Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bagaimana Proses Terbentuknya Palung Terdalam di Dunia?

ilustrasi laut (pixabay.com/jhovani_serralta)

Palung adalah lembah atau cekungan dalam di dasar laut yang terbentuk akibat pergerakan lempeng tektonik. Ada banyak palung yang tersebar di seluruh lautan Bumi dan yang terdalam adalah Palung Mariana. Cekungan terdalam di Bumi ini terletak di Samudra Pasifik barat, dengan panjang lebih dari 2.550 km dan lebar rata-rata 69 km. Kedalamannya mencapai sekitar 11 km, yang artinya lebih dalam dari ketinggian Gunung Everest. 

Penyelidikan pertama tentang Palung Mariana dilakukan oleh kapal Inggris H.M.S. Challenger pada 1875 dan diperkirakan palung ini pertama kali terbentuk sekitar 180 juta tahun yang lalu. Lantas, bagaimana proses terbentuknya Palung Mariana? Di sini, kamu akan diajak mengetahui proses terbentuknya palung terdalam di dunia ini dan apa yang istimewa darinya.

1. Proses terbentuknya palung terdalam di dunia

ilustrasi laut (pexels.com/Berend de Kort)

Palung Mariana terbentuk melalui proses yang disebut subduksi. Kerak bumi terdiri atas lempeng-lempeng yang relatif tipis yang "mengapung" di atas batuan cair mantel Bumi. Ketika mengapung di mantel Bumi, tepi lempeng ini perlahan-lahan saling berbenturan dan terkadang bahkan saling bertabrakan.

Ketika dua lempeng tektonik bertabrakan, lempeng samudra yang lebih berat akan turun ke bawah ke dalam mantel Bumi, sementara lainnya terdorong ke atas. Proses ini menciptakan palung di dasar laut di mana tepi lempeng yang turun menarik lempeng di atasnya. Pergerakan lempeng ini sering kali memicu gempa bumi yang dahsyat, bahkan terkadang disertai dengan tsunami.

2. Karakteristik Palung Mariana

ilustrasi laut (pixabay.com/jhovani_serralta)

Kedalaman ekstrem Palung Mariana menghasilkan tekanan air yang sangat besar, yaitu mencapai lebih dari 15.750 psi di bagian bawah. Tekanan ini lebih dari 1.071 kali tekanan atmosfer standar di permukaan laut. Karena tidak ada sinar matahari yang bisa mencapai dasar palung dan pengaruh arus laut dalam yang dingin, suhu Palung Mariana menjadi sangat rendah, yaitu antara 1 hingga 4 derajat Celsius.

Palung Mariana memiliki profil berbentuk V yang khas dengan dinding curam yang turun tajam dari dasar laut di sekitarnya hingga titik terdalamnya. Uniknya, walaupun kondisinya ekstrem, Palung Mariana merupakan rumah bagi banyak organisme laut unik nan tangguh yang mampu beradaptasi dengan tekanan tinggi dan suhu rendah.

3. Pengaruh gempa bumi dan aktivitas vulkanik

ilustrasi laut dan gunung (pexels.com/pexels.com)

Palung Mariana juga dikaitkan dengan aktivitas seismik dan vulkanik yang signifikan. Ketika satu lempeng tektonik meluncur di bawah lempeng lainnya, gesekan dan tekanan terbentuk di sepanjang batas lempeng. Saat tekanan ini dilepaskan, gempa bumi dapat terjadi, yang dapat sangat dahsyat di zona subduksi. 

Selain gempa bumi, zona subduksi juga merupakan lokasi aktivitas vulkanis. Ketika lempeng yang bergerak turun tenggelam lebih dalam ke mantel Bumi, lempeng tersebut mulai mencair. Material cair ini kemudian dapat naik ke permukaan, membentuk gunung berapi.

Jadi, intinya, palung terdalam di dunia ini terbentuk melalui proses yang disebut subduksi. Selain membentuk palung, pergerakan lempeng Bumi juga sering disertai gempa bumi dan terbentuknya gunung. Memahami proses ini dapat memperkaya pengetahuan kita tentang Bumi dan kekuatan alam yang menyertainya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us