Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Setelah Dilantik, 11 Aturan Ini Harus Diikuti Keluarga Presiden AS

Keluarga Nixon saat duduk di Ruang Makan Presiden Gedung Putih pada Malam Pemilihan, 07/11/1972. (commons.wikimedia.org/The Nixon library)
Keluarga Nixon saat duduk di Ruang Makan Presiden Gedung Putih pada Malam Pemilihan, 07/11/1972. (commons.wikimedia.org/The Nixon library)

Memenangkan jabatan sebagai presiden Amerika Serikat bisa dibilang merupakan tugas yang sulit. Begitu pula dengan masa jabatannya, di mana seorang presiden harus menjalankan tugas-tugas yang bisa membuat beberapa orang tidak menyukainya, terlepas dari posisi politiknya. Presiden dan anggota keluarganya juga diawasi dengan ketat. Setiap tindakan mereka akan dibedah oleh para pakar, saingan politik, dan masyarakat biasa.

Ya, tapi setidaknya, presiden dan keluarganya mendapatkan kehidupan yang cukup nyaman, kan? Namun, menjalani kehidupan di Gedung Putih memiliki aturan tersendiri, lho. Beberapa di antara aturannya, sih, masih cukup masuk akal, tapi ada juga aturan untuk keluarga presiden yang mungkin membuat kita terkejut. Mulai dari hal-hal sederhana, seperti tidak boleh membuka jendela hingga tidak boleh sembarangan menerima hadiah yang dikasih orang lain.

1. Presiden terpilih dan keluarganya harus bertanggung jawab penuh dengan barang-barang pindahan mereka

Presiden Donald J. Trump, ditemani cucunya, Arabella, Theodore dan Joseph Kushner, turun dari Marine One di Halaman Selatan Gedung Putih pada Minggu, 29/11/2020. (commons.wikimedia.org/Tia Dufour)
Presiden Donald J. Trump, ditemani cucunya, Arabella, Theodore dan Joseph Kushner, turun dari Marine One di Halaman Selatan Gedung Putih pada Minggu, 29/11/2020. (commons.wikimedia.org/Tia Dufour)

Meskipun setiap keluarga presiden terpilih punya tim untuk membantu pindahan mereka ke Gedung Putih pada Hari Pelantikan, tapi tanggung jawab dipegang penuh oleh presiden sendiri. Slate melaporkan bahwa Presiden Barack Obama harus kerepotan memindahkan barang-barang miliknya dan keluarganya dari Chicago ke fasilitas penyimpanan di Maryland, dan kemudian ke Gedung Putih di Washington, D.C. Seperti presiden terpilih lainnya, ia juga harus mengeluarkan uang sendiri untuk biaya pindahan.

Di samping itu, Dinas Rahasia mengawasi proses pindahan tersebut. Dinas Rahasia ditugaskan untuk memberikan pengawalan bagi kendaraan yang keluar-masuk dan memeriksa setiap barang yang masuk ke Gedung Putih. Sementara itu, biaya lembur untuk staf dan biaya pengepakan barang untuk presiden yang akan keluar dari Gedung Putih karena masa jabatannya usai, ditanggung oleh anggaran tempat tinggal eksekutif. Hal itu karena Gedung Putih sendiri adalah gedung pemerintah.

2. Tidak boleh membuka kaca jendela

Presiden terpilih, Donald Trump, sedang melihat ke luar jendela di Ruang Merah, Gedung Putih, pada Jumat, 20 Januari 2017. Ini terjadi sebelum ia meninggalkan Gedung Putih untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden AS. (commons.wikimedia.org/Shaleah Craighead)
Presiden terpilih, Donald Trump, sedang melihat ke luar jendela di Ruang Merah, Gedung Putih, pada Jumat, 20 Januari 2017. Ini terjadi sebelum ia meninggalkan Gedung Putih untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden AS. (commons.wikimedia.org/Shaleah Craighead)

Membuka jendela untuk menikmati udara segar tentunya menjadi nikmat tersendiri ketika rumah atau kamar terasa sumpek. Namun, aktivitas sederhana ini tidak bisa dilakukan anggota keluarga presiden saat sudah tinggal di Gedung Putih. Pasalnya, jendela dinilai dapat menimbulkan risiko keamanan.

