Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Demensia dan Alzheimer, Jangan Salah Sebut Lagi, ya! 

ilustrasi demensia (unsplash.com/Astrid Schaffner)
ilustrasi demensia (unsplash.com/Astrid Schaffner)

Demensia dan Alzheimer kerap dikategorikan sebagai penyakit yang sama. Padahal kedua istilah kedokteran ini memiliki perbedaan. Demensia sendiri merupakan penurunan kemampuan mental yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Sedangkan Alzheimer adalah penyakit spesifik.

Untuk itu, tentu saja penangannya berbeda antara demensia dan alzheimer. Perbedaan demensia dan alzheimer ini penting untuk dipahami perbedaannya agar kita lebih tahu treatment yang tepat untuk seseorang yang menderita salah satunya.

1. Pengertian

ilustrasi demensia (unsplash.com/Pawel Czerwinski)
ilustrasi demensia (unsplash.com/Pawel Czerwinski)

Dalam pengertian, Demensia adalah sebuah gejala atau sindrom yang menunjukkan penurunan memori, penalaran dan keterampilan dalam berpikir. Penyebabnya adalah kerusakan sel-sel otak yang berpengaruh pada komunikasi, pemikiran, perilaku bahkan perasaan. Jadi Demensia bukanlah penyakit, tapi gejala.

Sedangkan Alzheimer merupakan penyakit otak degeneratif yang membuat perubahan otak setelah kerusakan sel. Salah satu gejala yang dirasakan adalah demensia yang bertahap dari waktu ke waktu. Alzheimer biasanya dialami oleh orang yang berusia 65 tahun ataupun lebih tetapi banyak juga yang mengalaminya sebelum usia 65 tahun.

2. Gejala

ilustrasi gejala alzheimer (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi gejala alzheimer (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Gejala Demensia dibagi menjadi tiga tahapan. Pada gejala ringan biasanya mengalami kesulitan melacak waktu dan kehilangan arah. Untuk gejala sedang, akan timbul kelupaan dan kebingungan mengingat nama dan wajah. Tahap selanjutnya adalah tidak memiliki kemampuan untuk merawat dirinya sendiri. Parahnya jika terjadi, penderita akan mengalami depresi dan agresi.

Seseorang yang menderita alzheimer biasanya mengalami gejala demensia. Namun jika dilihat secara medis, alzheimer terjadi ketika ada protein abnormal di otak atau disebut plaques dan tangles. Dimana plaques merupakan protein penghalang komunikasi antar neuron. Tangles adalah protein yang menyebabkan sel otak yang sehat menjadi mati. Dengan sebab itulah, penderita Alzheimer akan menjadi pelupa untuk tahap awal.

3. Tipe

ilustrasi alzheimer (Andrew Neel)
ilustrasi alzheimer (Andrew Neel)

Ada banyak macam tipe demensia tergantung penyakit yang dideritanya. Ada demensia vaskular, demensia dengan lewy bodies, demensia parkinson, demensia frontotemporal, atrofi kortikal posterior, penyakit creutzfeldt-jakob, sindrom wernicke-korsakoff, demensia campuran, hidrosefalus tekanan normal serta penyakit huntington.

Sedangkan alzheimer dideteksi dengan dua jenis berdasarkan usianya yaitu onset dini yang artinya gejalanya terdeteksi diusia sekitar 30 tahun hingga pertengahan 60-an. Dimana beberapa kasus onset dini disebabkan oleh perubahaan bawaan salah satu dari tiga gen. Jenis kedua lebih umum diketahui yaitu onset lambat yang berarti terdeteksi pada usia pertengahan 60-an.

4. Penyebab

ilustrasi demensia (unsplash.com/Robina Weermeijer)
ilustrasi demensia (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Demensia biasanya disebabkan oleh kondisi sel-sel otak yang rusak. Misalnya saja penyakit seperti alzheimer, parkinson dan huntinton. Namun bisa disebabkan oleh penyakit pembuluh darah, pukulan, depresi serta penggunaan obat kronis.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyebab alzheimer adalah ketika ada protein yang memblokir sinyal saraf dan menghancurkan sel saraf. Untuk mengetahuinya lebih dalam, ada beberapa pengujian yang dilakukan seperti uji memori, bahasa, pengelihatan dan akan dilakukan MRI (Magnetic Resonance Imagin).

5. Treatment

ilustrasi treatmen (pexels.com/Matthias Zomer)
ilustrasi treatmen (pexels.com/Matthias Zomer)

Karena keduanya berbeda, tentu saja cara penanganannya juga berbeda. Untuk alzheimer tidak ada obat khusus yang tersedia, tapi tenang saja ada obat yang bisa diresepkan dokter untuk mengelola gejala penyakitnya. Seperti antipsikotik yaitu obat untuk perubahan perilaku, inhibitor cholinesterase donepezil (Aricept) dan rivastigmine (Exelon) dan memantine (Namenda) yaitu obat untuk kehilangan memori. Serta adapula obat perubahan tidur dan depresi.

Sedangkan treatment penderita demensia harus dilakukan pengecekan terlebih dahulu. Dengan mengetahui penyebabnya, dokter akan memberikan obat sesuai dengan penyakitnya. Misalnya penderita demensia vaskular akan dirawat dengan berfokus pada pencegahan kerusakan lebih lanjut pada pembuluh darah otak serta mencegah stroke.

Sudah tidak bingung lagi, kan perbedaan demensia dan alzheimer? Demensia merupakan gejala dan berbagai penyakit termasuk alzheimer. Sedangkan alzheimer adalah nama penyakit yang memiliki salah satu gejala, yakni demensia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us