Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Ular yang Ditakuti Kicau Mania, Bikin Burung Hilang dalam Semalam!

Ular kucing bertaring anjing, salah satu ular yang jadi musuh kicau mania (inaturalist.org/wildpokedex)

Ular dan kicau mania atau pencinta burung memang dua hal yang tidak akan bisa bersatu. Sebagai reptil karnivor ular akan selalu mengejar makanan seperti burung sementara para kicau mania tentunya tak mau burung mereka dimakan oleh ular.

Para kicau mania pastinya sangat kesal jika burung yang sudah mereka rawat dengan sepenuh hati berakhir di dalam perut ular. Namun alam berkata lain, terkadang bagaimanapun para kicau mania menjaga burung peliharaan mereka ular-ular tetap bisa memakannya. Spesies ular yang kerap memakan burung peliharaan juga tak sedikit. Berikut daftar lima spesies ular yang paling sering memakan burung peliharaan!

1. Ular kucing bertaring anjing

Ilustrasi Ular (inaturalist.org/limhongyao)

Ular ini punya banyak nama, secara umum ia dikenal sebagai ular kucing bertaring anjing, namun di beberapa daerah ia juga dikenal sebagai ular sowo manuk. Penamaannya tersebut didasarkan pada kebiasaan ular ini yang suka memakan burung peliharaan. Bahkan ada juga mitos yang mengatakan kalau burung yang ditaruh di luar rumah bisa berubah menjadi ular ini di malam hari. Tentunya mitos tersebut tidak benar karena itu hanyalah burung yang dimakan ular pada malam hari.

Ular dengan nama ilmiah Boiga cynodon ini adalah hewan nokturnal yang suka memakan kadal, burung, mamalia, dan telur hewan. Ia juga merupakan ular berbisa ringan dan tidak berbahaya bagi manusia.

Ular ini mudah dikenali dari tubuhnya yang berwarna cokelat serta dihiasi garis hitam dan badannya yang ramping dan sangat panjang. Saking panjangnya ular ini bisa tumbuh hingga 2,8 meter, lho. Ia juga merupakan ular arboreal yang artinya ular ini hidup di pepohonan. Supaya aman dari terkaman ular ini, maka kamu harus memasukkan kandang burungmu ke dalam rumah pada malam hari.

2. Ular pucuk

Ular pucuk (inaturalist.org/atiwatboonrit)

Ahaetulla prasina atau ular pucuk memang tergolong kecil dan lebih sering memakan kadal atau kodok. Namun ular dewasa yang panjangnya mencapai 1,8 meter juga sanggup memakan burung-burung berukuran kecil, lho. Ular ini tak mengenal waktu, ia bisa masuk kandang dan memakan burung peliharaanmu kapan saja bahkan di pagi atau siang hari. Sebagai ular arboreal yang punya tubuh langsing ular pucuk dengan mudah bisa merambat dari pepohonan dan masuk ke dalam kandang burung.

Walau sanggup membunuh burung namun ternyata ular ini berbisa ringan dan tidak berbahaya bagi manusia, jelas Thai National Parks. Secara umum ular pucuk memang tidak agresif namun jika terpojok ia bisa mengangkat leher dan menekuk kepalanya. Dalam beberapa kesempatan, ia juga tidak ragu untuk menggigit manusia. Kepalanya yang runcing, badannya yang panjang dan ramping serta warna hijau di tubuhnya jadi ciri khas ular ini. Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali jadi beberapa daerah yang dihuni oleh ular pucuk.

3. Ular bajing

ilustrasi ular bajing (inaturalist.org/muangpaisuetrong)

Walau namanya ular bajing tapi ular dengan lidah biru ini tak cuma memakan mamalia seperti bajing atau tupai. Laman iNaturalist menjelaskan kalau ular dengan nama ilmiah Gonyosoma oxycephalum ini juga bisa memakan kadal, kelelawar, telur burung, dan burung. Ular ini tidak memiliki bisa sehingga ia mengandalkan giginya yang tajam dan lilitannya yang kuat saat berburu. Umumnya ular bajing akan menerkam mangsanya dengan cepat, melilitnya, dan memakannya sembari bergelantungan di dahan pohon.