Jika salah satu anggota keluarga presiden melakukannya, Dinas Rahasia akan menghampiri dan melarangnya, mengingat tugas Dinas Rahasia yang selalu mengawasi  keluarga presiden. Hal yang sama juga berlaku saat membuka kaca jendela mobil. Ibu Negara Michelle Obama mengatakan kepada Vogue bahwa dia ingin sekali membuka jendela mobilnya. Saat diizinkan, agen Dinas Rahasianya membolehkan Michelle membuka kaca jendela mobilnya cuma lima menit saja dalam perjalanan ke Camp David, tempat peristirahatan presiden di pedesaan.

Pembatasan yang cukup ketat ini tidak hanya terjadi di Gedung Putih pada masa pemerintahan Barack Obama. The Guardian melaporkan bahwa Brigitte Macron, ibu negara Prancis, menceritakan keluh kesah Melania Trump yang tidak bisa keluar rumah sembarangan. Sedangkan saat di Prancis, Melania dengan bebas bisa berjalan-jalan di Paris sesuka hatinya.

3. Presiden harus menuliskan rencana pemakamannya sendiri

Presiden Ronald Reagan saat sedang mengerjakan pidato kenegaraan di The Residence Office, pada 09/01/1987. (commons.wikimedia.org/Reagan White House Photographs)
Presiden Ronald Reagan saat sedang mengerjakan pidato kenegaraan di The Residence Office, pada 09/01/1987. (commons.wikimedia.org/Reagan White House Photographs)

Dalam dua minggu pertama masa jabatannya, presiden harus menyiapkan rencana pemakamannya sendiri. Mengapa hal ini penting? Seorang presiden Amerika Serikat memiliki posisi politik yang lemah dan hidupnya akan selalu dirundung mara bahaya jika bertemu dengan orang yang berniat jahat. Berdasarkan laporan Arsip Nasional AS, setidaknya ada empat presiden yang telah dibunuh, dan ada banyak yang selamat dari upaya pembunuhan yang gagal.

Realita yang sangat tragis inilah yang mengharuskan seorang presiden menyampaikan keinginannya mengenai pemakaman dan penguburannya. Pemerintahan AS, sama seperti pemerintahan lainnya, adalah pemerintahan yang kompleks dan memerlukan perencanaan sebanyak mungkin. Setidaknya, hal ini bisa meringankan keadaan jika sebuah tim sudah mengetahui apa yang diinginkan oleh mendiang presiden, apakah kematian tersebut terjadi karena sebab alami atau tidak wajar. Namun, hal ini pasti menjadi aturan yang mengerikan untuk dituangkan di atas kertas.

4. Tidak boleh menerima hadiah untuk kepentingan pribadi

Jimmy Carter dan Rosalynn saat mengagumi hadiah dari pemberian Kriangsak Chomanan, Perdana Menteri Thailand pada 06/02/1979. (commons.wikimedia.org/Carter White House Photographs)
Jimmy Carter dan Rosalynn saat mengagumi hadiah dari pemberian Kriangsak Chomanan, Perdana Menteri Thailand pada 06/02/1979. (commons.wikimedia.org/Carter White House Photographs)

Menurut Layanan Penelitian Kongres, presiden secara hukum tidak boleh menerima hadiah pribadi dari pejabat asing dan anggota negara. Hadiah seperti itu dianggap mirip dengan suap. Aturan yang sama ini juga berlaku untuk keluarga presiden.

