7 Fakta Rusa Kutub, Matanya Bisa Berubah Warna Lho!

Rusa kutub merupakan jenis rusa yang tangguh karena hidup di cuaca ekstrem. Dilansir Live Science, rusa kutub memiliki habitat di daerah Arktik dan wilayah dengan musim dingin yang panjang.

Hewan ini dapat ditemukan di Amerika bagian utara seperti Alaska, Kanada dan Greenland. Di sana hewan ini disebut dengan 'caribou'. Mereka juga tinggal di bagian Eropa utara serta Asia utara di habitat tundra, pegunungan dan hutan. Daerah tempat mereka tinggal cukup besar, yang mencakup luas wilayah hingga 190 mil persegi (500 km persegi). 

San Diego Zoo menyebut bahwa rusa kutub merupakan hewan sosial. Mereka mencari makan, bepergian dan istirahat secara kelompok yang disebut sebagai 'herds' dalam bahasa Inggris atau 'kawanan rusa kutub' dalam bahasa Indonesia.

Kawanan rusa kutub ini dapat mencakup 10 hingga beberapa ratus jumlahnya. Di musim semi, kawanan mereka bisa menjadi lebih besar, dari 50.000 hingga 500.000 anggota dan mereka sering melakukan perjalanan ke selatan sekitar 1.600 km hingga 5.000 km untuk mencari makanan di musim dingin.

Menurut penjelasan Live Science, rusa kutub adalah hewan herbivora, artinya mereka hanya memakan tumbuh-tumbuhan. Makanan mereka dapat mencakup tumbuhan pakis, lumut, rumput, pucuk, jamur dan daun. Rata-rata, rusa dewasa makan sekitar 9 hingga 18 pon (4 hingga 8 kg) vegetasi sehari.

Di musim dingin, rusa kutub harus menggali melalui salju untuk mencari makanan. Mereka sering mengunyah lumut padat yang disebut dengan 'lumut rusa'.

Dilansir National Geographic, rusa kutub merupakan salah satu migrasi hewan terbesar di dunia. Saat musim panas, mereka bermigrasi menuju utara. Beberapa kawanan rusa kutub ini mampu melakukan perjalanan lebih dari 600 mil. Mereka akan menghabiskan bulan-bulan musim panas dengan memakan rerumputan dan tanaman yang melimpah di tundra. 

Sementara ketika salju turun, setiap tahun kawanan rusa kutub ini kembali ke selatan. Kawanan betina, pergi terlebih dahulu beberapa minggu sebelum jantan. Mereka menghabiskan musim dingin dan bertahan hidup dengan memakan lumut.

Kemampuan rusa kutub yang satu ini terbilang unik karena tidak banyak hewan yang mempunyai kemampuan untuk melihat sinar UV. Bahkan manusia juga tidak bisa melihat sinar ini.

How Stuff Works di lamannya menjelaskan bahwa rusa kutub beradaptasi dengan lingkungannya yang sering bersalju dengan mengembangkan kemampuannya melihat sinar UV.

Rusa kutub menggunakan penglihatan khusus mereka untuk mencari lumut, sumber utama makanan mereka di kutub utara, yang mana lumut tersebut mampu menyerap sinar UV dan memantulkannya. Sehingga lumut tersebut memiliki warna gelap yang tampak kontras dengan salju.

Pada umumnya tanduk hanya dimiliki oleh hewan jantan. Namun berbeda dengan rusa kutub, baik jantan maupun betina, mereka sama-sama memiliki tanduk. Lebih istimewanya lagi, tanduk mereka mampu tumbuh kembali jika patah, jelas San Diego Zoo.

Apa fungsi tanduk tersebut? Bagi rusa jantan, tanduk adalah senjata yang berguna untuk melawan predator. Selain itu, dengan berat yang bisa mencapai 33 pon atau 15 kg, rusa jantan menggunakan tanduknya untuk merayu pasangan. Sementara rusa betina menggunakan tanduk mereka untuk mencari makanan di sela-sela salju.

Yaps! rusa kutub memiliki warna mata yang bisa berubah. How Stuff Works menjelaskan bahwa mata mereka mampu berubah warna dari kuning emas ketika musim panas dan menjadi biru ketika musim dingin. Hal ini merupakan bagian dari proses adaptasi rusa kutub karena hidup di iklim yang keras.

Saat musim panas dan matahari bersinar lebih panjang, mata rusa kutub berubah menjadi emas karena sebagian besar cahaya matahari dipantulkan kembali dari retina mereka. Sedangkan ketika musim dingin, di mana malam lebih lama, jaringan di belakang retina mereka kurang reflektif. Hal tersebut menyebabkan warna mata mereka menjadi biru.

Hewan tangguh dari utara yang matanya mampu berubah warna. Unik banget, kan hewan yang satu ini?