Xylaria polymorpha, Jamur Unik yang Dijuluki Dead Man's Fingers

Menurut estimasi yang dimuat dalam jurnal Fungal Diversity tahun 2022, jumlah spesies jamur di dunia diperkirakan mencapai 3,8 juta. Namun, jamur yang sudah teridentifikasi baru sekitar 150 ribu spesies dan setiap tahun ada ribuan spesies baru yang berhasil ditemukan dan diberi nama.
Dari jutaan spesies jamur yang ada di dunia, masing-masing memiliki bentuk, warna, habitat, dan karakteristik yang berbeda. Salah satu jamur dengan penampakan yang unik adalah Xylaria polymorpha yang bentuk dan warnanya dianggap mirip jari orang mati. Nah, seperti apa faktanya?
1. Alasan disebut jamur dead man's fingers

Jamur Xylaria polymorpha diberi nama umum dead man's fingers karena penampakannya. Dikutip dari First Nature, jamur jenis ini biasanya muncul dalam bentuk mirip kumpulan jari dengan diameter 1-3 cm dan panjang 3-8 cm. Walaupun sering dijumpai dalam wujud jari-jari yang terpisah, terkadang ada pula yang jarinya menyatu.
Jamur dead man's fingers berwarna kusam dan sering terlihat membengkok seperti halnya buku-buku jari. Bagian ujungnya kadang ada bentukan bulat atau lonjong yang berwarna kontras dibanding bagian lain. Hal ini memberi kesan bagian tersebut mirip kuku jari.
2. Warnanya berubah seiring pergantian siklus hidup

Dilansir oleh Mushroom Expert, jamur dead man's fingers terlihat dalam beberapa warna selama masa hidupnya. Menyadur dari Woodland Trust, bentuknya pun berubah-ubah sehingga kata polymorpha dipakai sebagai nama ilmiahnya yang bermakna "banyak bentuk".
Jamur yang masih muda sering dijumpai di awal musim semi dengan warna pucat kebiruan dan ujung agak putih. Saat musim panas jamur unik ini mulai menghitam. Di akhir musim panas atau masuk musim gugur akan muncul titik-titik hitam di seluruh permukaan jamur yang warnanya coklat gelap atau hitam. Titik-titik ini dinamakan perithecia.
3. Merupakan makhluk saprofit

Jamur dead man's fingers adalah organisme saprofit yang artinya hidup dengan mengambil nutrisi dari bahan-bahan organik sisa organisme yang telah mati atau membusuk. Kayu yang sudah membusuk atau bagian kayu yang rusak dari sebuah pohon adalah mikrohabitat bagi jamur ini. Kadang Xylaria polymorpha tampak muncul dari tanah tetapi sebetulnya jamur ini melekat di kayu yang terkubur.
4. Tersebar di Eropa dan Amerika

Xylaria polymorpha dapat ditemukan di seluruh daratan Eropa dan berbagai wilayah di Amerika Utara. Spesies ini cukup umum dijumpai di Inggris dan Irlandia. Sementara itu di Amerika Utara jamur dead man's fingers tersebar luas dari Pegunungan Rocky ke arah timur.
5. Bereproduksi dengan 2 cara

Seperti kebanyakan spesies fungi, Xylaria polymorpha melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual. Ketika jamur dead man's fingers masih muda reproduksi dilakukan dengan spora aseksual yang dinamakan konidiospora. Spora ini tampak seperti bubuk halus berwarna pucat.
Sedangkan reproduksi seksual pada jamur dead man's fingers menggunakan askospora yang tersimpan dalam askus. Askospora dihasilkan pada musim gugur atau awal musim dingin. Spora dan askus ini terdapat di dalam bintik-bintik yang dinamakan perithecia.
Nah, selain informasi di atas ada lagi yang perlu diperhatikan. Jamur dead man's fingers adalah spesies inedible alias tidak bisa dimakan, ya.