5 Ular Unik Pemakan Ikan, Punya Adaptasi yang Sangat Menakjubkan!

- Ular dapat memakan ikan, baik ikan laut maupun air tawar, dengan berbagai adaptasi unik
- Beberapa spesies ular pemakan ikan memiliki kemiripan dengan viper dan mampu memangsa ikan dengan cepat
- Ular laut memiliki bisa yang mematikan dan ekor pipih untuk menangkap ikan, sementara ular karung mengandalkan kamuflase dan ular kadut payau suka bersembunyi di lumpur
Mungkin kamu mengira kalau ular hanya mau memakan tikus, reptil, katak, kodok, serangga, atau burung. Tapi sebenarnya makanan ular lebih bervariasi dari itu karena seperti karnivor lain hewan ini hampir bisa memakan apapun. Bahkan beberapa spesies ular juga bisa memakan ikan, lho. Mau itu ikan laut, ikan air tawar, ikan berukuran kecil, sampai ikan berukuran besar dapat dimakan oleh reptil tanpa kaki ini.
Untuk menangkap ikan ular-ular tersebut juga mengembangkan adaptasi yang unik dan tidak biasa. Ada yang punya ekor pipih, ada yang bisa berkamuflase di lumpur, ada yang gerakannya gesit, bahkan ada yang punya kemampuan berenang luar biasa. Uniknya lagi jika dibandingkan dengan ular pemakan tikus atau burung ular-ular tersebut terbilang cukup aneh. Nah, jika kamu penasaran kali ini kita akan membahas beberapa ular pemakan ikan yang sangat unik dan menarik.
1. Ular viper palsu

Seperti namanya, ular yang berasal dari genus Psammodynastes ini punya kemiripan dengan ular viper dari famili Viperidae. Layaknya viper, ia memiliki kepala berbentuk segitiga dan akan menekuk kepala saat terancam. Namun, jika viper berbisa tinggi dan berbahaya ular ini justru berbisa rendah dan tidak berbahaya. Tak hanya itu, di saat viper lebih suka memakan mamalia, burung, dan reptil ternyata viper palsu sangat suka memakan ikan, lho.
Ular dengan panjang 50 sampai 60 cm ini biasanya mendiami hutan, kebun, pepohonan, pinggir sungai, dan pinggir danau. Biasanya ia akan "memancing" ikan dengan cara bertengger di dahan atau ranting pohon yang berlokasi di pinggir sungai atau danau. Saat ada ikan yang terlihat ular ini dengan cepat akan menerkamnnya. Namun tak hanya ikan, di beberapa kesempatan viper palsu juga terlihat memakan katak dan bahkan udang air tawar, jelas Ecologyasia.
2. Ular laut

Penyebutan ular laut tak hanya merujuk ke satu spesies, melainkan merujuk ke dua subfamili, yaitu Hydrophiinae dan Laticaudinae. Keduanya masuk dalam famili Elapide, karenanya ular ini punya bisa yang sangat mematikan. Tercatat ular laut punya tiga tipe bisa yang umum, yaitu neurotoksin, mitotoksin, dan kardiotoksin, jelas ScienceDirect. Neurotoksin dapat menyerang sistem syaraf, mitotoksin dapat menyebabkan keracunan, dan kardiotoksin dapat menyerang jaringan otot.
Nah, bisa kuat yang dimiliki ular ini punya satu fungsi khusus, yaitu digunakan untuk menangkap ikan laut yang gerakannya sangat cepat dan lincah. Dengan bisa kuat tersebut ular laut mampu membunuh ikan dengan satu gigitan. Tak hanya itu, ular laut juga dibekali ekor yang pipih dan kuat. Ekor tersebut berfungsi seperti dayung yang berguna untuk membantunya berenang lebih cepat, lincah, dan akurat.
3. Ular karung

Dilansir Thai National Parks, makanan utama ular karung adalah ikan dan amfibi. Seperti ular laut, hewan dengan panjang maksimal 2 meter ini termasuk hewan akuatik yang sangat jarang naik ke daratan. Bahkan ia punya tubuh yang besar, ekor yang pipih, sisik yang kasar, dan kulit yang bergelambir. Dikarenakan bentuk tubuh yang cukup aneh tersebut ular ini hampir tidak bisa bergerak di darat. Justru saat ditaruh di darat hewan ini akan kesulitan bergerak dan bisa saja mati.
Tapi jangan salah, saat berada di air ular karung justru sangat lincah dan gesit. Ular karung sendiri merupakan pemburu penyergap dan biasanya akan berdiam diri di dasar sungai sembari menunggu ikan mendekat. Saat sudah mendekat dengan cepat hewan ini akan menerkam dan melilit mangsanya. Ular karung tidak berbisa dan dengan sisiknya yang kasar ikan yang tubuhnya licin tak bisa kabur dengan mudah. Ular karung juga dibagi menjadi tiga spesies, yaitu Acrochordus arafurae, Acrochordus granulatus, dan Acrochordus javanicus.
4. Ular kadut payau

Laman The Biodiversity of Singapore menjelaskan kalau ular kadut payau merupakan predator yang sangat suka memakan ikan. Ia juga termasuk predator penyergap yang artinya akan berdiam diri dan menunggu mangsa mendekat. Ular yang berasal dari genus Cerberus ini juga sangat mudah ditemukan. Biasanya ia sering ditemukan di pinggir sungai payau, khususnya pada malam hari.
Untuk menangkap ikan hewan ini mengandalkan kamuflasenya yang sangat baik. Dengan tubuhnya yang berwarna abu-abu, cokelat, kehijauan, dan pola garis hitam ular ini mampu berkamuflase di lumpur, air payau, bebatuan, dan akar pohon bakau. Matanya juga unik karena ia punya mata yang berlokasi di bagian atas kepala. Walau sering ditemukan kamu tak perlu takut dengan hewan ini karena ia termasuk ular tidak berbisa. Selain itu ular kadut payau juga dibagi menjadi dua spesies, yaitu Cerberus rynchops dan Cerberus schneiderii.
5. Ular segitiga merah

Xenochrophis trianguligerus atau ular segitiga merah sangat mudah dikenali dari ciri fisiknya. Pertama, individu muda punya warna dasar hijau dengan garis-garis hitam dan pola segitiga berwarna merah atau jingga. Kemudian saat menginjak dewasa warnanya akan memudar menjadi abu-abu dan kepalanya akan berubah menjadi warna hijau. Ia juga termasuk ular tidak berbisa dan sangat mudah ditemukan di sungai, hutan, rawa, danau, waduk, sampai rawa.
Seperti ular akuatik lain, ular ini sangat suka memakan hewan air seperti ikan dan amfibi, terang Picture Nature. Ia kerap terlihat bersembunyi di bebatuan, di ranting pohon, dan dasar sungai. Ia juga ular yang gesit dan dengan gerakannya yang cepat tersebut hewan ini dengan mudah bisa menangkap ikan dan amfibi. Tak hanya itu, ternyata ular ini cukup populer sebagai peliharaan di Indonesia, lho.
Kebanyakan ular pemakan ikan termasuk ular tidak berbisa dan tidak berbahaya. Ukurannya juga terbilang kecil sehingga kamu tak perlu takut jika bertemu mereka. Namun jika kamu phobia dengan ular atau reptil kamu perlu waspada karena kebanyakan dari mereka mudah ditemukan di berbagai tempat, seperti sungai, waduk, sawah, atau bahkan rawa. Tak hanya itu, ternyata tiap spesies juga punya keunikan masing-masing yang mana keunikannya berguna untuk menangkap mangsa, bergerak di air, sampai melumpuhkan mangsa.