5 Fakta Orange Backed Troupial, Burung yang Gemar Bernyanyi Duet

- Orange-backed Troupial memiliki penampilan fisik yang eksotis dengan warna oranye terang, hitam pekat, dan aksen putih di sayapnya.
- Burung ini dikenal karena perilaku 'mencuri sarang' dari spesies lain dengan sangat terencana dan bahkan bisa membunuh pemilik asli sarang.
- Orange-backed Troupial gemar bernyanyi duet dengan pasangannya, menandai wilayah kekuasaan mereka, dan setia pada pasangan seumur hidup.
Penampilan Orange-backed Troupial langsung memikat siapa pun yang melihatnya. Paduan warna oranye menyala dan hitam mengilap membuat burung ini tampak seperti kilau cahaya yang bergerak di antara pepohonan hutan tropis. Mereka hidup di bagian barat dan tengah Amerika Selatan, mulai dari kawasan Amazon Brasil barat, Peru, Bolivia, hingga Chaco Paraguay dan biasa menempati tepian hutan, rawa, dan daerah yang masih memiliki tutupan pepohonan.
Namun di balik tampilannya yang memesona, burung dengan nama ilmiah Icterus croconotus ini memiliki sisi kehidupan yang cukup unik. Ingin tahu lebih banyak tentang burung eksotis ini? Berikut lima fakta menarik tentang Orange-backed Troupial yang akan membuatmu semakin kagum dengan kecerdasan dan keunikannya!
1. Memiliki penampilan fisik yang eksotis

Orange-backed Troupial memiliki tampilan yang langsung mencuri perhatian berkat perpaduan warna oranye terang, hitam pekat, dan sedikit aksen putih di sayapnya. Bagian punggung hingga mahkota kepala dipenuhi warna oranye menyala yang kontras dengan wajah dan tenggorokan hitam. Di sekitar mata terdapat sedikit bercak kulit biru, lebih kecil dibandingkan kerabat dekatnya seperti Campo Troupial atau Venezuelan Troupial.
Uniknya, baik jantan maupun betina memiliki warna bulu yang hampir identik, berbeda dari banyak burung tropis lain di mana jantan biasanya jauh lebih mencolok. Hal ini membuat pasangan Troupial tampak serasi saat bertengger bersama di cabang tinggi sambil bernyanyi duet. Keduanya sama-sama memamerkan bulu oranye cerah yang memantulkan cahaya matahari hutan tropis, memberi kesan harmonis saat mereka saling membalas nada dalam lagu khasnya. Tak heran, mereka kerap disebut sebagai “pasangan paling kompak di dunia burung tropis.”
2. Pencuri sarang yang ulung

Selain dikenal karena keindahan warna bulunya, Orange-backed Troupial juga dikenal dengan perilaku 'mencuri sarang' yang mereka lakukan dengan sangat terencana. Alih-alih membuat sarang sendiri, burung ini justru merebut sarang yang sudah dibangun oleh spesies lain, biasanya milik Yellow-rumped Cacique.
Mereka akan menunggu hingga pemilik asli meninggalkan sarang atau selesai masa bertelur, lalu Troupial masuk, memodifikasi sedikit bagian dalamnya, lalu menjadikannya rumah bagi telur-telur mereka sendiri. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan mengusir betina Cacique agar sarangnya kosong dan siap ditempati. Melansir Animal Diversity Web, burung ini terkadang tidak segan untuk membunuh penghuni asli sarang saat proses perebutan berlangsung.
3. Gemar bernyanyi duet dengan pasangannya

Jika kamu pernah mendengar kicauan lembut seperti “tree-tur” atau “cheer-to” dari pepohonan di Amerika Selatan, bisa jadi itu adalah suara Orange-backed Troupial. Melansir Animal Diversity Web, mereka dikenal memiliki suara bernada tiga, dua nada tinggi dan satu rendah, sering diakhiri dengan nada pembuka lembut.
Menariknya, pasangan Troupial sering bernyanyi duet dengan harmoni yang sangat serasi, sehingga hampir tidak bisa dibedakan mana suara jantan dan mana betina. Saat bernyanyi, mereka akan melakukan gerakan khas, yaitu menaikkan bulu di mahkota kepala. Hal ini yang memperkuat kesan bahwa mereka sedang 'menunjukkan cinta.'
Tak hanya indah, nyanyian duet ini juga berfungsi untuk memperkuat ikatan pasangan dan menandai wilayah kekuasaan mereka. Meski suaranya tak sekeras burung kicau peliharaan seperti murai atau kenari, melodi Troupial justru terdengar alami dan menenangkan, khas burung liar dari hutan Amerika Selatan.
4. Setia pada pasangan seumur hidup

Orange-backed Troupial bersifat monogami sosial, artinya jantan dan betina akan tetap bersama seumur hidup, bekerja sama membesarkan anak dan menjaga wilayahnya. Menurut Animal Diversity Web, musim berkembang biak mereka bervariasi tergantung wilayah, antara Juli hingga Februari di Peru timur, dan sekitar September hingga November di Bolivia utara atau Ekuador timur.
Setelah menetap di sarang 'baru' hasil curian, mereka akan bergantian mengerami telur dan melindungi anak-anaknya hingga bisa terbang mandiri.
Menariknya, pasangan Troupial tetap bersama bahkan di luar musim kawin. Mereka sering terlihat duduk berdekatan di cabang tinggi, bernyanyi berdua, seolah sedang memperbarui janji setia mereka di tengah hutan tropis. Gambaran ini membuat Troupial tidak hanya terlihat cerdas, tetapi juga romantis pada pasangannya.
5. Membantu penyerbukan dan penyebaran biji

Meski dikenal sebagai pencuri sarang, peran Orange-backed Troupial dalam ekosistem ternyata sangat penting. Burung ini memakan buah, nektar bunga, dan serangga, menjadikannya bagian dari rantai penyerbukan dan penyebaran biji di habitatnya.
Saat mereka berpindah dari satu bunga ke bunga lain untuk mengisap nektar, terutama dari bunga Tabebuia yang berwarna ungu cerah, bulu di kepala dan paruhnya membawa serbuk sari yang membantu proses penyerbukan alami. Begitu pula ketika mereka memakan buah, biji yang tidak tercerna akan tersebar melalui kotoran, membantu regenerasi tanaman di hutan tropis.
Di balik kecerdasan dan penampilannya yang mencuri perhatian, Orange-backed Troupial juga menjadi pengingat bahwa setiap makhluk punya cara unik untuk beradaptasi, bertahan hidup, serta memiliki peran dalam ekosistem.








![[QUIZ] Jika Reinkarnasi Nyata, Jadi Apa Kamu di Upin & Ipin pada Kehidupan Sebelumnya?](https://image.idntimes.com/post/20250107/jika-reinkarnasi-nyata-jadi-apa-kamu-di-upin-ipin-pada-kehidupan-sebelumnya-12-d1461c542c05a9b26b5e6df8c40b6613.jpg)