Beberapa hadiah memang boleh diterima, tetapi bukan untuk presiden dan keluarganya, melainkan atas nama Amerika Serikat dan rakyatnya. Hadiah ini akan diserahkan ke tangan Administrasi Arsip dan Arsip Nasional. Lalu, tidak jelas akan diapakan hadiah itu.

5. Handphone presiden dan keluarganya disarankan diperiksa untuk memastikan bahwa tidak diretas

Presiden Barack Obama dan Wakil Presiden Joe Biden saat menaiki mobil dalam iring-iringan dari Gedung Putih ke Gedung Ronald Reagan di Washington, D.C., pada 21/07/2010, untuk menandatangani Undang-Undang Reformasi dan Perlindungan Konsumen Dodd-Frank Wall Street. (commons.wikimedia.org/Pete Souza)
Presiden Barack Obama dan Wakil Presiden Joe Biden saat menaiki mobil dalam iring-iringan dari Gedung Putih ke Gedung Ronald Reagan di Washington, D.C., pada 21/07/2010, untuk menandatangani Undang-Undang Reformasi dan Perlindungan Konsumen Dodd-Frank Wall Street. (commons.wikimedia.org/Pete Souza)

Siapa zaman sekarang yang tidak punya handphone? Namun, dibalik itu, handphone memiliki kekurangan, seperti rentan untuk diretas. Hal ini cukup berbahaya bagi presiden dan keluarga besarnya. Mereka bisa saja menerima pesan dan panggilan yang sangat sensitif, sehingga keamanan negara juga bisa terancam.

Itu sebabnya, sebagian besar presiden dan keluarga mereka memasang fitur aplikasi keamanan yang ketat di handphone mereka, sebagaimana yang dijelaskan Politico. Handphone pun boleh diganti secara berkala. Seorang pakar keamanan juga akan memeriksa perangkat mereka secara rutin.

Presiden Barack Obama juga menyerahkan handphone-nya setiap bulan untuk memastikan agar handphone-nya tidak diretas atau komunikasinya disusupi. Namun, ini bukanlah aturan yang tegas. Donald Trump, presiden Amerika Serikat ke-45, berulang kali menolak aturan ini, karena dianggap mengganggu kenyamanannya.

6. Ibu negara diharapkan peduli dalam mendekorasi Gedung Putih

Presiden dan Nyonya Kennedy saat berada di Pesta Natal Staf Gedung Putih dekat Pohon Natal di Cross Hall, pada 12/12/1962. (commons.wikimedia.org/Robert Knudsen)
Presiden dan Nyonya Kennedy saat berada di Pesta Natal Staf Gedung Putih dekat Pohon Natal di Cross Hall, pada 12/12/1962. (commons.wikimedia.org/Robert Knudsen)

Selain presiden yang harus membenahi urusan negara, ibu negara juga harus menjalankan perannya sendiri. Beberapa dari tugas-tugas ini bisa saja menjadi sangat sulit bagi seorang ibu negara. Namun tradisi dan tekanan dari luar mengharuskan ibu negara setidaknya harus berusaha dulu.

Ibu negara AS memang diharapkan untuk melakukan tugasnya sendiri di dalam Gedung Putih, sampai-sampai ada yang menyewa dekorator interior mereka sendiri untuk mempercantik tempat tersebut. Tradisi ini berasal dari ibu negara Jackie Kennedy, yang upaya restorasi ekstensifnya berhasil disiarkan secara langsung di televisi. Michelle Obama maupun Hillary Clinton juga berupaya untuk memasukkan karya seniman Amerika di ruang publik dan pribadi di seluruh Gedung Putih. Bess Truman bahkan merobohkan struktur yang dilihatnya rusak dan merenovasi sepenuhnya pada tahun 1948.

Mulai pada abad ke-20, kata The White House Historical Association, ibu negara biasanya akan memilih tema Natal tahunan. Mereka dengan antusias menghias pohon natal dengan hiasan yang rumit. Dekorasi ini juga berlaku pada hari raya lainnya. 

