Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ngarai Terbesar di Bumi: Hal yang Harus Kamu Tahu Tentang Grand Canyon

Grand Canyon (unsplash.com/Gigin Krishnan)
Grand Canyon (unsplash.com/Gigin Krishnan)

Grand Canyon, ngarai sedalam satu mil di Arizona utara, memiliki sejarah yang kaya dan menarik. Para ilmuwan memperkirakan bahwa ngarai ini terbentuk sekitar 5 hingga 6 juta tahun yang lalu ketika Sungai Colorado mulai memotong jalurnya melalui lapisan batu, menciptakan lanskap menakjubkan yang kita lihat hari ini. Manusia telah mendiami daerah di dalam dan sekitar ngarai sejak Zaman Es terakhir, menunjukkan pentingnya tempat ini dalam sejarah manusia.

Penjelajah Spanyol adalah orang Eropa pertama yang mencapai Grand Canyon pada tahun 1540-an, tetapi keberadaannya tetap kurang dikenal oleh banyak orang pada waktu itu. Presiden Amerika Serikat, Benjamin Harrison, melindungi Grand Canyon pada tahun 1893 dengan menyatakannya sebagai cagar alam. Akhirnya, pada tahun 1919, Grand Canyon diresmikan menjadi Taman Nasional Amerika Serikat, menjadikannya salah satu situs alam yang paling terkenal dan dilindungi di dunia.

Namun, masih ada banyak hal yang belum banyak diketahui oleh kebanyakan orang tentang Grand Canyon, seperti eksplorasi pertama yang dilakukan oleh para penjelajah, serta rahasia dan cerita menarik yang tersimpan di dalam ngarai ini. Artikel ini akan membahas aspek-aspek tersebut untuk memberi wawasan lebih mendalam tentang keajaiban alam yang menakjubkan ini.

1. Lokasi Grand Canyon

Lokasi Grand Canyon (grandcanyonguru.com)
Lokasi Grand Canyon (grandcanyonguru.com)

Grand Canyon, terletak di bagian utara Arizona dekat kota Flagstaff, merupakan salah satu ngarai terbesar di dunia. Dengan panjang lebih dari 270 mil, lebar hingga 18 mil, dan kedalaman satu mil, ngarai ini terbentuk sekitar lima hingga enam juta tahun yang lalu akibat erosi Sungai Colorado yang memotong lapisan batuan. Dinding setinggi satu mil menampilkan penampang kerak bumi yang berusia dua miliar tahun, mengungkapkan evolusi geologis Bumi.

Salah satu formasi batuan tertua yang terlihat di Grand Canyon adalah Batuan Bawah Tanah Wisnu yang terbentuk sekitar 1,7 miliar tahun yang lalu. Saat ini, wisatawan dapat menjelajahi sejarah geologi ngarai ini di Trail of Time, sebuah pameran di Lingkar Selatan taman. Pameran ini memberikan pemahaman mendalam tentang proses-proses geologis yang membentuk Grand Canyon, memungkinkan pengunjung melihat kompleksitas lapisan batuan di sana.

2. Penjelajahan Grand Canyon

penjelajahan Grand Canyon (truewestmagazine.com)
penjelajahan Grand Canyon (truewestmagazine.com)

Pada 1540-an, sekelompok penjelajah Spanyol dipimpin oleh seorang pemandu suku Hopi menjadi orang Eropa pertama yang mencapai Grand Canyon. Lebih dari tiga ratus tahun kemudian, pada tahun 1858, Joseph Christmas Ives, seorang tentara, ahli botani, dan penjelajah Amerika Serikat, memasuki Grand Canyon dalam ekspedisi pemetaan Sungai Colorado. Dalam ekspedisi ini, ahli geologi Amerika, John Newberry, bertindak sebagai naturalis, menjadikannya ahli geologi pertama yang mempelajari Grand Canyon.

Sepuluh tahun setelahnya, pada tahun 1868, penjelajah Amerika Serikat bernama John Wesley Powell kembali mengeksplorasi Grand Canyon. Ekspedisinya menghasilkan peta yang lebih rinci tentang jalur Sungai Colorado melalui ngarai tersebut. Penelitiannya memberikan pemahaman mendalam tentang geologi dan topografi Grand Canyon, membentuk dasar bagi pengetahuan modern tentang lanskap unik ini. Ekspedisi Powell juga memicu minat dan penelitian lebih lanjut, membuka jalan bagi penjelajahan ilmiah yang lebih mendalam di masa mendatang.

