Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Peneliti Temukan Fosil Jantung Berusia 380 Tahun

ilustrasi fosil (unsplash.com/Yena Kwon)

Asal-usul dan diversifikasi awal hewan bertulang belakang, atau vertebrata, melibatkan perubahan besar pada anatomi kerangka dan lunak. Transformasi rangka dapat diperiksa secara langsung dengan mempelajari fosil gnathostom, namun pelestarian anatomi lunak jarang terjadi.

Para ilmuwan Australia baru saja menemukan jantung tertua di dunia yang berusia sekitar 380 tahun. Ini menjadi salah satu temuan bersejarah untuk dunia ilmu pengetahuan. 

Temuan yang diterbitkan di jurnal Science ini memberikan gambaran yang lebih baik tentang evolusi anatomi vertebrata.

1. Jantung ikan purba yang menjadi fosil

ilustrasi fosil ikan (unsplash.com/Jacqueline Martinez)

Jantung yang ditemukan termasuk dalam kelas ikan dengan rahang lapis baja yang sudah punah. Ikan ini hidup pada periode Devon antara 419,2 juta dan 358 juta tahun yang lalu.

Jantung ikan tersebut ditemukan dalam kondisi membantu, begitu juga perut, hati, dan usus. Meskipun ikan ini berasal dari periode yang sangat lama, posisi jantung yang berbentuk S mengindikasikan kesamaan anatomi antara ikan purba dan hiu modern.

dilansir laman Ars Technica, spesimen fosil terbaru ini dikumpulkan dari Gogo Formation di Australia Barat. Dulunya, tempat ini merupakan terumbu karang yang kaya akan fosil dari periode Devon yang sangat terpelihara dengan baik. Salah satu contohnya adalah kelas ikan prasejarah lapis baja yang dikenal sebagai placoderms. 

2. Fosil jaringan lunak sangat langka

ilustrasi fosil jantung (news.curtin.edu.au)

Penemuan fosil anatomi lunak memberikan informasi yang signifikan untuk para ilmuwan. Sebagian fosil adalah adalah tulang, cangkang, gigi, dan bentuk lain dari jaringan keras.

Akan tetapi, fosil jaringan lunak juga bisa terawetkan, seperti kulit, otot, organ, atau bahkan bola mata. Ini akan memberikan banyak informasi kepada ilmuwan tentang aspek biologi, ekologi, dan evolusi organisme purba yang tidak dapat disampaikan oleh kerangka saja.

3. Memberikan informasi tentang perubahan struktur kerangka dan anatomi lunak

ilustrasi fosil jantung (news.curtin.edu.au)

Menurut peneliti, placoderm termasuk di antara vertebrata yang memiliki rahang paling awal. Evolusi jenis ikan ini melibatkan perubahan signifikan pada struktur kerangka dan anatomi lunak.

Karena pengawetan jaringan lunak sangat langka dalam catatan fosil, sampel yang dikumpulkan di Gogo Formation sangat berharga. Temuan ini dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana transisi tersebut terjadi, khususnya bagaimana daerah kepala dan leher berubah untuk mengakomodasi rahang. 

4. Ditemukan dalam kondisi yang sangat baik

Fosil jantung berusia ratusan ini ditemukan dalam kondisi yang sangat baik dan terawetkan dalam bentuk tiga dimensi. Di banyak kasus, fosil jaringan lunak ditemukan dalam kondisi fosil pipih, di mana jaringan lunak tersebut hanya lah noda di atas batu. 

Analisis temuan juga didukung dengan teknik pemindaian modern untuk mempelajari jaringan lunak yang rapuh tanpa merusak keasliannya. 

Para peneliti dapat memindai sampel utuh menggunakan sinar neutron dan radiasi sinkrotron. Kemudian, mereka membangun gambar 3D dari jaringan lunak yang diawetkan di dalamnya berdasarkan kepadatan mineral yang berbeda yang disimpan oleh bakteri dan matriks batuan di sekitarnya. 

 

Temuan jantung yang berusia sekitar 380 tahun memberikan pengetahuan yang sangat berharga di dunia sains. Perkembangan teknologi yang semakin canggih juga mendukung analisis fosil jaringan menjadi lebih mudah dan akurat. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Rifki Wuda Sudirman
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us