Ukuran ular ini juga terbilang besar dengan badan yang berisi dan panjang yang bisa mencapai 2,4 meter. Tentunya ukurannya yang besar membuat ular bajing sanggup memakan berbagai jenis burung jadi kamu harus selalu waspada. Tubuhnya dipenuhi warna hijau mengkilap dan sisik yang halus, kepalanya lonjong, sementara itu ujung ekornya berwarna merah, cokelat, atau abu-abu.

Beberapa individu juga ada yang punya warna tubuh kuning atau abu-abu, namun hal tersebut jarang terjadi. Ular ini dapat ditemukan di kebun, hutan, sawah, dan area pemukiman di beberapa negara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Singapura.

4. Ular jali

Ular jali (inaturalist.org/odonataphile_tejaspm)

Informasi dari laman Animalia menuliskan kalau Ptyas mucosa atau ular jali kerap memakan reptil, mamalia, amfibi, dan burung. Walau tergolong ular terestrial yang kerap berada di daratan, ia punya kemampuan memanjat yang baik. Karenanya tidak sulit bagi ular ini untuk masuk ke kandang burung yang digantung. Badannya yang ramping juga memudahkan ular jali untuk masuk ke kandang dan menyantap burung di dalamnya.

Siang dan malam hari biasanya jadi waktu ideal bagi ular ini untuk berburu, karenanya di saat-saat itu kamu harus mengawasi kandang burungmu dengan seksama. Ular jali juga merupakan ular tidak berbisa jadi kamu tak perlu khawatir akan gigitannya. Namun jangan salah, ular ini bisa tumbuh hingga sepanjang 3 meter dan ia punya gigi yang sangat tajam jadi kamu juga harus berhati-hati.

Jika terancam, ia akan mengangkat kepala, menekuk leher, menggembungkan badan, mendesis, dan tak jarang akan menggigit. Selain itu ular yang hidup di benua Asia ini juga mudah dikenali dari tubuhnya yang berwarna cokelat, kekuningan, atau abu-abu. Pola loreng berwarna hitam juga menyelimuti tubuhnya dari kepala sampai ekor.

5. Ular cincin emas

Ular cincin emas (inaturalist.org/ededwarddd)

Ular terakhir yang perlu kamu waspadai adalah Boiga dendrophila atau ular cincin emas. Sekilas ia memang mirip dengan ular welang yang berbahaya namun ular ini merupakan ular berbisa ringan dan tidak berbahaya. Bahkan ular ini punya bisa berjenis denmotoxin yang secara khusus dirancang untuk membunuh burung, jelas Smithsonian's National Zoo & Conservation Institute. Jadi jika ular cincin emas sudah menggigit burung peliharaanmu sudah bisa dipastikan kalau burung tersebut akan mati dan jadi santapan ular ini.

Uar cincin emas sendiri merupakan ular arboreal yang hidup di pepohonan. Hutan, hutan bambu, dan area pinggir sungai jadi tempat favorit ular ini. Jadi kalau rumahmu berada dekat dengan tempat-tempat tersebut kamu harus waspada akan kehadiran ular ini. Ular cincin emas juga punya ukuran yang cukup besar karena bisa tumbuh hingga sepanjang 2,4 meter. Dibandingkan ular welang yang pasif ular cincin emas juga bisa jadi agresif dan akan mengangkat kepalanya saat merasa terancam.

Burung merupakan salah satu makanan yang lezat bagi ular, ukurannya yang pas dan populasinya yang melimpah membuat reptil tak berkaki ini sangat suka dengan burung. Namun hal ini justru jadi ketakutan bagi para pencinta burung karena burung peliharaan mereka bisa terancam oleh kehadiran ular.

Untuk mengatasi hal ini mereka harus selalu mengawasi dan menjaga burung peliharaan dari siang sampai malam. Mengawasi kandang dan memasukkan kandang ke rumah saat malam hari wajib dilakukan. Para kicau mania juga harus waspada terhadap beberapa ular seperti ular pucuk, ular jali, atau ular bajing.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us