Keberadaan penjelajah-penjelajah ini di awal sejarah Grand Canyon mencerminkan keingintahuan manusia terhadap alam. Penelitian mereka memperkaya pemahaman kita tentang warisan geologis dan keindahan alam yang dimiliki oleh ngarai ini. Ini menunjukkan pentingnya eksplorasi dan penelitian dalam memahami kompleksitas dan keunikan yang ada di bumi.

3. Pemukiman penduduk Grand Canyon

pemukiman di Grand Canyon (grandcanyonlodges.com)
pemukiman di Grand Canyon (grandcanyonlodges.com)

Pada tahun 1880-an, para penambang tembaga mendirikan pemukiman di sekitar Grand Canyon, namun mereka menyadari potensi pariwisata yang lebih menguntungkan daripada penambangan. Perlindungan federal pertama bagi Grand Canyon diberikan oleh Presiden Benjamin Harrison pada tahun 1893, menjadikannya cagar alam. Pariwisata ke Grand Canyon mulai meningkat setelah tahun 1901 ketika jalur Kereta Api Santa Fe selesai dibangun, menghubungkan Flagstaff, Arizona, dengan Desa Grand Canyon di South Rim.

Pada tahun 1903, Presiden Teddy Roosevelt, seorang pemburu yang peduli akan kelestarian alam, mengunjungi Grand Canyon dan menyatakan sebagian dari wilayah ini sebagai cagar alam federal. Kawasan ini kemudian ditingkatkan statusnya menjadi Monumen Nasional. Grand Canyon diakui sebagai Taman Nasional pada tahun 1919, tiga tahun setelah Presiden Woodrow Wilson membentuk National Park Service, menegaskan pentingnya melindungi keindahan alam dan nilai ekologis ngarai ini, yang sekarang menjadi salah satu destinasi wisata terkenal di dunia.

4. Jalan layang Grand Canyon

Jalan Layang Grand Canyon (unsplash.com/Justin Wang)
Jalan Layang Grand Canyon (unsplash.com/Justin Wang)

Sejak pembukaannya pada tahun 1919 dengan hanya 44.000 pengunjung, Taman Nasional Grand Canyon telah menjadi daya tarik global yang menarik sekitar lima juta pengunjung dari seluruh dunia setiap tahunnya. Salah satu tambahan terbaru yang menarik perhatian adalah Grand Canyon Skywalk, sebuah jalan kantilever dengan lantai kaca yang menggantung di sepanjang bagian barat ngarai. Meskipun kontroversial karena dianggap mengganggu tanah suci dan keaslian alam, Skywalk dibuka pada tahun 2007 dan dimiliki oleh Suku Hualapai.

Namun, pertumbuhan pariwisata yang pesat belakangan ini menimbulkan tekanan pada sumber daya air ngarai dan mengancam situs-situs suci milik penduduk asli Amerika. Untuk mengatasi ini, pemerintah federal telah membatasi jumlah perjalanan melalui sungai dan helikopter melalui Grand Canyon setiap tahunnya, mencoba menjaga kelestarian alam sambil memenuhi kebutuhan pengunjung.

Pada tahun 2017, Suku Navajo menolak proyek besar yang disebut Grand Canyon Escalade. Penolakan ini didasarkan pada alasan lingkungan, karena proyek tersebut melibatkan pembangunan hotel, toko, dan gondola yang akan mengangkut pengunjung dari tanah Navajo ke tepi selatan Grand Canyon yang berdekatan. Keputusan ini mencerminkan meningkatnya kesadaran akan perlunya melindungi lingkungan dan warisan budaya yang berharga di Grand Canyon.

