Spesifikasi Pesawat Jeju Air Boeing 737-800 yang Jatuh di Bandara Muan
- Pesawat Jeju Air Boeing 737-800 mengalami kecelakaan fatal di Bandara Muan, Korea Selatan.
- Kerusakan pada roda pendaratan diduga sebagai penyebab utama insiden yang merenggut nyawa 179 orang di dalamnya.
- Boeing 737-800 memiliki kapasitas maksimum hingga 186 penumpang, dilengkapi fasilitas WiFi, dan konfigurasi kursi ekonomi 3-3.
Sebuah pesawat Jeju Air jenis Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan 7C 2216 mengalami kecelakaan fatal di Bandara Muan, Korea Selatan, pada pukul 09.07 waktu setempat.
Otoritas setempat menduga kerusakan pada roda pendaratan menjadi penyebab utama insiden yang merenggut nyawa 179 orang di dalamnya, seperti dilaporkan Yonhap (29/12/2024).
Boeing 737-800, salah satu model pesawat terpopuler dalam industri penerbangan komersial, dikenal dengan efisiensi dan teknologi modernnya. Apa saja spesifikasi teknis dari Boeing 737-800? Dilansir laman Boeing, berikut spesifikasi singkat Boeing 737-800.
Dimensi dan kapasitas pesawat
Boeing 737-800 memiliki dimensi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan penerbangan jarak menengah dengan efisiensi tinggi. Pesawat ini memiliki panjang 39,47 meter, lebar sayap 35,80 meter, dan tinggi 12,60 meter.
Dengan kapasitas maksimum hingga 186 penumpang, pesawat ini sering digunakan oleh maskapai penerbangan untuk rute populer dengan jumlah penumpang yang tinggi. Berat lepas landas maksimalnya mencapai 73.700 kilogram, menjadikannya salah satu pesawat andalan di kelasnya.
Fitur dan kenyamanan kabin
Di dalam kabin, Boeing 737-800 menawarkan konfigurasi kursi ekonomi 3-3 dengan jarak antar kursi rata-rata 76 cm. Ada pula pilihan Economy Comfort atau Business Class dengan jarak kursi lebih luas, yaitu 84 cm.
Pesawat ini juga dilengkapi fasilitas WiFi dan sumber daya listrik di beberapa bagian kabin untuk memberikan kenyamanan lebih bagi penumpang. Selain itu, terdapat tiga toilet yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan penumpang selama penerbangan.
Kecelakaan tragis yang melibatkan Jeju Air 7C 2216 membawa perhatian publik pada aspek teknis dan operasional pesawat Boeing 737-800. Meski memiliki spesifikasi unggul, insiden ini mengingatkan bahwa aspek pemeliharaan dan pemeriksaan rutin tetap menjadi faktor krusial untuk mencegah kecelakaan.
