Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jangan Asal Bilang Kamu Terlahir Begini Begitu, Belum Tentu

smanewstoday.com

"Aku memang terlahir seperti ini." — Kata orang ketika membahas soal karakteristik dirinya, di luar kondisi fisik yang terlihat. Bisa jadi benar, tapi belum tentu.

Berbicara soal DNA, melansir Science Alert, banyak yang beranggapan bahwa itu merupakan kode terukir dalam tubuh kita dan makhluk hidup lainnya, yang mendeskripsikan karakteristik kita. Pemahaman lama mengatakan itu gak bisa diubah, tapi nyatanya gak seperti itu.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20171016/e1-9a107394250a3a3ca66c5b812e4f44a1.jpg

Penelitian oleh para ilmuwan dari Northwestern University di Amerika Serikat telah membuktikan bahwa beberapa pengalaman masa kecil bisa menyebabkan perubahan genetik. Dilansir IFL Science, ini penjelasan ilmiah bahwa pengalaman bisa mengubah DNA kita!

1. Bidang penelitian ini dikenal dengan nama epigenetik: ilmu yang mempelajari perubahan ekspresi gen

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20171016/e7-20d0801fd3bbcb8eac82b3deea7f6c37.jpg

Kata epigenetik secara harfiah berarti ada di puncak genetika. Penelitian ini memiliki sudut pandang studi terlengkap terhadap mekanisme di balik perubahan epigenetik dan bagaimana mereka bisa mengatur tingkat peradangan (sebagai akibat prosesnya).

2. Penelitian ini merombak ulang paradigma lama yang memahami bahwa gen adalah blueprint seseorang, maka sifatnya statis dan fiks

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20171016/e6-8cd524c8344e85a6242cb936634773a5.jpg

Thomas McDade, profesor antropologi, selaku pemimpin penelitian mengungkapkannya di dalam pernyataan resminya. Penelitiannya dipublikasi dalam journal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Menurutnya, jika gen manusia dikonsepkan sebagai senyawa dinamis yang menyerap informasi sekelilingnya untuk menyesuaikan struktur dan fungsinya, maka ini bisa jadi langkah solusi perkembangan karakter dan fisik yang baik.

3. Beberapa macam pengalaman, latar belakang sosial-ekonomi dan perubahan lingkungan saat anak-anak dapat menyebabkan perbedaan ekspresi pada gen mereka

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20171016/e5-e04da802a53e4b97615ab7fd3a1c42f0.jpg

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis sejumlah data besar dari 500 anak-anak asal Filipina. Segala penyebab perubahan gen tersebut dinilai berhubungan dengan inflamasi/peradangan, yang bisa menjadi faktor risiko besar untuk berbagai jenis penyakit. Ingat bahwa perubahan gen juga bisa berhubungan dengan penyakit dan kelainan.

4. Pengalaman yang dimaksud itu juga termasuk paparan nutrisi, mikroba dan psiko-sosial yang berbeda

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20171016/e2-3f55565304b86cec8e8f8c6f5a0514ba.jpg

Faktor-faktor tersebut dapat digunakan untuk memprediksi metilasi DNA. Metilasi DNA merupakan sebuah proses epigenetik, terjadi dalam 9 gen yang berhubungan dengan pengaturan peradangan.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20171016/e3-c667fc0eb9a8ba30699abcc2da4e41e8.jpg

Paparan masa kecil yang berbeda-beda, yang mempengaruhi gen itu, antara lain adalah: berapa lama mereka disusui saat masih bayi, seberapa sering mereka terpapar dengan kotoran hewan, dalam kondisi lingkungan yang seperti apa mereka dilahirkan, bagaimana status sosial-ekonomi keluarga yang membesarkan mereka dan apakah orangtuanya aktif dalam tumbuh kembangnya. Ternyata itu semua berpengaruh.

Jadi, lingkungan serta pengalaman saat kecil akan membentuk struktur dan fungsi DNA ke depannya. Namun, jika kamu mengenali hal-hal buruk dalam dirimu, baiknya fokus mencari solusi demi perkembangan diri yang lebih baik ya, bukan dengan menyalahkan masa lalu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Follow Us