7. Presiden dan keluarganya mengeluarkan banyak uang untuk segala kebutuhan dan tagihan selama di Gedung Putih

Keluarga Nixon saat duduk di Ruang Makan Presiden Gedung Putih pada Malam Pemilihan, 07/11/1972. (commons.wikimedia.org/The Nixon library)
Keluarga Nixon saat duduk di Ruang Makan Presiden Gedung Putih pada Malam Pemilihan, 07/11/1972. (commons.wikimedia.org/The Nixon library)

Keluarga presiden sejujurnya tidak numpang gratis selama berada di Gedung Putih. Seperti yang dilaporkan CNN, presiden dan keluarganya akan menanggung banyak tagihan. Tagihan ini meliputi biaya pribadi, tagihan makanan, dan terkadang biaya hukum.

Hillary Clinton, yang menjabat sebagai ibu negara selama dua masa jabatan suaminya, Bill Clinton, dari tahun 1993 hingga 2001, mengatakan bahwa keluarganya meninggalkan Gedung Putih dalam keadaan bangkrut. Mengingat biaya hukum yang harus dikeluarkan selama persidangan pemakzulan Presiden Bill Clinton dan skandal Monica Lewinsky, hal ini tentu cukup masuk akal.

Mantan ibu negara Laura Bush mendukung pernyataan Hillary Clinton ini. Dalam memoarnya, Spoken From the Heart, Laura Bush menulis bahwa uang kepresidenan dipakai untuk menutupi banyak tagihan. Untungnya, presiden dan keluarga mereka tidak bertanggung jawab atas hipotek Gedung Putih atau tagihan utilitas Gedung Putih. Mengingat perkiraan biaya pemeliharaan gedung yang berusia lebih dari 200 tahun ini cukup besar, keluarga presiden patut bersyukur bahwa mereka terhindar dari biaya tersebut.

Keluarga Obama juga harus membayar makanan mereka sendiri, termasuk makan malam perayaan Thanksgiving mereka. Pengeluaran pribadi mereka juga mencakup kebutuhan seperti pakaian, perlengkapan mandi, dan pesta pribadi seperti yang diadakan Obama untuk ulang tahun istrinya yang ke-50.

8. Keluarga presiden harus menjaga ruangan bersejarah di Gedung Putih

Ruang Timur bersejarah di Gedung Putih (commons.wikimedia.org/Office of First Lady)
Ruang Timur bersejarah di Gedung Putih (commons.wikimedia.org/Office of First Lady)

Meskipun keluarga presiden boleh mendekorasi ulang Gedung Putih, tetapi beberapa ruangan bersejarah dilarang. Ibu negara Jacqueline Kennedy meminta agar Gedung Putih secara resmi dideklarasikan sebagai museum pada tahun 1961. Artinya, keluarga presiden tidak diperbolehkan untuk menyentuh bagian paling bersejarah dari bangunan tersebut.

Melansir kabar Majalah Smithsonian, gedung tersebut bahkan memiliki kuratornya sendiri. Kurator Gedung Putih merawat sekitar 50 ribu koleksi permanen. Mereka juga harus menetapkan undang-undang sendiri, mengingat bahwa Gedung Putih mengalami pergantian keluarga setiap empat hingga delapan tahun sekali, seiring dengan berjalannya pemerintahan kepresidenan.

9. Tidak boleh menyetir mobil sendiri

Presiden George Bush dan Wakil Presiden Cheney saat sedang berada di dalam limusin kepresidenan. (commons.wikimedia.org/The U.S. National Archives)
Presiden George Bush dan Wakil Presiden Cheney saat sedang berada di dalam limusin kepresidenan. (commons.wikimedia.org/The U.S. National Archives)

Presiden tidak diperbolehkan mengemudi di jalan umum. Aturan ini juga berlaku bagi wakil presiden, serta mantan pemegang jabatan mana pun. Pada tahun 2017, mantan Presiden George W. Bush mengaku bahwa dia tidak pernah menyetir sendiri selama 25 tahun karena aturan ini.

