6 Tokoh Dunia Tidak Terkenal yang Bisa Jadi Menyelamatkan Nyawa Kita

Kamu mungkin tahu bahwa selama Krisis Misil Kuba, Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet semakin di ujung perang nuklir daripada sebelum-sebelumnya. Tapi kamu mungkin gak tahu bahwa jika bukan karena seseorang, kita semua akan berkeliaran di gurun yang hangus dan radioaktif hari ini. Dan orang itu bukan JFK.

Ia berhasil mempersuasi para petinggi militer bahwa menembakkan nuklir duluan ke Angkatan Laut Amerika Serikat adalah ide yang buruk. Akhirnya, potensi perang dengan hujan bom nuklir terbesar sepanjang sejarah itu gak harus ada.

Orang itu bernama Vasili Arkhipov, seorang opsir yang gak setuju dengan ide pemusnahan massal. Tanpa memandang bahwa ia seorang komunis, ia telah menyelamatkan banyak manusia.

James Harrison memiliki darah yang ajaib. Secara khusus, darahnya mengandung enzim yang sangat langka yang bisa digunakan untuk mengobati bayi yang sekarat akibat penyakit Rhesus. Jika kamu belum pernah mendengar tentang penyakit itu dan menganggapnya bukan masalah besar, kamu perlu tahu data statistiknya.

Harrison, pria yang sangat murah hati, telah menyumbangkan darah langka dan menyelamatkan nyawa kira-kira sebanyak 1.000 kali selama 56 tahun. Tindakannya telah menyelamatkan lebih dari dua juta bayi di seluruh dunia. Dedikasinya dengan sumbangan darah telah memberinya julukan "pria dengan lengan emas" karena donornya terus menyelamatkan.

Ia melakukannya karena dulu saat 13 tahun pernah mengalami kecelakaan dan kehilangan banyak darah. Orang yang mendonorkan darah padanya menginspirasinya untuk menjalani hidup yang ia lakukan sekarang, sebagai rasa terima kasihnya.

Cacar bagi kita saat ini sudah merupakan penyakit yang sangat umum, bahkan menyebar pemahaman awam bahwa orang yang sudah terkena cacar sekali gak akan tertular lagi. Sedangkan jika terkena pun bentuk penanganannya biasa saja. Namun tahukah kamu bahwa dulu cacar sangatlah mematikan dan menyakitkan?

Berkat Dr. Viktor Zhdanov dan Donald Henderson, M.D, cacar berhasil di"jinakkan". Penyakit kuno menular yang telah mengambil nyawa sebanyak 500 juta jiwa dalam 10 ribu tahun ini, baru diteliti cara penjinakan dan penanganannya setelah dua pasang dokter ini mendorong berbagai pihak untuk men-support rencana mereka. Bersyukurlah cacar sekarang bukan jadi penyakit mengancam jiwa.

Henrietta Lacks, seorang petani tembakau yang miskin dan ibu dari lima anak, tetap menjadi salah satu orang dermawan paling luar biasa yang pernah hidup karena kepemilikannya soal apa yang Marvel Universe sebut sebagai "faktor penyembuhan" regeneratif. Bagaimana lagi kamu bisa menggambarkan seseorang yang terus menyelamatkan nyawa lebih dari 60 tahun setelah "meninggal"? Menyelamatkan nyawa setelah meninggal? Kok bisa?

Ya, sel tubuh Henrietta begitu langka sampai bisa digunakan untuk melawan berbagai virus penyakit dan digunakan untuk banyak riset terhadap berbagai penyakit berbahaya lainnya yang belum ketemu obatnya. Sel dirinya dinamakan Sel HeLa.

Hingga kini, sel "abadi" Henrietta telah berkembang sebanyak lebih dari 50 juta ton di seluruh dunia, bahkan terbukti mampu melawan situasi mewabahnya Polio. Wah, ini nih namanya bermanfaat selama-lamanya.

Bayangkan jika kamu memiliki kekuatan untuk menulis buku yang bisa mengubah tindakan seisi planet ini, maka kamu gak butuh bakat yang lain. Seorang drop out (DO) kuliahan, Dunant, menulis semua memori tentang Solferino - Italia, buku yang akhirnya menjadi inspirasi bagi Palang Merah (yang didirikan oleh Dunant sendiri).

Atas usaha heroiknya yang terus menyelamatkan kehidupan yang tak terhitung jumlahnya di seluruh penjuru bumi ini, Henry Dunant — si drop out — menerima Hadiah Perdamaian Agung yang pertama pada tahun 1901. Palang Merah Internasional setelah itu memenangkan penghargaan tersebut tiga kali lagi setelah menyelamatkan orang yang jumlahnya gak diketahui saking banyaknya.

Seandainya ia gak di drop out dari kuliahnya saat itu, mungkin banyak nyawa gak terselamatkan karena gak ada namanya Palang Merah. Yah, gak selalu sih, tapi untuk yang kali ini ada hikmah di balik DO.

Norman Borlaug, "bapak Revolusi Hijau", secara resmi diakui untuk menyelamatkan "lebih dari satu miliar orang" dari kelaparan di seluruh dunia. Lebih dari satu miliar lho, ya.

Ph.D. dalam patologi tanaman dan genetika ini, pada dasarnya berkelana mengelilingi seluruh bagian dunia yang sedang berkembang untuk menyingkirkan segala permasalahan pada pengurusan tanaman dengan hasil tinggi dan tahan penyakit .

Norman Borlaug dianugerahi hadiah Nobel Perdamaian, Presidential Medal of Freedom, Medali Emas Kongres, 49 gelar kehormatan, pematrian jendela kaca pada St. Mark's Episcopal Cathedral di Minneapolis dan penghargaan langka karena telah menyelamatkan (rata-rata) 10,5 juta jiwa per tahun seumur hidupnya yang berusia 95 tahun.

Pahlawan yang terlupakan sejarah yang manakah di antara mereka yang menurutmu paling luar biasa? Apakah kamu terinspirasi untuk melakukan hal seperti mereka?

Lakukan tindakan heroik serta sosialmu dimulai dari orang-orang sekelilingmu. Kita semua pasti bisa berbuat baik untuk satu sama lain. Jangan pernah menyerah untuk kebaikan.