari kapal, perahu, alat navigasi zaman dulu, peta, hingga cerita rakyat. Yang paling terkenal adalah perahu Jukung Karere yang berasal dari Papua.

Sayangnya, pada 2018 silam, museum ini sempat terbakar. Ini membuat sebagian koleksinya hangus dilalap api. Namun pengunjung masih bisa menikmati koleksi lainnya.

Museum Bahari awalnya adalah gudang rempah yang dibangun pada tahun 1652. Pada tahun 1977, pemerintah DKI Jakarta melakukan renovasi dan meresmikannya menjadi museum.

Pada awalnya museum ini adalah Balai Kota. Bangunannya telah berdiri sejak tahun 1707 dan baru diresmikan sebagai museum pada 1974. Dikenal dengan sebutan Museum Sejarah Jakarta, museum ini memiliki benda-benda bersejarah Jakarta.

Pengunjung bisa menjumpai kronologi sejarah Jakarta, peninggalan Kerajaan Tarumanegara dan Pajajaran, perabotan dari zaman penjajahan, dan lain-lain. Koleksi tersebut terbagi di beberapa ruangan, yaitu Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Jayakarta, Ruang Tarumanegara, hingga Ruang Fatahillah.

Museum ini pada awalnya adalah benteng yang berdiri sejak tahun 1760. Ia dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I atas permintaan dari Belanda. Awalnya bangunan ini digunakan untuk menjaga keamanan keraton dan sekitarnya. Namun Belanda memiliki maksud tersembunyi, yaitu ingin mengontrol segala pergerakan yang terjadi di dalam keraton.

Setelah itu pada tahun 1980, benteng ditetapkan sebagai pusat informasi dan pengembangan budaya Nusantara. Pengunjung bisa melihat interior benteng di dalamnya. Selain itu, ada pula diorama, foto, lukisan, dan peralatan-peralatan rumah tangga zaman Belanda.

Museum yang terletak di Jakarta Pusat ini telah dibangun sejak tahun 1778. Awalnya bangunan ini digunakan untuk melakukan berbagai penelitian. Berbagai pengembangan dilakukan untuk menambah koleksi dan mendesain ulang bangunan.

Saat ini Museum Nasional Indonesia lebih dikenal dengan Museum Gajah karena patung gajah yang diletakkan di bagian depan museum. Ada berbagai koleksi yang dapat dijumpai, yaitu etnografi, perunggu, keramik, tekstil, relik sejarah, hingga buku langka.

Museum Taman Prasasti adalah cagar budaya peninggalan masa kolonial Belanda di Jakarta Pusat yang sudah ada sejak tahun 1795. Tidak seperti museum lain, museum ini berdiri di bekas kuburan Jahe Kober.

Seperti namanya, museum ini seperti taman, tidak berada di dalam bangunan. Ada banyak koleksi yang dapat dijumpai, seperti prasasti, batu nisan, makam perunggu, marmer, dan lain-lain. Kamu juga bisa melihat beberapa batu nisan orang terkenal seperti Soe Hok Gie, Van Delden, dan Olivia Mariamne Raffles.

Museum Bank Indonesia dibangun pada tahun 1828 dan digunakan sebagai bank Belanda yang kini menjadi Bank Indonesia. Berbeda dengan museum lain yang terlihat seperti bangunan tua, Museum BI tidak terlihat seperti itu.

Gedungnya terawat, kokoh, elegan, dan modern. Di dalamnya terdapat beberapa macam koleksi seperti uang kertas, uang logam, dan sejarah Bank Indonesia.

Bagaimana dengan museum tertua di Indonesia tersebut? Tertarik untuk mempelajari tentang museum-museum di Indonesia? 

Memperingati HUT ke-75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, IDN Times meluncurkan kampanye #MenjagaIndonesia. Kampanye ini didasarkan atas pengalaman unik dan bersejarah bahwa sebagai bangsa, kita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dalam situasi pandemik COVID-19, di mana kita bersama-sama harus membentengi diri dari serangan virus berbahaya. Di saat yang sama, banyak hal yang perlu kita jaga sebagai warga bangsa, agar tujuan proklamasi kemerdekaan RI, bisa dicapai.