Aturan ini memang tidak ada di undang-undang, tapi arahan ini sangat dianjurkan karena alasan keamanan. Dilansir The Sydney Morning Herald, mobil presiden atau wakil presiden serta rombongannya, biasanya akan dikendarai oleh agen Dinas Rahasia yang memiliki pelatihan ekstensif dalam mengemudi. Hilary Clinton, yang mencalonkan diri sebagai calon presiden pada masa itu, dan menjabat sebagai menteri luar negeri pada masa Obama, mengatakan bahwa salah satu yang dia rindukan menjadi warga biasa adalah mengemudi.

10. Tradisi menggelindingkan telur paskah di Gedung Putih

Keluarga Reagan di Gedung Putih dalam perayaan Easter Egg Roll pada 12/04/1982 *commons.wikimedia.org/Reagan Library)
Keluarga Reagan di Gedung Putih dalam perayaan Easter Egg Roll pada 12/04/1982 *commons.wikimedia.org/Reagan Library)

Seperti yang dikutip History, ada tradisi Easter Egg Roll Gedung Putih yang dimulai sejak tahun 1876. Pada Senin Paskah tahun itu, diperkirakan 10 ribu anak pergi ke Capitol Hill sambil membawa telur berwarna-warni. Tempat itu dijadikan arena permainan oleh anak-anak dengan menggelindingkan telur-telur yang mereka bawa.

Namun, karena aktivitas anak-anak ini, tempat tersebut jadi rusak dan berantakan. Kongres AS memutuskan bahwa anak-anak tidak boleh memasuki area itu lagi. Dua tahun kemudian, sekelompok anak mendekati Gedung Putih dan meminta izin untuk menggelindingkan telur di halaman gedung tersebut karena mereka dilarang melakukannya di Capitol Hill. Presiden Rutherford B. Hayes memberi mereka izin, dan lahirlah tradisi tahunan resmi.

Easter Egg Roll Gedung Putih kini telah berlangsung selama lebih dari satu abad. Akan tetapi, sempat ditiadakan pada masa Perang Dunia I dan II, serta pada saat renovasi Gedung Putih tahun 1950-an. Biasanya acara ini diselenggarakan oleh ibu negara dan anggota keluarga negara lainnya, yang juga mendesain telur Paskah lalu diberikan kepada para peserta. Tradisi ini pertama kali dimulai oleh ibu negara, Nancy Reagan.

11. Beberapa anak presiden harus tetap mengerjakan tugas rumahnya di Gedung Putih

Barack Obama, Michelle Obama dan putrinya Sasha (7 tahun) dan Malia (10 tahun) di Hotel Hay Adams di Washington, DC, yang bersiap untuk hari pertama sekolah. (commons.wikimedia.org/Callie Shell)
Barack Obama, Michelle Obama dan putrinya Sasha (7 tahun) dan Malia (10 tahun) di Hotel Hay Adams di Washington, DC, yang bersiap untuk hari pertama sekolah. (commons.wikimedia.org/Callie Shell)

The New York Times melaporkan bahwa keluarga Obama masih meminta kedua putri mereka, Sasha dan Malia, untuk tetap mengerjakan tugas rumah meskipun telah pindah ke Gedung Putih. Tugas ini seperti menyetel jam alarm, merapikan tempat tidur sendiri, dan merapikan kamar. Ibu Negara Michelle Obama bahkan melarang para staf untuk merapikan tempat tidur putri mereka.

Hidup tanpa aturan, layaknya kejahatan tanpa hukuman. Baik warga biasa maupun keluarga presiden, semua aktivitas kita memang seharusnya dibatasi dengan aturan. Apalagi sekelas presiden Amerika Serikat, pasti aturannya lebih ketat ketimbang warga biasa. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amelia Solekha
EditorAmelia Solekha
Follow Us