Time Travel Itu Memungkinkan Secara Ilmiah, Begini Penjelasan Caranya!

Ibaratkan saja ruang dan waktu itu memiliki dimensi. Konsep berkelana serta menjelajah ruang dan waktu dengan keturunanmu dari masa depan mungkin memang mimpi ajaib di siang bolong, dan sampai kini masih sekedar menjadi fantasi dan termasuk dunia fiksi-sains. Meskipun begitu, penelitian baru dalam jurnal gravitasi kuantum dan klasik telah menggarisbawahi bahwa secara matematis itu memungkinkan.

Dalam jurnal penelitian tersebut, mereka mempresentasikan geometri yang didesain untuk sesuai dengan deskripsi manusia sekarang mengenai mesin waktu. Itu adalah sebuah kotak yang memungkinkan seseorang di dalamnya untuk berkelana maju atau mundur melewati ruang dan waktu, sebagaimana diinterpretasikan oleh pengamat eksternal.

Memang terdengar seperti mesin waktu bagi kita – seorang penggemar serial Doctor Who akan langsung menyadarinya dari judul penelitiannya: "Traversable acausal retrograde domains in spacetime" yang diakronimkan menjadi TARDIS, nama dari mesin waktu yang dimiliki penguasa waktu. Pikiran yang culun, tapi itulah isi penelitian ini.

Penelitian yang dilakukan para ahli matematika dari Universitiy of British Columbia dan Maryland menyatakan bahwa mesin waktu perlu memiliki kemampuan untuk menekuk "kain waktu". Terkait soal ini, ada baiknya kita berpikir bahwa ruang dan waktu itu penggabungan dimensi fisik yaitu 3 dimensi (punya lebar, panjang dan tinggi) dengan waktu.

Waktu hanya bisa maju ke depan sesuai dengan yang dijelaskan dalam hukum thermodinamika kedua. Walaupun begitu, "penekukan waktu" sepertinya memang masih agak sulit digambarkan karena ada variabel waktu. Jika kamu menempatkan berat yang besar di atasnya, maka akan terbentuk cekungan gravitasi yang besar juga dan waktu akan menjadi lebih lambat di dalam cekungan ini.

Apapun yang dilakukan, waktu akan tetap berdetak maju ke depan – gak akan mundur ke belakang. Untuk melakukannya, kamu perlu memahami teori relativitas yang umum dan khusus. Ada penjelasannya di sana.

Katakanlah kamu berada di kotak semacam TARDIS dan ingin kembali ke masa lalu. Di luar kotak tersebut, waktu berjalan maju ke depan secara normal – itu akan menjadi "bingkai referensi", sesuatu yang akan melawan pengukuran perjalanan ruang dan waktu kita.

Ketika kamu mencoba untuk mempercepat maju ke depan, waktu akan masih terasa normal untukmu di dalam kotak tersebut. Namun di luarnya, hal-hal aneh akan mulai terjadi. Seiring dengan cahaya yang muncul dari jam dan diproses pada matamu, semua akan terasa lebih lama untuk mencapai ke sana, lamanya tiap detik akan meningkat bagimu, tapi tidak untuk jam yang berdetak.

Waktu akan melambat untukmu, tapi bagimu, serasa seperti waktu semakin cepat pada jam di luar TARDIS. Jadi kamu akan menua dengan lebih lambat dan ketika kamu menghentikan pergerakan TARDIS, akan terasa bahwa waktu di luar telah bergerak lebih wajar – kamu telah berpindah ke masa depan. Itulah "dilasi waktu" seperti yang dijelaskan dalam teori relativitas.

Jurnal penelitian ini menggambarkan fitur relativitas umum. Dengan bergerak lebih cepat daripada cahaya di dalam "gelembung" ruang dan waktu, berkeliling dalam lingkaran, kamu akan segera menyesuaikan dengan TARDIS-mu sendiri.

Ketika mesin waktu masa depan bertemu dengan lainnya, yang berarti ada di masa lalu, kamu akan bisa melihat masa lalu dan masa depan dalam waktu bersamaan. Dari situ kamu bisa memilih di titik mana kamu akan berhenti dan menikmati waktu.

Mengingat bahwa ruang dan waktu bisa dijelaskan sepenuhnya secara matematis, itu artinya jenis TARDIS ini sepenuhnya memungkinkan. Meskipun begitu, untuk merealisasikannya di dunia nyata, para peneliti menekankan bahwa kita benar-benar membutuhkan material eksotis, yang belum ditemukan maupun dibuat.

Apa itu? Kita nantikan saja perkembangan penelitian selanjutnya.