5 Pendapat Ahli Dunia soal Pro-Kontra Pengaruh Cuaca terhadap COVID-19

Tidak ada deus ex machina, tetap jaga jarak dan kesehatan!

Kajian Tim BMKG perihal adanya indikasi pengaruh cuaca terhadap penyebaran virus corona menuai pro dan kontra. Penelitian berdasarkan analisis statistik, permodelan matematis, dan studi literatur itu menunjukkan cuaca merupakan faktor pendukung, bukan penentu, terhambatnya penyebaran virus corona.

Mereka yang pro berharap pandemi COVID-19 bisa segera pergi dari bumi nusantara sesaat setelah Indonesia memasuki musim kemarau. Adapun mereka yang kontra memilih waspada sambil menunggu hasil studi lanjutan para pakar dunia, khususnya di negara yang kini memasuki suhu hangat di musim semi.

Sebenarnya, apa pandangan para ahli dunia perihal pengaruh cuaca terhadap penyebaran virus SARS-CoV-2? Berikut ini ulasannya.

1. Asal muasal cuaca menjadi faktor yang memengaruhi COVID-19

5 Pendapat Ahli Dunia soal Pro-Kontra Pengaruh Cuaca terhadap COVID-19Pixabay/Skeeze

Virus corona masuk kategori enveloped virus karena memiliki selubung berupa lapisan minyak. Lapisan ini bisa semakin kuat pada suhu dingin dan melemah di suhu panas. Oleh karena itu, cuaca dan kelembapan dianggap memiliki faktor yang memengaruhi stabilitas virus corona.

Peneliti Miguel Araújo dan Babak Naimi menilai, iklim tropis membantu terhambatnya penyebaran virus corona dan membuat virus itu menjadi tidak stabil. Kedua ahli yang studinya menjadi rujukan Tim BMKG ini menyebut cuaca menjadi faktor pendukung, namun bukan faktor penentu, penyebaran COVID-19 terutama pada gelombang pertama di Tiongkok.

2. Sistem imunitas manusia berubah-ubah tiap musim dan kebanyakan melemah pada cuaca dingin

5 Pendapat Ahli Dunia soal Pro-Kontra Pengaruh Cuaca terhadap COVID-19Unsplash/Carlos "Grury" Santos

Studi Wang et. al. yang dirujuk Tim BMKG berpendapat kondisi udara dingin bisa menurunkan imunitas tubuh manusia sehingga mengakibatkannya rentan terhadap virus. Pendapat ini senada dengan temuan pakar imunologi dari Surrey University, Natalie Riddell yang menyebut imunitas manusia memiliki ritme yang berbeda-beda tiap hari bahkan musim.

Dengan begitu, temuan ini menguatkan indikasi adanya pengaruh cuaca dalam penyebaran COVID-19. Studi ini juga meneguhkan kesimpulan sementara yang menyebut sebaran kasus COVID-19 saat gelombang pertama di zona iklim subtropis cenderung memiliki kerentanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara tropis.

Baca Juga: 5 Sinyal Positif Penanggulangan COVID-19, Peneliti Dunia Terus Bekerja

3. Suhu udara hangat pada musim semi menjadi kunci dalam studi pengaruh cuaca terhadap penyebaran virus corona

5 Pendapat Ahli Dunia soal Pro-Kontra Pengaruh Cuaca terhadap COVID-19Dok.Pribadi/Asep Wijaya

Sejumlah pakar mengaku belum memiliki cukup bukti mengenai pengaruh cuaca terhadap virus corona. Sebab tanpa studi yang dilakukan di semua musim, mustahil memperoleh data yang valid. Peneliti tidak bisa hanya terus-menerus mengandalkan permodelan komputer atau matematis tanpa data riil di tiap musim.

Oleh karena itu, suhu udara hangat pada musim semi akan menjadi obyek studi peneliti untuk memastikan adanya pengaruh cuaca terhadap penyebaran virus corona.

Seperti kata Rob Aldridge dari UCL. Menurutnya, belum ada yang bisa memastikan sifat virus SARS-CoV-2 terhadap musim di dunia. Sebab virus ini merupakan jenis baru yang bisa saja berbeda dengan virus jenis sebelumnya yang menyebabkan penyakit SARS.

4. Jangan berharap pada deus ex machina dalam upaya menekan virus corona

5 Pendapat Ahli Dunia soal Pro-Kontra Pengaruh Cuaca terhadap COVID-19Unsplash/Clay Banks

Ben Neuman, peneliti dari Reading University, mengingatkan masyarakat dunia agar tidak sepenuhnya menggantungkan diri pada perubahan musim atau cuaca yang menghangat dalam menekan penyebaran virus corona. Fakta peningkatan jumlah kasus infeksi corona di seluruh dunia merupakan indikasi tidak adanya deus ex machina atau dewa penolong yang datang begitu saja.

Virus corona tidak hanya menyebar di Tiongkok saat musim dingin tetapi juga perlahan menjangkiti warga dunia lain, termasuk di negara yang berada di garis ekuator seperti Brazil dan Ekuador. Kunci menekan laju penyebaran virus corona masih berasal dari upaya manusia itu sendiri.

5. Menjaga kesehatan dan membatasi interaksi fisik masih menjadi kunci menekan penyebaran virus corona

5 Pendapat Ahli Dunia soal Pro-Kontra Pengaruh Cuaca terhadap COVID-19Unsplash/Thought Catalog

Pakar virologi dari Imperial College London, Michael Skinner meyakini perubahan musim akan turut memengaruhi penyebaran virus SARS-CoV-2 seperti yang terjadi pada virus corona jenis sebelumnya penyebab penyakit SARS. Meski begitu, dampak perubahan cuaca ini tidak begitu signifikan tanpa dibarengi dengan penerapan pembatasan interaksi fisik.

Pernyataan itu senada dengan kesimpulan Tim BMKG yang menemukan adanya indikasi pengaruh cuaca terhadap penyebaran virus corona. Suhu udara yang hangat dan kelembapan tertentu merupakan faktor pendukung terhambatnya penyebaran virus corona. Adapun faktor penentunya tetap menjaga kesehatan dan menjaga jarak.

Jadi, keep being healthy and staying at home ya, teman-teman!

Baca Juga: Hoaks Foto Virus Corona di Tangan, padahal Ukuran Virus Terlalu Kecil

Asep Wijaya Photo Verified Writer Asep Wijaya

Penikmat buku, film, perjalanan, dan olahraga yang sedang bermukim di Fujisawa, Kanagawa, Jepang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya