5 Strategi Pertahanan Kadal, Bikin Predator Ngacir Ketakutan!

- Kadal memiliki strategi pertahanan diri yang unik
- Kemampuan kamuflase membuat kadal bisa menyatu dengan lingkungan sekitarnya
- Kadal juga bisa menjadi agresif dan mengintimidasi predator dengan cara-cara yang berbeda
Sebagai hewan berukuran kecil, tentunya kadal jadi santapan bagi berbagai predator. Mau itu ular, burung, buaya, serangga, sampai kucing besar semuanya bisa memakan reptil ini. Tentunya, kadal tak hanya tinggal diam dan reptil ini juga memiliki segudang strategi pertahanan diri. Uniknya, strategi pertahanan diri yang dimiliki tiap spesies kadal sangat berbeda, lho.
Sebagai contoh, kadal yang hidup di pohon bisa berkamuflase di dedaunan. Di lain sisi, ada juga kadal yang bisa menyerang dan menggigit predator. Tak kalah efektif, bahkan ada juga kadal yang bisa memutuskan beberapa bagian tubuhnya. Nah, karena sangat unik, maka kali ini kita akan membahas beberapa strategi pertahanan kadal yang mungkin belum kamu ketahui!
1. Berkamuflase

Berbagai sumber menjelaskan kalau salah satu kemampuan yang pasti dimiliki oleh semua kadal adalah kemampuan kamuflase. Mau itu kadal yang hidup di tanah, pepohonan, sampai gurun semuanya bisa berkamuflase dan menyatu dengan lingkungan sekitarnya. Sebagai contoh, kadal pohon akan berkamuflase dengan mengandalkan tubuhnya yang berwarna hijau. Di sisi lain, kadal terestrial yang hidup di tanah bisa berkamuflase dengan tubuhnya yang berwarna cokelat dan hitam. Tak hanya untuk menghindari predator, kamuflase juga sangat berguna jika digunakan untuk berburu.
2. Melukai predator

Secara umum, kadal memang cenderung menghindar dan kabur dari predator. Tapi, ada kalanya juga kadal menjadi agresif dan berbalik menyerang sampai melukai predator. Sebagai contoh, laman A-Z Animals menjelaskan kalau biawak mampu menggigit dan mengoyak daging predator. Tak mau kalah, kadal tegu juga bisa melakukan hal tersebut karena giginya tajam dan rahangnya kuat.
Tak hanya kadal karnivor, beberapa kadal omnivor seperti iguana juga gak kalah ganas. Bayangkan saja, dengan ekornya yang panjang iguana sanggup memecut predator hingga merobek kulit predator. Terakhir, ada juga beberapa kadal yang punya cakar melengkung dan runcing yang mana bisa digunakan untuk mencakar atau menusuk predator yang maca-macam dengan mereka.
3. Memutuskan ekor

Artikel di jurnal Comparative Biochemistry and Physiology Part A: Molecular & Integrative Physiology menjelaskan kalau autotomi atau kemampuan memutuskan ekor sangat krusial bagi pertahanan diri kadal. Pasalnya, saat memutuskan ekor, kadal bisa mengalihkan perhatian predator dan akhirnya kabur dan menjauh. Kadal yang bisa melakukan autotomi juga ada banyak, beberapa diantaranya adalah cecak, tokek, anole, sampai iguana.
Sayangnya, kemampuan autotomi ini bukanlah kemampuan ultimate yang selalu berhasil. Jika predator cukup cerdas, ia tak akan tertipu dan tidak peduli dengan ekor yang putus. Setelah putus, ekor kadal memang akan tumbuh lagi. Tapi, sebelum tumbuh kadal akan mengalami kesulit bergerak karena ekor yang menjadi penyeimbang tubuh tiba-tiba hilang. Saat ekornya masih belum tumbuh, nantinya kadal akan lebih rentan terhadap terkaman predator.
4. Mengintidimasi predator

Sama seperti hewan lain, kadal juga bisa mengintimidasi dan bersikap agresif terhadap predator. Tiap spesies juga memiliki cara intimidasi yang berbeda, bahkan sangat unik. Dilansi Animal Diversity Web, Chlamydosaurus kingii atau soa payung bisa mengintimidasi predator dengan cara melebarkan tudung sehingga membuat tubuhnya seakan-seakan jauh lebih besar.
Kemudian, ada juga Tiliqua gigas atau kadal panana yang akan mengintimidasi predator dengan cara menunjukan lidah raksasanya yang berwarna biru. Terakhir, ada juga kadal yang bisa mengubah warna seperti Bronchocela jubata atau bunglon surai. Lebih lanjut, perbedaan-perbedaan tersebut ada hubungannya dengan kebiasaan, bentuk tubuh, morfologi, dan habitat dari masing-masing spesies kadal.
5. Menyuntikan bisa

Gak melulu ular, beberapa kadal seperti biawak juga memiliki bisa yang cukup mematikan. Saking mematikannya, bisa tersebut sanggup menghambat aliran darah sampai mengakibatkan gagal ginjal. Tapi, sistem penyuntikan bisa yang dimiliki kadal tidak seefektif sistem penyuntikan bisa yang dimiliki ular. Selain itu, sejatinya bisa yang dimiliki kadal tidak digunakan sebagai alat pertahanan diri. Sebenarnya, kadal lebih sering menggunakan bisanya untuk berburu dan melumpuhkan mangsa, mirip seperti ular.
Tak mau kalah dari reptil lain seperti ular atau kura-kura, kadal juga menyimpan berbagai strategi pertahanan. Dalam hal ini, tiap spesies memiliki strategi berbeda yang sesuai dengan kebisaan, makanan, sampai habitatnya. Tentunya, hal ini sangat unik dan menunjukan bahwa kadal merupakan hewan yang bervariasi dan punya banyak keunikan serta hal menarik yang mungkin tidak bisa ditemukan pada hewan lain.