5 Fakta Hujan Meteor Lyrid, Puncaknya Terjadi Mulai 21 April 2024

Bakal ada 10—15 meteor per jam di puncaknya

Pada pertengahan April 2024, langit akan dihiasi oleh fenomena astronomi yang menakjubkan, yaitu hujan meteor Lyrid. Diketahui, hujan meteor Lyrid adalah fenomena langit tahunan yang kerap terjadi di bulan April. Itu artinya, butuh waktu 1 tahun untuk berjumpa dengan fenomena hujan meteor spektakuler tersebut.

Mengutip dari USA Today, hujan meteor Lyrid akan mencapai puncaknya pada 21—22 April 2024. Pengamat bisa memburu hujan meteor ini ketika langit mulai gelap hingga menjelang matahari terbit. Untuk lebih jelasnya, yuk, simak fakta-fakta hujan meteor Lyrid berikut ini!

1. Berasal dari serpihan komet Thatcher

5 Fakta Hujan Meteor Lyrid, Puncaknya Terjadi Mulai 21 April 2024ilustrasi hujan meteor Lyrid yang tertangkap kamera di Georgia. (dok. NASA)

Hujan meteor Lyrid berasal dari serpihan komet Thatcher yang tertinggal di lintasan orbit Bumi. Jadi, ketika Bumi melewati lintasan tersebut, serpihan komet Thatcher akan masuk ke atmosfer Bumi karena tarikan gravitasi. Nah, serpihan-serpihan yang terbakar saat masuk ke atmosfer Bumi tersebut yang menghasilkan hujan meteor Lyrid.

Dilansir Earth Sky, komet Thatcher pertama kali ditemukan pada tahun 1861. Ia memerlukan waktu 415 tahun untuk kembali mengitari Matahari. Jadi, untuk saat ini, komet Thatcher sedang berada di suatu tempat yang sangat jauh dan diprediksi bakal kembali bertemu dengan Matahari pada tahun 2283.

2. Mulai aktif pada 15 April 2024

5 Fakta Hujan Meteor Lyrid, Puncaknya Terjadi Mulai 21 April 2024ilustrasi hujan meteor Lyrid dari luar angkasa. (dok. NASA/JSC/D. Pettit)

Hujan meteor Lyrid mulai aktif pada 15 April 2024. Kemudian, fenomena ini diperkirakan akan berakhir pada 29 April 2024. Itu artinya, mulai tanggal 15 April kamu sudah bisa mengamati hujan meteor Lyrid. Akan tetapi, jumlah meteor yang jatuh ke Bumi pada awal fenomena tersebut aktif tidak akan sebanyak ketika ia berada di fase puncak, yakni pada 21—22 April 2024.

3. Bakal ada 10 hingga 15 meteor per jam di puncak hujan meteor Lyrid

5 Fakta Hujan Meteor Lyrid, Puncaknya Terjadi Mulai 21 April 2024ilustrasi hujan meteor Lyrid (pexels.com/Felipe Helfstein)

Lyrid dikenal sebagai hujan meteor yang deras dan terang. Mengutip dari NASA, Lyrid bisa saja tiba-tiba mengejutkan pengamat dengan memproduksi 100 meteor per jam. Akan tetapi, karena beberapa faktor, jumlah meteor yang dihasilkan oleh Lyrid ketika mencapai puncak pada umumnya adalah 10—15 meteor saja.

Jumlah tersebut juga bergantung pada kondisi langit ketika hujan meteor berlangsung. Sayangnya, pada April kali ini, puncak hujan meteor Lyrid bertepatan dengan fase cembung Bulan. Cahaya satelit Bumi tersebut akan menghalangi cahaya meteor yang memasuki atmosfer Bumi. Jadi, visibilitas Lyrid diperkirakan bakal terganggu oleh Bulan yang terang.

Baca Juga: 9 Hujan Meteor Sepanjang 2024, Catat Dulu Tanggalnya

4. Ini waktu terbaik untuk mengamati hujan meteor Lyrid

5 Fakta Hujan Meteor Lyrid, Puncaknya Terjadi Mulai 21 April 2024ilustrasi hujan meteor Lyrid (pexels.com/ARMAN ALCORDO JR.)

Seperti yang disinggung sebelumnya, hujan meteor Lyrid bakal mencapai puncaknya pada 21—22 April 2024. Waktu terbaik untuk mengamati fenomena astronomi ini yakni pada tengah malam hingga dini hari. Untuk mengamatinya secara jelas, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Di antaranya adalah cuaca, lokasi pengamatan, polusi cahaya, serta alat bantu seperti teleskop atau teropong bintang.

5. Hujan meteor Lyrid tidak membahayakan Bumi atau pengamat

5 Fakta Hujan Meteor Lyrid, Puncaknya Terjadi Mulai 21 April 2024ilustrasi hujan meteor Lyrid (pexels.com/Niale LaSalle)

Meteor yang masuk ke Bumi akan hangus terbakar di atmosfer karena adanya gaya gesek. Jadi, hujan meteor yang turun ke Bumi tidak akan membahayakan Bumi ataupun pengamat. Pada umumnya, meteor-meteor tersebut bakal habis terbakar di atmosfer sebelum mencapai permukaan Bumi.

Meskipun meteor tersebut mencapai permukaan Bumi, tidak akan ada dampak yang signifikan lantaran ukuran objek langit tersebut sangat kecil bak batu atau kerikil. Jadi, sama seperti hujan-hujan meteor lainnya, Lyrid tidaklah berbahaya.

Sejatinya, hujan meteor adalah fenomena astronomi yang bisa diamati oleh mata telanjang. Saat turun ke Bumi, meteor-meteor tersebut bak bola api yang bergerak menghiasi langit. Apabila beruntung, kamu akan mendapatkan pemandangan meteor yang tiada henti ketika puncaknya terjadi. Jadi, catat dulu tanggalnya, ya!

Baca Juga: Fakta Komet Thatcher, Induk Hujan Meteor Lyrid April 2024

Mutiara Ananda Photo Verified Writer Mutiara Ananda

From the sea who love everything in the sky.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya