Angkasa dalam Lensa #1: Permukaan Matahari dan Rekor Astronaut Wanita

Coba abaikan judul poin ini, deh. Apa yang terlintas di pikiranmu ketika melihat gambar di atas? Sebagian besar orang mengatakan bahwa itu terlihat seperti jagung yang dilumuri oleh karamel. Iya, kan?

Faktanya, itu merupakan permukaan Matahari yang ditangkap melalui Daniel K. Inouye Solar Telescope (DKIST) pada akhir Januari lalu. Foto ini pun sontak mengejutkan banyak orang. Selama ini kita beranggapan bahwa Matahari tertutupi api yang membara. Namun ternyata di dalamnya, ada bongkahan batuan panas yang terlihat seperti karamel. 

Teleskop canggih tersebut sebenarnya masih belum sempurna dan akan terus dikembangkan. Para ahli mengatakan bahwa ini bisa menjadi senjata untuk mengungkap segala pertanyaan kita tentang sang surya.

Peristiwa yang menakjubkan terjadi pada Senin (3/2) lalu. Dua planet paling terang di tata surya akhirnya bertemu dengan satu sama lain di garis horizon.

Mereka adalah Venus dan Jupiter. Momen indah tersebut berhasil ditangkap oleh Zdenek Bardon, seorang fotografer dari European Southern Observatory (ESO). 

Ia menyaksikan peristiwa itu di laboratorium observasi yang terletak di La Silla, Chile. Fotografer tersebut mengungkapkan bahwa ia rela menghabiskan tiga malam untuk bisa menangkap foto tersebut.

Untungnya, di malam ketiga, langit pun cerah tanpa halangan dari awan dan polusi. Venus dan Jupiter pun berhasil diabadikan dengan latar belakang Galaksi Bimasakti yang indah.

Dikenal sebagai NGC 5364, galaksi yang satu ini juga memiliki julukan “grand design spiral galaxy”. Ia adalah satu dari sepersepuluh galaksi yang layak untuk mendapatkan julukan tersebut. Apa alasannya? 

Dilansir dari Space Telescope Hubble, ini karena NGC 5364 memiliki bentuk yang benar-benar well-defined atau tampak jelas. Lingkaran di tengahnya pun memiliki inti yang nyata. Tak seperti galaksi lainnya yang patah-patah. 

Walaupun begitu, tak ada yang sempurna. NGC 5364 juga memiliki cela. Salah satunya adalah lengan yang asimetris karena interaksi dengan objek angkasa lainnya. 

Pada Selasa (4/2) lalu, pesawat luar angkasa bernama Northrop Grumman Cygnus melakukan misinya di luar angkasa. Pesawat ini berangkat dari International Space Station (ISS) untuk menuju ke orbit Bumi.

Pada umumnya, pesawat tanpa awak akan langsung menuju ke Bumi setelah menjalankan misi. Namun Cygnus mendapatkan misi tambahan, yaitu mengorbitkan satelit kecil yang akan melakukan eksperimen di luar angkasa.

SpaceX Falcon 9 adalah salah satu pesawat luar angkasa paling terkenal. Pada Rabu (5/2) lalu, pesawat tersebut berhasil mendarat dengan sempurna di “Of Course I Still Love You”, tempat landing di Samudra Atlantik. Kru di dalamnya telah menjalankan misi mengorbitkan 240 satelit ke angkasa. Pesawat tersebut diproyeksikan untuk mengirim lebih banyak satelit lagi. 

Soyuz MS-13, pesawat angkasa dari Rusia berhasil mengembalikan para kru ke Bumi pada Jumat (6/2) lalu. Pesawat tersebut membawa tiga astronaut dari berbagai lembaga luar angkasa. Christina Koch dari NASA, Luca Parmitano dari European Space Agency, dan Alexander Skvortsov dari Rusia. Ketiganya touchdown menggunakan parasut di lautan es Kazakhstan. Selamat datang!

Christina Koch, astronaut yang tergabung dalam misi Soyuz MS-13 ternyata berhasil memecahkan rekor dunia. Kini, ialah astronaut wanita yang menempuh perjalanan antariksa paling lama di dunia, yaitu 328 hari. 

Ia dan dua astronaut lainnya menempuh 223 juta kilometer dan menyelesaikan 5.248 orbit Bumi. Ia menunjukkan perasaan bahagianya ketika dievakuasi dari lautan es Kazakhstan. Tentu saja ini merupakan pencapaian yang membanggakan untuk wanita tersebut.

“Semua orang berkata bahwa kembali ke dalam lingkup gravitasi adalah hal yang mengejutkan, karena kamu tiba-tiba harus berusaha untuk mengangkat lengan, dan tentu, kakimu,” ungkap Koch saat wawancara media dilansir dari Space.com.

Luar angkasa memang menakjubkan, ya! Dari semua potret di atas, foto mana yang kamu favoritkan? Silakan tulis di kolom komentar, ya!