5. Cuaca Grand Canyon

Cuaca hujan dengan petir di Grand Canyon (unsplash.com/Madhu Shesharam)
Cuaca hujan dengan petir di Grand Canyon (unsplash.com/Madhu Shesharam)

Grand Canyon menampilkan perubahan ketinggian yang tajam, secara signifikan memengaruhi suhu dan curah hujan. Dampaknya sangat terasa pada cuaca yang dapat berubah drastis tergantung lokasi Anda. Di Bright Angel Ranger Station di North Rim, cuaca dingin dan hujan sering mendominasi, menjadikannya stasiun cuaca terdingin dan terbasah di wilayah ini. Hanya 8 mil jauhnya, di Phantom Ranch, Anda akan menemui salah satu stasiun cuaca terpanas dan terkering di Grand Canyon. Perbedaan ekstrim ini mencerminkan kompleksitas iklim di dalam ngarai ini, menciptakan pengalaman cuaca yang unik bagi pengunjung yang menjelajahi keindahan alamnya.

Tidak hanya itu, perubahan topografi yang cepat di Grand Canyon juga menciptakan variasi ekosistem yang sangat beragam. Dari padang rumput yang luas hingga hutan pinus yang lebat, dan dari sungai yang tenang hingga tebing-tebing curam, setiap zona mendukung kehidupan tanaman dan hewan yang unik. Dengan begitu banyak variasi iklim dan habitat dalam satu lokasi, Grand Canyon menjadi rumah bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan, memperkaya keanekaragaman biologisnya dan menawarkan pengalaman ekologi yang sangat kaya bagi para penjelajah alam.

6. Tidak ditemukan fosil dinosaurus di Grand Canyon

ilustrasi fosil dinosaurus (pexels.com/Arthur Shuraev)
ilustrasi fosil dinosaurus (pexels.com/Arthur Shuraev)

Grand Canyon tidak memiliki fosil dinosaurus meskipun terlihat sebagai tempat yang ideal untuk menemukannya. Ini disebabkan oleh perbedaan usia batuan di sana, yang jauh lebih tua daripada dinosaurus, bahkan sekitar satu miliar tahun lebih tua dalam beberapa kasus. Namun, meskipun tidak langsung terkait dengan dinosaurus, Grand Canyon memberikan wawasan berharga tentang sejarah geologi Bumi. Ngarai ini mungkin terbentuk setelah kepunahan dinosaurus, menampilkan lapisan-lapisan batuan kuno yang mengungkapkan sejarah geologi yang jauh lebih tua.

Grand Canyon adalah laboratorium geologi alamiah yang luar biasa meskipun tidak mengandung fosil dinosaurus. Dinding ngarai menampilkan rentang waktu geologis yang panjang, memungkinkan ilmuwan memahami evolusi Bumi dari zaman purba hingga sekarang. Penelitian formasi batuan di Grand Canyon juga membantu ahli geologi memahami proses alami seperti erosi sungai dan perubahan iklim yang membentuk lanskap ini selama jutaan tahun. Meskipun tidak mengungkapkan misteri dinosaurus, Grand Canyon tetap menjadi sumber pengetahuan berharga bagi para ilmuwan yang tertarik memahami sejarah alam dan kekayaan geologis Bumi.

7. Bukan ngarai terdalam di dunia

Yarlung Tsangpo canyon (chinadialogue.net)
Yarlung Tsangpo canyon (chinadialogue.net)

Yarlung Tsangpo Grand Canyon di Tibet mencapai kedalaman 17.567 kaki, lebih dari dua kali lipat dari Grand Canyon di Amerika yang hanya mencapai 6.093 kaki, dan membentang lebih dari 30 mil. Keajaiban alam ini mencerminkan kekuatan luar biasa proses alam dalam membentuk bumi dan menampilkan keberagaman lanskap planet kita.

Ngarai ini bukan hanya fenomena geologi, melainkan juga memiliki nilai budaya mendalam bagi masyarakat Tibet. Dalam tradisi dan mitologi Tibet, ngarai ini dianggap sebagai tempat suci dengan makna spiritual yang mendalam, menciptakan hubungan erat antara manusia dan alam serta mengajarkan pelajaran tentang pentingnya harmoni antara keduanya.

Dibandingkan dengan Grand Canyon di Amerika Serikat, Yarlung Tsangpo Grand Canyon menciptakan gambaran yang lebih mendalam tentang kompleksitas geologi Bumi. Meskipun tetap menjadi tujuan menakjubkan bagi penjelajah, Grand Canyon di Tibet dengan kedalaman yang menakjubkan mengundang kita untuk mengagumi keragaman lanskap dunia dengan perspektif yang baru dan memukau.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us