Dear Pet Owner, Terapkan 5 Prinsip Kesejahteraan Hewan Ini Yuk!

Ada banyak alasan mengapa seseorang memutuskan untuk memelihara hewan. Salah satunya adalah untuk mengatasi kesepian. Selain itu, tingkahnya yang menggemaskan bisa membuat kita terhibur.
Tetapi, tidak semua orang bisa memenuhi kebutuhan hewan peliharaannya. Sangat sedikit pula yang memahami dan menerapkan konsep five freedoms atau lima prinsip kesejahteraan hewan.
Ini dikupas tuntas dalam program RoccoTalk yang disiarkan langsung di Instagram @roccodogid pada Minggu sore (19/2/2023). Narasumber yang dihadirkan ialah drh. Neno Sukelan, yang merupakan CPPETINDO Scientific Communication Expert. Simak, yuk!
1. Bebas dari rasa lapar dan haus

Yang pertama adalah freedom from hunger and thirst atau bebas dari rasa lapar dan haus. Artinya, pemilik harus menyediakan air bersih dan makanan yang bergizi untuk menjaga kesehatan dan kekuatan hewan peliharaannya.
"Makan harus cukup, minum harus cukup. Gak boleh kelaparan, gak boleh kehausan. Dan tiap hewan berbeda-beda, ada standarnya masing-masing," jelas drh. Neno.
2. Bebas dari rasa tidak nyaman

Selanjutnya adalah freedom from discomfort atau bebas dari rasa tidak nyaman. Ini dapat diwujudkan dengan menyediakan lingkungan yang sesuai, termasuk tempat berlindung dan tempat istirahat yang nyaman.
"Jadi, tempat tinggalnya harus nyaman. Nggak boleh kepanasan, kedinginan, atau lembap," drh. Neno mewanti-wanti.
Sebagai contoh, jika kita memiliki anjing atau kucing yang berambut panjang, pastikan rumah kita selalu sejuk. Kalau perlu, pasang air conditioner (AC). Ini karena mereka sangat sensitif terhadap panas.
3. Bebas dari rasa sakit, cedera, atau penyakit

Poin ketiga adalah freedom from pain, injury, or disease alias bebas dari rasa sakit, cedera, atau penyakit. Tidak hanya diobati ketika sakit, pemilik juga harus melakukan langkah pencegahan seperti vaksinasi serta memberi obat cacing dan kutu secara teratur.
Selain itu, hewan peliharaan juga tidak boleh dipukul, disiksa, atau dianiaya. Apalagi, kalau hewan tersebut menjadi cacat, sakit berat, atau mati. Siap-siap berhadapan dengan hukum!
4. Bebas mengekspresikan perilaku normal

Berikutnya adalah freedom to express normal behavior atau bebas mengekspresikan perilaku normal. Contohnya, anjing ras besar memerlukan exercise rutin dengan intensitas tinggi. Selain itu, mereka membutuhkan ruangan yang lebih luas.
"Kalau tidak kita beri kesempatan untuk menyalurkan energinya, takutnya nanti stres. Sehingga, sebelum adopt, sesuaikan dengan gaya hidup kita. Kita tinggal di mana, berapa lama waktu yang bisa kita sediakan untuk mereka," ujar drh. Neno.
Ia mengaku pernah mendapatkan kasus yang cukup miris, yaitu seorang owner mengajak lari anjing pomeranian miliknya dengan jarak lima kilometer. Padahal, anjing sekecil itu cukup berlari beberapa ratus meter saja.
"Tidak lama, anjingnya terdiagnosa gangguan klep jantung. Pet owner harus aware, mana exercise yang sesuai untuk anjing ras besar, medium, atau kecil," tegasnya.
5. Bebas dari rasa takut dan tertekan

Dan yang terakhir adalah freedom from fear and distress atau bebas dari rasa takut dan tertekan. Contohnya adalah tidak meletakkan akuarium berisi hewan buas (seperti ular atau buaya) bersebelahan dengan kandang anjing.
"Kelihatannya kayak oke-oke saja, tapi mungkin ada stres yang tidak kita sadari dan baru kelihatan (dalam) jangka panjang," ungkap drh. Neno.
Seperti apa ciri-ciri hewan yang ketakutan? Mengutip Companion Animal Psychology, pada anjing, ciri-cirinya adalah telinga menutup ke bawah, meringik, menjilat hidung, dan napasnya terengah-engah.
Sedangkan kucing menunjukkan tanda-tanda seperti mendesis atau menggeram, rambut di leher dan punggungnya berdiri, telinga terlipat ke belakang, dan mencari tempat untuk bersembunyi.