Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Wilayah di Jakarta yang Paling Berpolusi per 25 November 2023

ilustrasi bus yang mengeluarkan asap hitam (flickr.com/Renan Sityar)
ilustrasi bus yang mengeluarkan asap hitam (flickr.com/Renan Sityar)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saat ini tengah menerapkan tilang bagi kendaraan yang tidak lolos uji emisi. Berdasarkan informasi yang beredar, razia uji emisi akan berlangsung hingga akhir tahun 2023.

Salah satu ciri kendaraan yang gagal dalam uji emisi adalah mengeluarkan asap putih atau hitam dari knalpot. Artinya, kendaraan tersebut tidak mempunyai sistem pembuangan emisi atau ruang pembakaran yang baik. Dan seperti yang kita ketahui, asap tersebut tidak layak untuk dihirup.

Masih membahas topik yang sama, kira-kira wilayah Jakarta mana saja yang paling berpolusi? Berikut ini bocorannya, bersumber dari IQAir.com per Sabtu (25/11/2023) pukul 10.00 WIB. Wanna know more?

1. Mengenal tentang indeks kualitas udara terlebih dahulu

Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Index (AQI) adalah metode pengukuran global untuk mengetahui bersih atau tidaknya udara di suatu lokasi. Berdasarkan skornya, AQI dibagi menjadi enam kategori, yaitu:

  • Baik: AQI 0-50. Partikulat halus (PM2.5) berkisar antara 0-12 μg/m³. Kualitas udara memuaskan dengan sedikit risiko bagi kesehatan.
  • Sedang: AQI 51-100. PM2.5 berkisar antara 12-35 μg/m³. Individu yang sensitif harus menghindari aktivitas di luar ruangan.
  • Tidak sehat untuk populasi sensitif: AQI 101-150. PM2.5 berkisar antara 35-55 μg/m³. Masyarakat umum dan individu yang sensitif berisiko mengalami iritasi dan gangguan pernapasan.
  • Tidak sehat: AQI 151-200. PM2.5 berkisar antara 55-150 μg/m³. Peningkatan kemungkinan efek samping pada jantung dan paru-paru pada masyarakat umum.
  • Sangat tidak sehat: AQI 201-300. PM2.5 berkisar antara 150-250 μg/m³. Masyarakat umum akan sangat terpengaruh. Kelompok sensitif harus membatasi aktivitas di luar ruangan.
  • Berbahaya: AQI di atas 300. PM2.5 di atas 250 μg/m³. Masyarakat umum berisiko tinggi mengalami iritasi yang kuat dan efek kesehatan yang merugikan. Semua orang harus menghindari aktivitas di luar ruangan.

2. Daftar titik di Jakarta dengan kualitas udara terburuk

ilustrasi salah satu museum bersejarah di Jakarta (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)
ilustrasi salah satu museum bersejarah di Jakarta (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)

Setelah membaca penjelasan singkat tentang indeks kualitas udara, berikut ini 10 titik di Jakarta dengan kualitas udara terburuk:

  1. Jeruk Purut (AQI 194)
  2. Kemang Dalam IX (AQI 181)
  3. Kemang V (AQI 178)
  4. Cilandak Barat (AQI 176)
  5. Kompas Gramedia/Jl. Palmerah Selatan (AQI 170)
  6. The RBS/Senopati (AQI 170)
  7. Agung Sedayu Group - WTP Ebony/Jl. Ebony Golf Raya (AQI 168)
  8. Tangkas Sports Centre/Jl. Tanjung Duren (AQI 168)
  9. Wisma Matahari Power/Jl. Bang Pitung, Grogol Utara (AQI 168)
  10. Tatalogam Tower/Jl. Arjuna Utara (AQI 166)

3. Saat kualitas udara memburuk, lakukan ini untuk melindungi diri

American Lung Association memberikan beberapa tips sederhana untuk melindungi diri sendiri dan orang tersayang dari bahaya polusi udara, seperti:

  • Periksa prakiraan polusi udara harian di daerah kita. Misalnya dengan memantau www.iqair.com atau aplikasi Nafas sebelum keluar rumah.
  • Hindari berolahraga di luar ruangan saat AQI tinggi. Lebih baik, lakukan home workout.
  • Gunakan masker yang tepat jika akan keluar rumah. Yang paling direkomendasikan adalah masker N95 atau KN95.
  • Mengurangi pemakaian listrik.
  • Lebih baik berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi.
  • Tidak membakar sampah karena asapnya mengandung bahan kimia beracun.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nena Zakiah
Achmad Fatkhur Rozi
Nena Zakiah
EditorNena Zakiah
Follow Us