Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ryunosuke Akutagawa: Ubah Hal Sepele Menjadi Tulisan Penuh Makna

Ryunosuke Akutagawa (wikimedia.org)

Bagi kamu penggemar serial anime Bungo Stray Dogs, pasti sudah tidak asing dengan nama karakter satu ini. Ryunosuke Akutagawa merupakan anggota Port Mafia dengan kemampuan khusus bernama Rashomon. Namun, taukah kamu jika karakter Ryunosuke Akutagawa sebenarnya terinspirasi dari penulis asli asal Jepang?

Ryunosuke Akutagawa adalah seorang penulis legendaris asal Jepang yang dikenal karena karya sastranya yang mendalam dan menginspirasi. Bahkan, Ryunosuke Akutagawa dijuluki sebagai The Father of Japanese short story karena karya sastra yang diciptakannya kebanyakan berupa cerita-cerita pendek dengan pesan moral yang mendalam.

Untuk mengenal lebih lanjut tentang penulis yang satu ini, yuk, kita simak beberapa fakta menarik yang patut kamu ketahui tentang Ryunosuke Akutagawa!

1. Tulisannya terinspirasi dari kehidupan pribadi

Chokodo Shujin atau yang lebih dikenal dengan Ryunosuke Akutagawa merupakan seorang penulis dan penyair asal Jepang yang lahir pada 1 Maret 1892 dan aktif di era Taisho. Ia dikenal sebagai penulis tidak pernah membuat novel dengan cerita yang panjang. Akutagawa selalu berfokus pada cerita pendek sebagai media ekspresi utamanya. 

Akutagawa sering kali mengambil inspirasi dari peristiwa sepele atau kehidupan pribadinya. Banyak karyanya yang tercermin dari pengalaman pribadi dan perjuangannya dalam menghadapi masalah mental. Kebingungannya tentang identitas dan eksistensi muncul dalam banyak cerita pendeknya.

Selama hidupnya, ia telah menulis lebih dari 150 cerita pendek, beberapa di antaranya adalah The Nose, The Spider's Thread, The Hell Screen, Autumn, The Ball, In a Grove, dan Kappa.

2. Kumpulan cerita pendek dalam buku Shuju no Kotoba

Ryunosuke Akutagawa (wikimedia.org)

Sumber rujukan : https://www.newworldencyclopedia.org/entry/Ryunosuke_Akutagawa

Shuju no Kotoba merupakan kumpulan peribahasa atau kata-kata mutiara dan karya sastra yang ditulis oleh Ryunosuke Akutagawa. Secara garis besar, Shuju no Kotoba memiliki arti "Kata-kata Orang Bodoh". Pada kata pengantar buku ini, Akutagawa menyampaikan bahwa buku Shuju no Kotoba hanyalah buku yang berisi proses perubahan pemikirannya.

Shuju no Kotoba tidak sepenuhnya mengungkapkan pikiran saya. Itu hanya mengungkapkan proses perubahan pemikiran saya. Kelihatannya, bukan seperti sehelai rumput pun, tapi seperti tanaman merambat yang sungguh-sungguh --- tanaman merambat itu tumbuh subur dan berkembang menjadi beberapa cabang.

Setidaknya terdapat lebih dari 180 judul cerita pendek dalam buku ini, misalnya, “Stars”, “Nose”, “Like and Dislike”, “Mysticism”, dan “Liberty and Destiny”. Bahkan, menurut seorang kritikus terkenal, karya-karya Akutagawa bisa diberi judul Shuju no Kotoba karena semua karyanya sebagian besar berbentuk pepatah. Karya Akutagawa semuanya berupa cerita pendek dan motif utamanya sebagian besar adalah hal-hal sepele.

3. Karya terkenalnya dengan judul Rashomon

Salah satu karya Ryunosuke Akutagawa yang paling terkenal berjudul 羅生門 atau Rashomon. Rashomon merupakan cerita pendek karya Akutagawa yang ia tulis berdasarkan kumpulan cerita lampau dari buku Konjaku Monogatarishu.

Cerita ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1915 di Teikoku Bungaku. Rashomon secara garis besar menceritakan tentang pertemuan antara seorang pelayan dan seorang perempuan tua di gerbang Rashomon yang bobrok, tempat di mana mayat yang tidak diklaim terkadang dibuang.

Cerita Rashomon karya Akutagawa ini menginspirasi sebuah film klasik dengan judul sama besutan Akira Kurosawa yang dirilis pada 1950. Akira Kurosawa menggabungkan dua karya milik Akutagawa yaitu Rashomon sebagai judul film danYabu no naka (In a Grove) sebagai elemen ceritanya.

Selain film, Rashomon juga digunakan sebagai nama dari kemampuan khusus untuk karakter Akutagawa dalam serial anime Bungo Stray Dogs. Dalam anime Bungo Stray Dogs, Rashomon merupakan kekuatan dalam bentuk mantel hitam yang bisa berubah menjadi monster.

4. Penghargaan sastra "Akutagawa Prize"

Kan Kikuchi, Ryunosuke Akutagawa, Muto Chozo, dan Nagami Tokutaro (wikimedia.org)

Saking dihormatinya, nama Akutagawa bahkan digunakan sebagai nama penghargaan untuk para penulis terbaik. Penghargaan sastra Akutagawa Prize didirikan pada tahun 1935 oleh sahabat Akutagawa yaitu Kan Kikuchi untuk mengenang Akutagawa. Akutagawa Prize merupakan penghargaan sastra bergengsi di Jepang yang diberikan kepada penulis-penulis muda yang menjanjikan.

Pemenang Akutagawa Prize akan menerima sebuah arloji saku dan hadiah uang tunai sebesar satu juta yen. Penerima pertama penghargaan ini adalah Akutagawa sendiri di tahun 1935.

5. Kematiannya yang penuh tanda tanya

Ryunosuke Akutagawa (wikimedia.org)

Di usia yang masih muda, Ryunosuke Akutagawa harus meninggalkan dunia dengan cara yang misterius. Di tahun 1927, Akutagawa dilaporkan mencoba bunuh diri bersama teman istrinya, namun usahanya itu berakhir gagal. 

Di tahun yang sama, pada 24 Juli 1927, Akutagawa kembali melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum veronal secara overdosis yang diresepkan oleh dokter keluarganya, penyair Saito Mokichi. Dalam surat wasiatnya, Akutagawa menulis kata-kata terakhirnya yaitu ぼんやりとした不安 (Bon'yaritoshita fuan), yang berarti "kegelisahan redup".

Ryunosuke Akutagawa merupakan salah satu penulis kenamaan sepanjang masa yang karyanya terus menginspirasi pembaca di seluruh dunia hingga saat ini. Meskipun kehidupannya singkat, pemikiran dan jejaknya dalam sastra Jepang dan dunia sangat mendalam dan tak terlupakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us